Petugas menyusun jarak bangku untuk perkuliahan di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/6). | SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO

Tajuk

Jangan Lupakan Ormas

Pandemi menjadi momentum bagi kita untuk saling membantu melewati masa sulit yang dihadapi.

Pandemi Covid-19 menjadi masa yang sulit bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini pun ikut dirasakan oleh organisasi masyarakat (ormas) yang bergerak di bidang keagamaan, sosial, dan pendidikan. Ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), dan Al-Irsyad Al-Islamiyyah tak pelak ikut terpengaruh sulitnya ekonomi pada masa pandemi ini. Hal yang sama terjadi pula dengan ormas-ormas non-Islam lain yang bergerak di bidang yang sama.

Ormas-ormas ini merupakan lembaga yang telah lama berjalan dan membantu masyarakat. Malah ada beberapa yang telah berdiri dan aktif lama sebelum era kemerdekaan. Dalam keadaan apa pun, mereka tetap menjalankan bakti untuk membantu masyarakat di berbagai sektor. Bahkan, ketika dihadapkan pada masa-masa sulit, seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Karena telah berjalan lama, tak heran jika amal usaha ormas-ormas ini telah menjadi sangat besar. Puluhan ribu orang pun mengandalkan hidup dari amal usaha-amal usaha tersebut. Kini, lantaran Covid-19, penghidupan mereka pun terganggu.

PP Muhammadiyah, misalnya, merupakan satu ormas yang bergerak di bidang pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, dan ekonomi. Berdasarkan data 2019, PP Muhammadiyah setidaknya memiliki 162 perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiah (PTM/PTMA). Total mahasiswanya mencapai 89.421 orang dengan 17.729 dosen dan sembilan ribu karyawan.

Tak hanya itu, organisasi wanita Muhammadiyah, Aisyiah juga memiliki 107 rumah sakit dan 245 klinik dengan jumlah karyawan sekitar 17 ribu. Jumlah lembaga pendidikan PAUD dan sekolah, madrasah, pesantren sekitar 30 ribu. Saat ini, setidaknya lebih dari 60 ribu orang mengandalkan hidup di Muhammadiyah dan Aisyiah.

Hal serupa juga terjadi dengan ormas-ormas lain. Al-Irsyad Al-Islamiyyah saat ini membawahi sekitar 200 amal usaha pendidikan. Lembaga ini juga membangun amal usaha rumah sakit di beberapa daerah di Indonesia dan lembaga amil zakat (LAZ). Ikut terkena dampak dari Covid-19, pengelolaan amal usaha-amal usaha tersebut pun mengalami kendala.

Memang, saat ini kita semua ikut merasakan kerasnya hantaman pukulan Covid-19. Akan tetapi, ini juga menjadi momentum bagi kita untuk saling membantu melewati masa sulit yang dihadapi. Termasuk juga, jangan kita lupakan ormas-ormas yang selama ini berkontribusi untuk membantu masyarakat dan membangun negara. Sekecil apa pun bantuan yang bisa kita berikan, akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.

Apalagi, meskipun menghadapi kesulitan yang sama, mereka terus menjalankan bakti untuk membantu masyarakat. Peran mereka di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial tidak berhenti. Malah lebih dari itu, dengan keterbatasan yang ada, mereka tetap berjalan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat