Kandidat wakil presiden AS dari Partai Demokrat Kamala Harris. | AP

Internasional

Biden Pilih Kamala Harris Jadi Cawapres

Harris menjadi perempuan Asia-Afrika pertama dalam pemilihan presiden AS.

WASHINGTON -- Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, Selasa (11/8), menunjuk Senator Kamala Harris sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum 3 November. Harris menjadi perempuan kulit hitam pertama dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). 

"Saya mendapatkan kehormatan besar untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih @KamalaHarris—petarung tidak kenal takut untuk orang kecil, dan salah satu aparat negara terbaik—sebagai pasangan saya," cicit Biden di Twitter.   

Dengan keresahan sosial atas ketidakadilan rasial yang mengguncang negara selama berbulan-bulan, Biden berada di bawah tekanan yang meningkat untuk memilih seorang wanita kulit hitam sebagai pasangannya. Harris pun orang Asia-Amerika pertama yang mendapatkan tiket menuju pemilihan presiden. Tim kampanye menyatakan, Biden dan Harris dijadwalkan bersama di  acara di di Wilmington, Delaware, Rabu (12/8). 

Harris akan dikukuhkan sebagai cawapres Biden di konvensi Demokrat yang dimulai pada Senin (17/8). Biden juga akan secara resmi dicalonkan untuk menantang Donald Trump pada momen itu. 

"@JoeBiden bisa menyatukan rakyat Amerika karena dia menghabiskan hidupnya untuk berjuang untuk kita. Saya merasa terhormat untuk bergabung dengannya sebagai calon wakil presiden dari partai kami," tulis Harris di Twitter

Setelah pengumuman Harris, beberapa tokoh pun menyatakan selamat dan mendukung langkah tim Biden memilihnya. Barack Obama menyatakan melalui akun Twitter bahwa Harris adalah langkah awal untuk kemenangan. 

Sebelum pengumuman Harris, banyak sosok kulit hitam dari berbagai kalangan, termasuk beberapa politisi yang telah dipertimbangkan untuk menjadi calon wakil presiden Biden. Tidak dapat dimungkiri, Biden membutuhkan dukungan kuat warga kulit hitam untuk melawan pejawat Presiden Donald Trump. 

Biden dan Harris ini menjadi penting di negara bagian medan pertempuran seperti Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin, tempat Trump menang tipis pada tahun 2016. Pasangan ini pun bisa menarik suara di negara bagian selatan yang condong ke Republik, seperti Georgia dan Florida yang menurut jajak pendapat telah lebih kompetitif tahun ini.

Trump terkejut

Trump mengatakan terkejut atas keputusan Biden memilih Harris. Dia menilai sosok perempuan tersebut tidak menghormati Biden selama debat pada pemilihan bakal calon presiden periode lalu. 

"Salah satu alasan yang mengejutkan saya, dia mungkin lebih jahat daripada Pocahontas kepada Joe Biden. Dia sangat tidak menghormati Joe Biden dan sulit untuk memilih seseorang yang tidak sopan," ujar Trump. 

Beberapa menit setelah pengumuman Biden, Trump meluncurkan iklan serangan yang ditujukan kepada para pesaingnya. Iklan tersebut menuduh bahwa Harris mendekati paham "kiri radikal" dalam kampanye utama Harris yang mendukung Medicare For All. 

Trump kemudian menuduhnya munafik karena mencalonkan diri bersama Biden. Padahal, Harris menyerang Biden tentang keputusan kebijakan rasial yang dia buat di awal karier politiknya. 

"Bertemu si palsu Kamala Harris," tulis video iklan itu yang merujuk kepada Biden tidak mungkin menjadi penipu karena dia tidak pintar. Iklan itu juga menuduh Biden sebagai "kandidat transisi" yang akan menyerahkan pemerintahan kepada Harris dan merangkul "kiri radikal". 

Iklan berdurasi 30 detik tersebut telah ditonton hampir 2 juta kali setelah diunggah online kurang dari satu jam. Reaksi terhadap iklan tersebut datang dengan cepat dari lawan Trump di Twitter

"Inikah yang sedang Anda kerjakan saat orang Amerika sekarat? Anda menyedihkan," cicit Scott Dworkin, salah satu pendiri Koalisi Demokratik membalas video tersebut, dikutip laman the Independent

Jejak Kamala

Dalam hal kebijakan AS tentang Israel, posisi Harris kurang lebih mencerminkan pemikiran Demokrat arus utama selama 10 tahun terakhir. Harris mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Dia juga percaya pada hubungan AS-Israel yang kuat, termasuk kelanjutan bantuan militer Amerika untuk negara Yahudi tersebut.

photo
Kamala Haris saat bersaing menjadi kandidat capres dari Partai Demokrat, tahun lalu. - (AP)

Pada November 2017, Harris mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pada April 2019, Direktur Komunikasi Kampanye Harris, Lily Adams mengatakan, dukungan untuk Israel adalah hal yang sangat penting. Adams menambahkan bahwa Harris memiliki keyakinan Israel juga memiliki hak untuk hidup dan mempertahankan diri dari serangan, termasuk serangan roket dari Gaza.

Harris menjalin hubungan dekat dengan American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). Dia sangat terbuka tentang pertemuan dirinya dengan pejabat AIPAC pada Maret 2019. Keputusan Biden untuk menggandeng Harris dalam pemilihan presiden pada November mendatang, mendapatkan pujian dari kelompok advokasi Demokratik Yahudi.

Kepala Dewan Demokratik Yahudi Amerika dan mantan asisten Harris, Hailie Soifer mengatakan, Harris memprioritaskan masalah yang sama dengan para pemilih Yahudi. Soifer meyakini, Harris akan mempertahankan nilai-nilai Yahudi Amerika di Gedung Putih.

"Dia sangat selaras dengan nilai-nilai Yahudi Amerika, termasuk dukungannya terhadap hubungan AS-Israel, komitmennya untuk memastikan akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan yang terjangkau, intoleransi terhadap kebencian dan kefanatikan, dan upayanya yang teguh untuk melindungi komunitas paling rentan di negara kita," ujar Soifer, dilansir Times of Israel.

photo
Catatan kandidat capres AS dari Partai Demokrat Joe Biden rmenujukkan referensi pada Kamala Harris. - (AP/Andrew Harnik)

Harris memiliki hubungan yang erat dengan komunitas Yahudi. Suami Harris, Douglas Ehmhoff adalah seorang Yahudi. Jika Biden dan Harris terpilih, Ehmhoff akan menjadi suami Yahudi pertama yang mendampingi orang nomor dua di AS.

Setelah Biden menunjuk Harris sebagai wakilnya, Komite Yahudi Partai Republik mulai menyerang Harris. Komite tersebut menggambarkan Harris sebagai seorang radikal kiri dan akan menentang Undang-Undang Anti-Boikot Israel serta mengembalikan AS dalam kesepakatan nuklir Iran.

"Joe Biden telah menutup langkah Partai Demokrat ke ekstrem kiri dengan pilihan Kamala Harris sebagai cawapresnya," kata Direktur Eksekutif Komite Yahudi Republik, Matt Brooks dalam sebuah pernyataan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat