Ilustrasi kampung tangguh | Umarul Faruq/ANTARA FOTO

Nusantara

Asa Warga di Kampung Tangguh Nusantara Bernama Pipitan

Kampung tangguh menjadi program andalan pemerintah daerah untuk lebih layak huni.

 

 

Sebelum 2013 lalu, Kelurahan Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, merupakan daerah lokasi pembuangan sampah liar. Bau busuk dan lingkungan yang cenderung kumuh menjadi pemandangan biasa bagi masyarakat Pipitan dan terjadi sejak bertahun-tahun lamanya.

Namun, kondisi tersebut perlahan berubah sejak 2013 saat para pemuda setempat mulai sadar untuk mengubah lingkungan ini menjadi lebih layak huni. Seperti kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil, lingkungan ini sekarang dianugerahi banyak penghargaan dan yang terbaru, Kampung Pipitan dinobatkan sebagai Kampung Tangguh Nusantara.

Salah seorang warga Kampung Pipitan RT 004 RW 02, Siska andiani (28 tahun), membenarkan daerahnya dulu merupakan lingkungan yang kumuh dengan sampah yang menumpuk. Warga di sana saja enggan mengizinkan anak-anak untuk bermain di wilayah tersebut, apalagi untuk mengundang warga daerah lain untuk berkunjung.

“Di sini tempat sampah pokoknya kumuh, orang enggak ada yang mau lewat. Jangankan orang, anak kita saja kita larang, takut ada beling atau apa. Tapi sekarang, dengan adanya program dan gerakan swadaya masyarakat, justru bukan orang sini saja yang dapat manfaat, tapi orang luar kampung juga banyak merasakan,” tutur Siska, Selasa (25/8).

Dengan puluhan gerakan yang dibuat warga secara swadaya, seperti bank sampah, lumbung pangan, sampai rumah kreatif, lingkungan tempatnya bisa hidup kembali dan meninggalkan kondisi kumuh di masa lalu. “Alhamdulillah, sekarang kita bisa berkreasi lebih, tapi juga menjaga lingkungan. Sekarang kita punya kebun manfaatnya untuk bareng-bareng,” ujar dia.

Warga lainnya, Imah Mahlufah (21 tahun), mengatakan, banyaknya program yang dilakukan warga di lingkungannya membuat masyarakat lebih guyub. Seperti kegiatan kerja bakti bersama setiap pekannya di lingkungan yang juga menjadi destinasi wisata Kota Serang.

Sebagai warga yang masuk kelompok generasi milenial, dirinya aktif bersama pemuda lain untuk mempromosikan lingkungan dan hasil kerajinan masyarakat di media sosial. “Kalau kita di karang taruna juga ikut promosikan di medsos, bantu ide-ide baru juga dan praktiknya sama ibu-ibu,” ujar dia.

Ketua Kelompok kerja (Pokja) Pipitan, Akhyadi (36 tahun), mengatakan, gerakan untuk mengubah wilayahnya menjadi lingkungan yang layak dan kreatif ini merupakan kerja sinergi dan kolaborasi berbagai pihak yang dilakukan secara swadaya. Hingga kini, banyak fasilitas dan program dibuat secara swadaya, seperti Taman baca masyarakat, kelompok usaha bersama, hidroponik, penimbangan bank sampah, UMKM, dapur umum, dapur gizi, pos KDRT, rumah sehat, UMKM pot bunga, tanaman hias, hingga ruang isolasi dan gang edukasi Covid-19.

Akhyadi menuturkan, gerakan ini bermula pada 2013 dan mulai memberikan kesadaran secara menyeluruh bagi warga Pipitan pada 2015 lalu. Sejak itu, masyarakat dengan kesadaran sendiri mau melakukan perubahan dan mengikuti setiap program untuk perbaikan daerahnya.

“Menata kampung ini sejak 2013 kita mulai dulu dari orang-orang terdekat, tidak langsung kita ajak semuanya, tapi kita perlahan berikan pemahaman. Lama-lama gerakan ini membesar sekitar 2015 dan kita buat program-program ini,” kata Akhyadi.

Gerakan perubahan untuk menjadikan daerahnya lebih layak ini juga disebutnya juga untuk mengembalikan citra kampungnya yang pernah menjadi juara dua kampung bersih saat masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, saat ini, daerahnya telah menjadi kampung percontohan untuk berbagai jenis penilaian, seperti kampung sehat, ramah anak, hingga kampung wisata. 

“Kota Serang kemarin dapat penghargaan kota layak anak yang penilaiannya salah taunya dari sini karena kita punya taman bermain dan ada taman bacanya. Dengan dijadikan kampung tangguh juga ini kita dibantu untuk ketahanan pangannya,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat