Nasabah melakukan transaksi di Kantor Cabang Pegadaian Bogor, Jalan Juanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/5/2020). Jumlah nasabah tabungan emas dari kalangan penabung atau investor pemula meningkat. | ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO

Ekonomi

Tren Jual Beli Emas Pegadaian Melonjak

Jumlah nasabah tabungan emas dari kalangan penabung atau investor pemula meningkat.

JAKARTA -- Pergerakan harga emas yang semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir turut berkontribusi positif pada penjualan emas PT Pegadaian (Persero). Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menyampaikan, harga emas yang sempat mencetak rekor tersebut membuat nasabah jual beli emas Pegadaian semakin meningkat.

"Terlihat dari nasabah kita dalam enam bulan itu bertambah 1,2 juta nasabah dengan saldo emas total 5 ton," katanya dalam paparan kinerja Pegadaian semester I 2020, Rabu (29/7).

Dari sisi nilai, rata-rata per akun tabungan emas mencapai 1,7 gram dan didominasi oleh usia milenial. Itu berarti, kata Teguh, peningkatan jumlah nasabah berasal dari kalangan penabung atau investor pemula pemuda.

Sementara itu, penjualan emas dalam enam bulan terakhir telah mencapai sekitar 10 ton. Artinya, kenaikan harga emas juga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengambil keuntungan. Hal ini seiring dengan kondisi masyarakat yang memprioritaskan untuk memegang uang.

Selain itu, Pegadaian turut mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui penyaluran pinjaman kepada masyarakat. Hingga Juni 2020, Pegadaian mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 80,4 triliun, naik 18,8 persen dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 67,7 triliun.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyampaikan, sekitar 60 persen dari jumlah tersebut bersifat produktif, sedangkan sisanya 40 persen bersifat konsumtif. Ia menyampaikan ini merupakan peran aktif perseroan membantu masyarakat bangkit dari krisis.

"Sebagai BUMN, Pegadaian terus konsisten mendukung program pembangunan ekonomi, apalagi saat ini masyarakat tengah menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19," katanya.

Meski kondisi global kurang bersahabat, lanjutnya, penyaluran pinjaman perseroan masih relatif aman. Sampai akhir Juni 2020, rasio pembiayaan bermasalah atau NPL tercatat 2,37 persen, di bawah rata-rata industri keuangan.

Dari jumlah NPL sekitar Rp 1,2 triliun, Kuswiyoto mengatakan, pencadangan telah disiapkan lebih dari 100 persen. Menurut dia, Pegadaian siap menghadapi kondisi terburuk hingga akhir tahun.

Kuswiyoto menambahkan, performa kinerja Pegadaian hingga saat ini terus menunjukkan angka positif. Outstanding loan (OSL) per 30 Juni 2020 mencapai Rp 53,0 triliun, naik 21,3 persen dibandingkan periode yang sama 2019 sebesar Rp 43,6 triliun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat