Penganut Kristen Orthodoks Ethiopia berdoa untuk kedamaian di wilayah itu di Katedral Medhane Alem, Addis Ababa, Kamis (5/11). | AP/Mulugeta Ayene

Internasional

Konflik Ethiopia Tumpah ke Eritrea

Konflik ini meletup di tengah ancaman kelaparan di sejumlah wilayah termasuk Ethiopia.

NAIROBI -- Pemimpin Tigray yang memberontak, Ahad (15/11), mengakui telah menembakkan rudal ke ibu kota negara tetangga, Asmara, di Eritrea. Pemimpin pemberontak itu bahkan mengancam akan meluncurkan lebih banyak serangan.

Ancaman ini kian meningkatkan ketegangan karena bentrok senjata antara pasukan Tigray yaitu Tigray People's Liberation Front (TPLF) dan pasukan pemerintah federal Ethiopia telah melewati batas wilayah internasional.

Presiden Negara Bagian Tigray Debretsion Gebremichael mengatakan kepada Associated Press, Ahad, ia membidik Kota Asmara. Namun, ia tidak mengatakan berapa banyak rudal yang sudah ditembakkan. 

"Sepanjang pasukan bertarung, kami akan membidik sasaran militer yang sah dan kami akan menembak," ujarnya. Ia menuding Eritrea mengirim pasukan ke kawasan Tigray dan menampik laporan bahwa pasukan Tigray telah menyeberang dan memasuki Eritrea.

"Kami akan memerangi mereka di semua sisi dengan alat apa pun yang kami miliki," ujar Gebremichael. Ia menuding bahwa ada 16 divisi pasukan Eritrea yang berperang dengan skala penuh.

photo
Penganut Kristen Orthodoks Ethiopia berdoa untuk kedamaian di wilayah itu di Katedral Medhane Alem, Addis Ababa, Kamis (5/11). - (AP/Mulugeta Ayene)

Perang saudara meletup dalam dua pekan terakhir antara pemerintah negara bagian Tigray dan pemerintah pusat pimpinan Perdana Menteri Abiy Ahmed. Faksi di Tigray semula adalah kekuatan yang mendominasi koalisi berkuasa di Ethiopia. 

Sementara Ahmed menerapkan kebijakan reformasi yang justru meminggirkan kekuasaan derah Tigray. Sang perdana menteri adalah sosok penerima hadiah Nobel Perdamaian pada 2019 atas partisipasinya mengakhiri konfik yang berlangsung selama 20 tahun antara Ethiopia dan Eritrea. 

Letupan di Tigray mengancam persatuan Ethiopia, yang selama ini menjadi sekutu penting Amerika Serikat. AS mengecam "serangan Tigray yang tidak sah ke Eritrea serta upaya mereka untuk menginternasionalisasi konflik."  

Letupan ini juga mengancam stabilitas wilayah yang lebih luas yaitu Horn of Africa (HOA) atau Tanduk Afrika. Laman Aljazirah mengutip badan pengungsi PBB, Ahad, yang melaporkan lebih dari 20 ribu pengungsi telah melintas ke Sudan.

Konflik ini meletup di tengah ancaman kelaparan di sejumlah wilayah termasuk Ethiopia. Menurut analisis bersama antara Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Oktober, ada 20 negara yang diperkirakan mengalami kenaikan tajam dalam hal ancaman pangan dalam tiga hingga enam bulan mendatang. Salah satunya adalah Sudan Selatan. Sedangkan Ethiopia termasuk dalam negara yang "membutuhkan perhatian segera". 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat