Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Harga Sebuah Keserakahan

Sungguh, keserakahan dapat melenyapkan kejujuran, memutus tali persaudaraan, berlaku zalim.

Oleh HASAN BASRI TANJUNG

OLEH HASAN BASRI TANJUNG

Seorang ulama tabi’in bernama Wahab bin Munabbih (34-110 H) mengisahkan tentang pengembaraan Nabi Isa AS dengan seorang Yahudi. Nabi Isa AS membawa sepotong roti, sementara si Yahudi dua potong roti. Setelah tahu bahwa Nabi Isa hanya memiliki satu roti, lantas ia pun memakan sepotong roti miliknya. 

Lalu, mereka makan bersama. “Mana rotimu yang sepotong lagi?” tanya Nabi Isa, seakan tak tahu apa yang terjadi. “Saya hanya punya sepotong,” jawabnya. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan.

Ketika bertemu seorang buta, Nabi Isa bertanya, “Seandainya bisa melihat lagi, apakah engkau akan bersyukur kepada Allah SWT?”

Spontan si buta itu mengiyakan. Nabi Isa pun mengusap wajahnya dan ia bisa melihat seperti sedia kala. Tentu si Yahudi terkagum. Walaupun begitu, ia tidak mengakui perbuatannya.

Selanjutnya, mereka jumpa segerombolan kijang. Nabi Isa menangkap seekor lalu menyembelih dan menghidupkannya kembali. Si Yahudi pun semakin takjub. Namun, ia tetap tidak mengakuinya. Mereka pun berangkat lagi dan menyeberangi sungai.

Beliau pun menyentuh permukaan air dan berjalan di atasnya. Nabi Isa bertanya, “Demi Allah yang telah memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya, siapa pemilik roti yang ketiga?” Si Yahudi menjawab, “Demi Allah, saya hanya punya sepotong roti.”

Akhirnya, mereka melalui sebuah desa tak bertuan dan menemukan tiga bongkahan emas. Nabi Isa berkata, “Satu untukku, satu untukmu, dan satu lagi untuk pemilik roti yang ketiga.”

Kontan si Yahudi itu menyahut, “Sayalah pemilik roti yang ketiga.” Kemudian Nabi Isa bertitah, “Baiklah, semua untukmu saja.” Seraya pergi meninggalkannya. 

Tiba-tiba, muncul tiga penyamun yang merampas emas dan membunuhnya. Lalu, salah seorang pergi membeli makanan dan dua orang lagi menjaga emas tersebut. Mereka sepakat untuk membunuh temannya agar emas itu menjadi milik berdua.

Sementara, yang seorang tadi meracuni makanan yang dibawanya agar emas menjadi miliknya sendiri. Sekembalinya, ia dibunuh oleh kedua temannya dan mereka pun menyantap makanan yang beracun itu. 

Suatu hari, Nabi Isa lewat dan menyaksikan empat mayat di samping bongkahan emas. Seraya berkata kepada al-Hawariyyun (murid-murid yang setia), “Demikianlah yang dilakukan oleh dunia terhadap manusia. Oleh karena itu, waspadalah.” (Disarikan dari buku Hiburan Orang-Orang Shaleh karya Muhammad Amin Al-Jundi).

Sungguh, keserakahan dapat melenyapkan kejujuran, memutus tali persaudaraan, berlaku zalim, menghilangkan nyawa orang lain hingga dirinya sendiri. Pesan Nabi SAW, “Sekiranya anak Adam memiliki harta sebanyak dua bukit, niscaya ia akan mengharapkan bukit yang ketiga. Dan tidaklah perut anak Adam itu dipenuhi melainkan dengan tanah .... ” (HR Bukhari). 

Allah SWT pun mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan, dan saling berbangga di antara manusia serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Oleh karena itu, jangan sampai teperdaya oleh rayuannya (QS al-Hadid [57]:20). Wallahu a’lam bish-shawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat