Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Cinta adalah Jawabannya

Cinta menjadi adrenalin yang mampu mengubah tidak mungkin menjadi mungkin.

Oleh ABDUL MUID BADRUN

OLEH ABDUL MUID BADRUN

"Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)." (QS. an-Nur: 26).

Membaca tafsir ayat ini, ada beberapa hal yang bisa digarisbawahi sebagai hikmah kita dalam memahami jodoh dan cinta. Pertama, terkait dengan jodoh.

Banyak di antara kita beranggapan bahwa jodoh itu dicari. Padahal, kalau kita baca secara saksama, kita diciptakan Allah itu mutlak berpasang-pasangan (QS adz-Dzariyat: 49); (QS Fathir: 11); (QS an-Nisa: 1). Sehingga, jangan galau ketika belum mendapatkan jodoh. Jangan frustrasi ketika jodoh belum tampak “hilalnya”.

Namun, teruslah memantaskan diri agar jodoh itu mendekati kita, bukan malah menjauhi kita. Bagaimana caranya?

Cintailah Allah terlebih dahulu dibanding mencintai makhluk-makhluk-Nya. Karena yang memiliki hati manusia itu Allah maka sebaiknya kita minta kepada-Nya agar didekatkan dengan jodoh yang kita harapkan, bukan malah mengejar jodohnya dengan menjauhi-Nya. 

Nah, dari sinilah kita sering salah kaprah. Ketika kita menyukai seseorang, tidak dengan cara-cara yang benar (berbuat dosa), Allah akan jauhkan bahkan pisahkan kita darinya. Meski akhirnya menikah pun akan berujung pada perceraian.

Inilah hakikat dari tafsir surah an-Nur di atas. Jadi, setelah menikah pun kita belum disebut berjodoh ketika cara-cara yang ditempuh sebelum proses pernikahan itu tidak benar.

Kedua, tentang cinta. Perkara yang satu ini akan terus menarik untuk dibahas. Mengapa? Karena, segala yang ada di bumi ini akan terasa indah, ringan, dan mudah ketika didekati dengan pendekatan cinta. Cinta di sini bukan berkaitan dengan lawan jenis, melainkan kepada pekerjaan, bisnis, profesi, dan sejenisnya.

Dari sini, cinta menjadi energi luar biasa. Cinta menjadi adrenalin yang mampu mengubah tidak mungkin menjadi mungkin. Bahkan, bisa disimpulkan, apa pun pekerjaan, bisnis, profesi kita, jika dilakukan dengan landasan cinta, hal tersebut akan mudah dan abadi.

Ketiga, tentang ampunan dan rezeki. Ini adalah buah dari kesabaran kita berproses, baik dalam masalah jodoh maupun cinta. Banyak yang cinta, tetapi tak berjodoh. Tidak sedikit pula yang baru dipertemukan (meski tidak cinta sebelumnya), tetapi langsung berjodoh.

Ini menunjukkan betapa kuasanya Allah dan betapa lemahnya kita sebagai makluk-Nya. Maka, pendekatan mujarabnya dengan melayani-Nya. Menjadi hamba-Nya yang terbaik. Takut berbuat dosa dan mudah sekali berbuat baik kepada siapa saja dan di mana saja.

Karena itulah, pada masa pandemi yang serbasulit ini, yang bisa kita lakukan hanya satu, terus mendakati-Nya dan mengurangi melakukan hal-hal yang berakibat dosa agar kita selalu mendapatkan pertolongan-Nya. Insya Allah, amin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat