Sejumlah pengunjung wisata berjalan di atas jembatan gantung dengan latar belakang Gunung Merapi di Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (17/7). | Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

Nasional

Pariwisata Andalkan Wisatawan Domestik

Sektor pariwisata di Indonesia sudah mulai membuka diri sejak ditutup akibat pandemi Covid-19.

JAKARTA — Sektor pariwisata di Indonesia sudah mulai membuka diri sejak ditutup akibat pandemi Covid-19 beberapa bulan lalu. Namun, pembukaan destinasi wisata ini tetap menerapkan protokol kesehatan, mengingat penyebaran Covid-19 masih belum mengalami penurunan. 

Selain menerapkan disiplin protokol kesehatan, pembukaan sektor pariwisata juga hanya mengandalkan wisatawan dari dalam negeri (domestik). Target ini juga diakui Kementerian Pariwisata sejak membolehkan sektor pariwisata dibuka untuk menggeliatkan perekonomian daerah. 

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan, pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh aktivitas pariwisata terhenti. Kondisi ini berdampak pada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Jadi, kami tidak bisa berharap dari wisatawan global, melainkan nusantara. Ada pergerakan 300 juta wisatawan nusantara, jadi penduduk Indonesia berpotensi jadi wisatawan nusantara,” ujarnya, Ahad (19/7).

Ia menambahkan, Kemenparekraf sudah menerbitkan buku pedoman bagi pelaku usaha dalam menerapkan protokol kesehatan. Buku tersebut juga akan dibagikan kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata. Sasaran untuk menggaet wisatawan domestik ini juga diakui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai target yang realistis. 

photo
Perajin batik Iwan Setiawan (47) membatik kain dengan motif kebudayaan Papua di kawasan wisata Tamansari, Yogyakarta, Kamis (16/7). Perajin batik di kampung cyber Tamansari memanfaatkan pemasaran digital dan media sosial seiring sepinya pasar pada masa pandemi. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Namun, Khofifah mengingatkan jajarannya agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar pembukaan destinasi wisata tidak menjadi persoalan baru di tengah pandemi Covid-19. "PR (pekerjaan rumah) kita adalah menarik sebanyak-banyaknya turis domestik, namun dengan sejumlah persyaratan ketat. Karena jangan sampai ini menimbulkan persoalan baru," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad (19/7).

Khofifah menyatakan bakal lebih agresif mengincar wisatawan domestik untuk memulihkan sektor pariwisata. Terutama di Kawah Ijen dan Kawasan Bromo Tenger Semeru (BTS). Ia mengakui, selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan drastis terhadap angka kunjungan wisata di Jatim. Menurut Khofifah, situasi ini membuat pariwisata menjadi sektor paling terpukul akibat wabah Covid-19 yang berkepanjangan.

Beberapa destinasi wisata sudah mulai beroperasi, meski jumlah pengunjung dibatasi 10 hingga 20 persen dari kapasitas maksimum. Objek wisata yang kembali beroperasi pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami berharap kuartal III 2020 pandemi ini bisa teratasi seluruhnya. Sehingga promosi wisata bisa kembali dilakukan dan angka kunjungan wisata bisa meningkat," kata dia.

Registrasi daring

Sementara itu, pembukaan sejumlah destinasi wisata mewajibkan calon wisatawan untuk melakukan pendaftaran secara daring. Di Taman Nasional Komodo, misalnya, pola peserti ini rencananya bakal diberlakukan selama masa new normal.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina menjelaskan, terkait penerapan keanggotaan atau membership masih dalam finalisasi antara Pemerintah Provinsi NTT bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

photo
Tim dari Kementerian PPN/Bappenas meninjau rencana pembangunan di kawasan wisata Pulau Kelor di Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (18/7). - (Kornelis Kaha/ANTARA FOTO)

“Penerapannya belum dilakukan. Sedang tahap penggodokan. Namun, kira-kira bentuknya akan ada pembagian ruang. Mana untuk publik, mana untuk umum, dan mana yang memiliki keanggotaan atau member,” kata Shana.

Seperti diketahui, pembukaan kembali aktivitas wisata di kawasan TN Komodo secara bertahap dilaksanakan sesuai surat edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 perihal Arahan Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam, dan Suaka Margasatwa untuk Kunjungan Wisata Alam pada Masa New Normal Pandemi Covid-19.

Shana menjelaskan, terkait registrasi daring bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Taman Nasional Komodo (TNK) berlaku mulai 6 Juli 2020, bersamaan dengan uji coba di beberapa destinasi wisata Labuan Bajo.

Wisatawan yang akan berkunjung ke Labuan Bajo bisa mengakses ke situs pendaftaran https://booking.labuanbajoflores.id. Saat registrasi daring, calon wisatawan diminta untuk mempersiapkan dokumen untuk divalidasi, seperti surat keterangan dari e-HAC, bukti asuransi, dan identitas calon wisatawan seperti NIK atau paspor. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat