Pedagang gula aren melayani pembeli di salah satu pasar tradisional Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (12/5/2019). Permintaan gula aren saat bulan Ramadhan naik hingga lebih dari 100 persen, dari biasanya pedagang menjual rata-rata 50 kilogram per hari m | ANTARA FOTO

Nusantara

Pengusaha Gula Aren tak Lagi Kesulitan Peroleh Bahan Baku

Omzet pengusaha gula aren sempat menurun hingga Rp 6 juta per bulan.

LEBAK -- Pelaku usaha gula aren di Kabupaten Lebak, Banten kembali bangkit setelah diberlakukan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 28 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Kebijakan tersebut dinilai memicu peningkatan omzet gula aren.

"Kita menyambut positif kebijakan pemerintah daerah itu, sehingga omzet penjualan mulai meningkat," kata Lindayanti, seorang pelaku usaha gula aren di Kabupaten Lebak, kemarin.

Pelaku usaha gula aren di Kabupaten Lebak sebelumnya sangat terpukul, karena omzet penjualan menurun drastis hingga tinggal Rp 6 juta per bulan. Padahal, ketika sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, omzet penjualan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan.

Linda mengatakan, omzet yang menurun tidak semata akibat daya beli masyarakat, melainkan juga akibat sulitnya bahan baku gula aren dari perajin. "Kami sangat terpukul dengan kehilangan pelanggan dari luar daerah dengan adanya pandemi Covid-19 itu," katanya menjelaskan.

Pihaknya saat ini kembali mencoba bangkit setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menerbitkan Perbup Nomor 28 tahun 2020 tentang AKB. Perbup tersebut dikeluarkan agar masyarakat dapat memulihkan aktivitas ekonomi, dengan catatan tetap mengutamakan disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Dengan demikian, Linda menambahkan, produk aneka ragam gula aren, seperti gula semut, minuman jahe merah aren, cappocino jahe merah aren, kopi gula aren, mulai mendapat kenaikan pelanggan. Hanya saja, pelanggan yang berdatangan baru dari wilayah Lebak dan sekitarnya. Linda menyebut, produk aneka kerajinan gula aren dijual dengan harga termurah Rp 15 ribu dan termahal Rp 375 ribu. "Kami berharap penjualan produk gula aren kembali normal hingga bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi," kata Linda menjelaskan.

Saat ini, Linda memproduksi kerajinan aneka gula aren karena didukung bahan bakunya melimpah di Kabupaten Lebak yang dipasok dari hasil komoditas perkebunan petani. Bahkan, klaim dia, gula aren asal Desa Cimenga masuk kategori terbaik di Indonesia dengan kualitas beraroma, manis, dan organik yang menyehatkan. Karena itu, pihaknya mengembangkan aneka usaha kerajinan gula aren tersebut untuk mengangkat ekonomi masyarakat juga memelopori kewirausahaan bagi kaum perempuan agar tidak terjadi urbanisasi keluar daerah.

photo
Petani menyelesaikan pembuatan gula aren dari air batang pohon aren di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2019). Setiap harinya, petani tersebut mampu menyadap 15 pohon aren untuk mendapatkan 7 kg gula aren dengan harga jual Rp - (ANTARA FOTO)

Produk gula aren tersebut sudah mengantongi perizinan yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Lebak serta Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) dengan bersertifikat halal dan memiliki barcode, sehingga minuman yang dijual menyehatkan. "Kami saat ini sudah menerima pesanan dengan partai besar bersama pelaku usaha dari Bandung," kata Lindahyanti yang membuka galeri aneka produk gula aren di Jalan Ir Djuanda, Rangkasbitung.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Hj Yudawati mengatakan, saat ini para pelaku gula aren merupakan produk unggulan daerah. Hal itu karena ditunjang melimpahnya bahan baku komoditas perkebunan aren, sehingga jumlah produksi terus meningkat.

Selama ini, kata dia, produk gula aren asal Kabupaten Lebak sudah menembus ke beberapa negara di Asia, Australia, dan berbagai negara Eropa. Karena itu, Yudawati mendukung agar usaha gula aren di wilayahnya terus berkembang supaya bisa menyerap tenaga kerja. "Kami mendorong para pelaku usaha produk gula aren kembali bangkit dan menjadikan klaster ekonomi masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Yudawati.

photo
Pekerja membuat gula aren murni di Desa Pakuluran, Doro, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (18/8). Dalam sehari pekerja mampu memproduksi gula aren murni sebanyak sekitar 80 buah dengan harga jual Rp20 - (ANTARA FOTO)

Gula aren atau gula merah adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula aren versi bubuk sering pula disebut sebagai gula semut atau gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah.

Tanaman aren mulai mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak dalam dua tahun terakhir untuk dikembangkan menjadi komoditi agribisnis. Aren ternyata dapat menghasilkan sekitar 60 jenis produk bernilai ekonomi dan beberapa berpotensi ekspor. Salah satu produk andalan tanaman aren yaitu gula aren baik dalam bentuk gula cetak (gula merah), gula semut ataupun gula kristal. Aren juga berperan sebagai pensuplai energi dan komponen pelestarian lingkungan hidup.

Di Indonesia, aren tumbuh di daerah-daerah dengan curah hujan yang relatif tinggi dan merata sepanjang tahun seperti di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku dan Irian Jaya. Sentra pertanaman aren meliputi 14 provinsi dengan perkiraan total areal seluas 60 482 ha. Kementan mencatat areal tanaman aren bertambah rata-rata 2.0 % per tahun dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 1.9 persen per tahun. 

photo
Petani menyadap batang pohon aren di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/3/2019). Setiap harinya, petani tersebut mampu menyadap 15 pohon aren untuk mendapatkan 7 kg gula aren dengan harga jual Rp10 ribu per kilogram - (ANTARA FOTO)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat