Beda generasi, beda cara berkomunikasi | Freepik

Keluarga

Beda Generasi, Ini Cara Komunikasi yang Pas

Perbedaan itu bisa menimbulkan kesenjangan dalam berkomunikasi.

Generasi baby boomers, Generasi X, Generasi Y (milenial) hingga Generasi Z. Akrab dengan istilah ini? Ketika menyebutkan kata 'generasi', boleh jadi kita langsung terbayang perbedaan usia yang membentang.

Perbedaan tahun kelahiran menjadikan beberapa orang tergolong ke dalam beberapa jenis generasi. Masing-masing dari generasi memiliki pengalaman dan peristiwa yang terjadi di era masing-masing.

Pada 2020 saat ini, setidaknya ada empat generasi yang teridentifikasi masih termasuk dalam kelompok usia produktif seperti generasi baby boomers hingga Z. Rupanya, variasi generasi tersebut dalam dunia kerja mampu menciptakan banyak kesenjangan antargenerasi. Tata cara komunikasi pun terkadang menjadi kendala tersendiri saat berinteraksi antargenerasi.

Presenter tersohor Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu pun menyadari adanya kesenjangan generasi yang terjadi dalam sebuah perusahaan. Mereka menjabarkan masing-masing generasi beserta karakter mereka masing-masing. “Generasi tertua adalah generasi baby boomers. Orang-orang yang lahir pada sekitar tahun 1946 sampai dengan 1964 merupakan orang-orang yang termasuk pada generasi baby boomers,” jelas Becky dalam peluncuran buku Generation Gap(Less) secara virtual.

Becky mengatakan, keempat generasi ini merupakan generasi yang paling banyak ditemui di dunia kerja. Secara persentase, generasi baby boomers berjumlah sekitar lima persen. Sementara, generasi X berjumlah sekitar 20 persen.

Lalu, generasi milenial merupakan generasi yang mendominasi di dunia kerja saat ini. Generasi millenial ini yang akan menjadi pemimpin masa depan. Persentase mereka di dunia kerja saat ini adalah 60 persen sampai 70 persen. “Adanya persentase ini bisa dikatakan menghadirkan kesenjangan yang nyata yang terjadi antargenerasi di dunia kerja saat ini,” jelas Erwin.

Erwin mengatakan, generasi milenial merupakan generasi yang lahir dari orang tua generasi baby boomers. Sementara, orang tua generasi X melahirkan anak-anak generasi Z.

Generasi milenial dilahirkan dari orang tua generasi baby boomers yang sangat pekerja keras dan harus bekerja. Akibatnya, pada umumnya, generasi millenial luput dari asuhan orang tua. Adalah para generasi millenial yang bisa mengoperasikan tiga gawai sekaligus.

Namun, ketika milenial lahir, mereka telah merasa ada yang tidak beres dari dunia ini. Oleh karenanya, milienial memiliki kontribusi yang sangat besar kepada komunitasnya. “Terbukti banyak sekali pebisnis milenial yang peduli sekali terhadap perubahan iklim. Ada kucing hilang, mereka langsung mengunggahnya ke media sosial. Itu karena mereka ingin membantu masyarakat,” jelas Erwin.

 

 
Ada kesenjangan nyata yang terjadi antargenerasi di dunia kerja saat ini.
Erwin Parengkuan, presenter
 

Kegelisahan

Buku Generation Gap(Less) dibuat oleh Erwin dan Becky sebagai hasil dari kegelisahan keduanya karena adanya gaya komunikasi yang berbeda antargenerasi. Sebagai praktisi yang telah terjun di bidang komunikasi selama belasan tahun, mereka melihat adanya kebutuhan untuk memahami gaya komunikasi antargenerasi tersebut.

Buku setebal 132 halaman ini memuat penjelasan-penjelasan relevan mengenai empat generasi yang saat ini berada di dunia kerja. Baik Becky maupun Erwin menggunakan bahasa yang nyaman dan enak dibaca, sehingga mudah dipahami bagi orang-orang berbagai generasi.

Tak hanya itu, Becky dan Erwin pun mengutip banyak data yang juga relevan yang didapat dari berbagai sumber termasuk buku baru yang terbit pada tahun 2017 sampai 2019. Berbagai gambar ilustrasi dan diagram pun disajikan agar dapat memudahkan pembaca untuk mencerna sajian materi yang tersaji pada buku yang merupakan kolaborasi mereka yang keempat itu. Selain itu, keduanya juga menyajikan lembaran latihan untuk diisi oleh para pembaca. “Jadi teman-teman bisa mengisi lembar penilaian diri dan monitoring. Jadi sangat praktis,” jelas Becky.

Becky dan Erwin mengaku menghabiskan waktu cukup lama untuk menyelesaikan buku kali ini hingga  sekitar tiga tahun karena kesibukan mereka masing-masing. Meskipun demikian, tahun ini menjadi tahun yang tepat untuk meluncurkan karena ternyata mereka bisa lebih mengamati apa yang terjadi di dunia kerja, termasuk mulai bergabungnya generasi Z di dunia kerja saat ini.

Keduanya berharap buku ini bisa menjadi  panduan bagi setiap generasi yang membacanya, agar dapat saling memahami dan menghargai. “Dengan demikian, kita dapat menciptakan sinergi dari cara komunikasi yang efektif dalam organisasi maupun di mata stakeholders,” jelas Becky.

 

Ciri Khas Tiap Generasi

Setiap generasi memiliki ciri tersendiri. Beberapa peristiwa juga membentuk pribadi dari masing-masing generasi. Apa sajakah yang berbeda dari empat generasi yang masih masuk dalam kategori produktif tersebut? Berikut di antaranya seperti diungkapkan presenter Becky Tumewu dan Erwin Parengkuan.

  • Generasi baby boomers

Secara umum, orang-orang yang termasuk ke dalam generasi ini memiliki karakter kaku, kuno, dan cenderung mengikuti aturan. Hal itu disebabkan, mereka terpengaruh dan terdidik dari orang tua yang hidup sebagai generasi tradisionalis yang memiliki masa merintis industri baru dan baru saja selesai perang.

Oleh karenanya, kedisiplinan dan ketekunan adalah hal-hal yang dididik kepada orang-orang yang termasuk dalam generasi baby boomers. “Mereka sangat bekerja keras dan bahkan bekerja lebih keras, karena memang itu yang diwariskan oleh generasi sebelumnya, yaitu generasi tradisionalis,” jelas Becky.

Saat ini orang-orang yang termasuk ke dalam generasi baby boomers merupakan orang-orang yang memangku jabatan paling tinggi. Tak dipungkiri, saat ini mereka pun akan menyelesaikan masa jabatan dan pensiun meninggalkan dunia kerja.

Salah satu karakter yang cukup khas dari generasi ini, kata Erwin, adalah menyukai pekerjaan-pekerjaan kecil. Contohnya, mereka suka mengajari hal-hal kecil kepada generasi di bawahnya dan cenderung meminta untuk menerima saran-saran dari mereka.

Tokoh yang termasuk ke dalam generasi ini adalah pendiri Microsoft, Bill Gates.

 

  • Generasi X

Inilah istilah untuk orang-orang yang lahir antara 1965 sampai dengan 1980. Generasi ini kerap disebut sebagai generasi pembangkang, karena mereka tidak suka dengan aturan-aturan yang kuno yang diberikan oleh generasi-generasi sebelumnya. Erwin mengatakan, generasi X telah memulai hidup sebagai generasi digital secara perlahan-lahan, meskipun belum seperti generasi millenial. Bisa dikatakan, orang-orang yang termasuk generasi X merupakan orang-orang yang belajar digitalisasi atau digital learner. “Jadi setengah analog, setengah digital, “ kata Erwin.

Generasi X, kata Becky, memiliki karakter lebih lentur, luwes, dan fleksibel. Mereka bisa melakukan manuver-manuver tertentu berdasarkan kondisi dan kebutuhan yang ada. Mereka juga merupakan generasi pekerja keras tetapi juga bermain sangat keras. “Jadi generasi X itu mereka bisa bekerja, tapi mereka juga menginginkan momentum dalam dalam hidupnya. Ketika mereka kerja, mereka kerja keras. Ketika mereka bermain, mereka bermain juga sangat keras,” jelas Becky.

 

  •  Generasi Y

Disebut juga dengan generasi milenial, inilah istilah untuk mereka yang lahir antara 1980 sampai dengan 1995 atau 1996. Generasi ini memiliki karakter yang sangat senang bermain.

Bila generasi X bekerja sangat fokus dan tidak bermain sambil bekerja, lain halnya dengan si Y. “Mereka menggabungkan antara bekerja dan bermain di waktu yang sama. Sebab, mereka memiliki moto You Only Live Once atau YOLO. Oleh karena hidup hanya sekali, dia ingin  integrasikan main dan kerja di waktu yang sama,” jelas Erwin.

Hal ini membuat mereka lebih nyaman untuk bekerja dengan mengenakan pakaian yang lebih santai seperti kaus dan celana pendek. Mereka pun lebih suka bekerja tak hanya di satu titik, melainkan di berbagai titik untuk mencari kenyamanan mereka. Bisa di kafe, di rumah, atau bahkan di mobil.

Salah satu tokoh terkenal yang mewakili generasi ini adalah pendiri media sosial Facebook, Mark Zuckerberg.  Ada pula pendiri Google, Sergey Brin.

 

  • Generasi Z

Inilah generasi yang lahir pada 1996 sampai 2010. Menurut Becky dan Erwin, generasi ini memiliki karakter pesimistis melihat kondisi di luar diri mereka, namun mereka sangat optimistis melihat diri mereka sendiri. “Me, myself, and I. Itulah generasi Z,” jelas Erwin.

Generasi Z merupakan generasi yang bisa mengoperasikan lima gawai dalam sekali waktu. Sehingga kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang sangat multitasking.  Pada saat generasi Z lahir, mereka mengetahui bahwa dunia sudah sangat kacau. Oleh sebab itu, mereka menjadi generasi yang lebih pesimistis. Pada akhirnya mereka memikirkan diri sendiri saja.

Orang terkenal yang mewakili generasi ini, adalah tokoh aktivis perempuan, Malala Yousafzai.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat