Presiden AS Donald Trump berbicara pada malam setelah Pilpres AS 2020. | CONSOLIDATED NEWS PHOTOS POOL

Internasional

Trump Sempat Sebut Biden Menang

Pada cicitan berikutnya, Trump tetap mengatakan ia menang pilpres.

WASHINGTON -- Untuk pertama kalinya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencicit di Twitter, menyebut lawannya dalam pemilihan presiden (pilpres) menang. Namun, ia tetap menuding kemenangan itu karena "sudah disabot" dan menolak mengaku kalah.

"Dia menang karena pilpres sudah disabot," cicit Trump di Twitter, Ahad (15/11). Ia tak menyebut nama pesaingnya yang kini diyakini sebagai presiden terpilih AS, Joe Biden.

Pernyataan itu sempat mencuatkan harapan bahwa Trump akhirnya mengakui kekalahannya. Dengan kata lain, Gedung Putih akan siap bekerja sama dengan Biden untuk melakukan transisi kekuasaan. 

"Jika Presiden (Trump) mulai mengakui kenyataan, ini hal positif," ujar calon kepala staf Gedung Putih yang ditunjuk Biden, Ron Klainm kepada NBC. Ia kemudian menambahkan,"Cicitan Donald Trump tidak membuat Joe Biden menjadi presiden atau bukan. Namun rakyat Amerikalah yang melakukannya."

Gubernur Negara Bagian Arkansas Asa Hutchinson yang berasal dari Partai Republilk, mengakui "pengakuan" Trump sebagai hal baik. "Menurut saya itu adalah permulaan dari pengakuan... Kami ingin memastikan bahwa ada transisi yang lancar," ujarnya kepada NBC. 

Namun, harapan itu terhapus kembali dengan rentetan cicitan Trump berikutnya. Ia menampik setelah banyak yang menerjemahkan cicitan itu sebagai pengakuan atas kemenangan Biden. 

"Ia hanya menang di mata media berita palsu," cicit Trump. "Saya tidak mengaku kalah! Masih panjang perjalanan kita. Ini adalah pilpres yang disabot!"

Cicitan Trump beberapa jam kemudian berbunyi, "Saya menang pilpres!" Sementara itu Twitter menyertakan tautan yang menyebutkan, "hasil resmi pilpres menunjukkan hal berbeda". 

Tudingan pilpres 2020 disabot dinilai tanpa dasar. Bahkan, koalisi badan pemerintah dan swasta yang ikut mengawasi pilpres menyatakan pilpres berjalan baik.

Pilpres pada 3 November lalu diklaim sebagai pilpres teraman dalam sejarah AS. Pernyataan ini diunggah di laman resmi Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA), yaitu badan yang menangani keamanan siber dalam pilpres 2020. 

photo
PEndukung Donald Trump berkumpul di depan Mahkamah Agung AS di Washington, Sabtu (14/11). - (EPA-EFE/GAMAL DIAB)

"Pemilihan 3 November menjadi yang paling aman sepanjang sejarah Amerika, tidak ada bukti ada sistem suara yang menghapus atau menghilangkan suara, mengganti suara atau dengan cara apa pun," kata badan tersebut, 12 November.

Tim kampanye Trump mengajukan gugatan di sejumlah negara bagian. Namun, banyak dari gugatan hukum itu ditolak dan tak satu pun menyertakan bukti yang menunjukkan hasil pilpres yang berbeda. dari yang sekarang diakui umum.

Capai 11 juta kasus

Sementara itu, Biden melanjutkan persiapannya untuk memimpin AS. Tim penasihatnya yang terdiri dari para ahli kini siap bertemu para produsen vaksin Covid-19 dalam beberapa hari ini.

Data Johns Hopkins University menyebutkan, jumlah kasus Covid-19 global mencapai kisaran 54,4 juta dan lebih dari 1,318 juta kematian. Kasus di AS kini telah melampaui 11 juta.  

Biden menghadapi tantangan dalam memetakan rencana vaksinasi warga AS. Penolakan Trump untuk menerima kekalahannya membuat Biden kesulitan mendapat gambaran untuk memulai langkah.

"Ada kemungkinan... vaksin mungkin akan mulai pada Desember atau Januari," ujar Klain. "Ada sosok-sosok di Kementerian Kesehatan yang menyusun rencana untuk vaksin itu. Para ahli kami harus membahasnya bersama mereka sesegera mungkin sehingga tidak ada yang terlewat dalam perubahan kekuasaan pada 20 Januari," katanya. 

Ahli penyakit menular terkemuka di AS, Dr Anthony Fauci, mengatakan kurangnya koordinasi antara pemerintah yang menjabat dan pemerintah yang baru akan memperburuk kesehatan masyarakat. "Tentu akan lebih baik jika kita bisa segera bekerja sama dengan mereka," ujar Fauci.

Fauci mengepalai lembaga nasional untuk alergi dan penyakit menular, National Institute of Allergy and Infectious Diseases. Sepanjang 36 tahun karirnya, ia telah mengalami beberapa kali peralihan kekuasaan dari presiden lama ke presiden berikutnya. Ia mengibaratkan peralihan itu seperti penyerahan tongkat estafet. 

"Kita tak ingin berhenti, maka kita berikan kepada orang lain," katanya. "Yang kita inginkan hanyalah untuk tetap bergerak."

Pada Senin (16/11), kabar baru kembali datang. Kali ini, produsen vaksin asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan vaksin mereka efektif hingga mencapai 94,5 persen. Hal ini ditemukan setelah melalui tahap akhir uji coba.

Pekan lalu, produsen vaksin Pfizer dan BioNTech telah mengumumkan vaksin mereka 90 persen efektif. Pengumuman ini mendongkrak pasar keuangan dan menumbuhkan harapan warga dunia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat