Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Menyikapi Perbedaan

Perbedaan sikap dan pandangan adalah hal lumrah di kalangan ulama kita sejak dulu.

Oleh ABDILLAH

OLEH ABDILLAH

Perbedaan adalah keniscayaan. Berlainan sikap dan pendapat seharusnya tidak jadi sekat. Namun, saat ini kita menyaksikan berbagai fenomena sosial yang mengkhawatirkan.

Ada banyak caci maki dalam menyikapi perbedaan. Di media sosial, misalnya, kita sering melihat saudara kita yang saling serang dan melemparkan kemarahan yang disebabkan perbedaan pandangan.

Tak sedikit yang kalap hingga menyumpahserapahi dan melaknat sesama Muslim. Hati-hatilah dengan caci maki yang kita arahkan kepada sesama. Jika kita melaknati seseorang, dan orang tersebut tidak pantas mendapatkan laknat, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang mengucapkan laknat tersebut (HR Abu Dawud).

Dalam Islam, berlainan pendapat adalah hal biasa. Perbedaan sikap dan pandangan adalah hal lumrah di kalangan ulama kita sejak dulu. Sebagai Muslim, kita seharusnya menyikapi perbedaan dengan bijak.

Mendahulukan nalar yang sehat ketimbang amarah yang menyesatkan pikiran. Jagalah hati dan ucapan agar tak menyulut permusuhan. Kita adalah saudara yang harusnya saling menjaga. Rasulullah SAW bersabda, "Muslim adalah orang yang mampu menjaga Muslim lainnya dari lisan dan tangannya." (HR Bukhari).

Hormati orang yang mempunyai sikap dan pandangan yang bersebrangan. Jagalah ucapan dan tulisan agar tidak melukai hati sesama. Jangan karena berbeda sikap dan pandangan, akhirnya memutuskan persaudaraan.

Berlainan pendapat jangan menjadi sumber permusuhan dan perpecahan. Ingatlah bahwa setiap orang sudah dikaruniai akal pikiran. Sikap dan pendapat orang tidak akan pernah seragam.

Perbedaan adalah takdir Allah. Allah SWT berfirman; "... Kalau Allah Menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua Kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan” (QS al-Maidah: 48).

Dari ayat ini, kita tahu bahwa perbedaan itu adalah ketentuan Allah. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mempunyai pandangan yang sama. Oleh sebab itu, sikapi perbedaan dengan tenang. Berdialoglah dengan baik. Dan sampaikanlah pendapat dengan bijak bukan dengan cara mengumpat.

Allah memerintahkan kita untuk mengajak orang lain dengan cara santun (QS an-Nahl: 125). Kalaupun ada perbedaan pandangan, maka sikapi dengan cara yang lebih bijak. Gunakanlah bahasa yang sopan dan mengutamakan ahlak yang baik. Kesampingkan perbedaan dan rekatkanlah persaudaraan. Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat