Menggerakan UKM | Pixabay.com

Inovasi

Tertolong Digital Mengarungi Pandemi

Transformasi digital membantu ekonomi tetap bergulir selama pandemi.

Peningkatan pemanfaatan teknologi digital menjadi salah satu langkah percepatan ekonomi. Selama pandei terjadi, teknologi digital ikut membantu terus membuat ekonomi bergulir di kala kegiatan luring terhenti. 

Peningkatan tren ini juga ditunjukkan dari hasil riset yang dilakukan Sea Insights unit kerja SEA yang berfokus pada penelitian dan kebijakan publik, serta perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara dan Taiwan. Sekitar 70 persen pelaku usaha mengakui, mereka akan terus memanfaatkan media digital, seperti niaga elektronik dan media sosial. 

Pada Kamis (2/7), hasil studi oleh Sea Insights yang bertajuk “Data Digitalisasi Selamatkan UMKM Indonesia” yang didukung oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah resmi dirilis. Metodologi survei ini dijalankan kepada 20 ribu anak muda usia 16 hingga 35 tahun, dimana 2.200 diantaranya adalah pelaku usaha. 

Penelitian dilakukan melalui platform Garena dan Shopee selama periode Juni 2020, selaku anak perusahan dari Sea. Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan, melalui data digitalisasi UMKM Indonesia periode Juni 2020 ini kami berharap dapat membantu memberi gambaran jelas dan mempercepat langkah transformasi digital yang signifikan dan berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia. “Terutama agar terjadinya kolaborasi di berbagai sektor yang tentunya perlu dukungan penuh dari pemerintah.,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika

Terangkum dalam data digitalisasi ini, adaptasi yang dilakukan para pelaku usaha untuk menata kembali di masa new normal adalah mengubah strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Sekitar 45 persen pelaku usaha muda berjualan kini lebih aktif di platform niaga elektronik. Pelaku usaha ini meliputi pula industri rumahan dan student entrepreneur yang membantu ekonomi keluarga, dalam sektor retail, pertanian maupun kesehatan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia, Teten Masduki menjelaskan, hasil studi ini akan sangat bermanfaat untuk berbagai sektor terutama para pelaku usaha sebagai basis tolak ukur melakukan  langkah - langkah percepatan dalam aksesibilitas internet. “Termasuk juga meningkatkan keterampilan digital serta literasi digital yang akan kami dukung dengan sejumlah program seperti inkubasi, edukasi dan kurasi bekerjasama dengan berbagai e-commerce dan sektor swasta lainnya,” katanya. 

Salah satu pegiat UMKM lokal yang terus beradaptasi di tengah pandemi adalah Kurniawan Joko Purnomo, pemilik toko pernak-pernik asal Bali, Kampung Souvenir. Memulai usahanya sejak 2009, mukena dan busana muslim dari Kampung Souvenir banyak memakai motif bunga sebagai salah satu motif khas Bali.

Joko mengungkapkan, pandemi memukul keras usahanya. Penjualan toko secara keseluruhan mengalami penurunan. “PSBB menyebabkan toko offline kami terpaksa tutup. Melihat pergeseran kebutuhan dan perilaku konsumen, saya dan tim mulai memikirkan inovasi produk agar dapat meningkatkan penjualan,” ujarnya.

Sejak mulai mengadaptasi dan menguatkan penjualan melalui platform digital, omzet Kampung Souvenir kembali stabil. Hal ini menjadi titik terang bagi usahanya. 

Menurut Joko, sudah saatnya pegiat usaha lokal lain, khususnya di industri fesyen muslim, untuk terus berjuang dan mengikuti transformasi digital di tengah normal baru ini. Salah satu caranya, adalah dengan terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital semaksimal mungkin agar dapat terus mengikuti permintaan pasar saat pandemi ini.  

Sekitar 45 persen pelaku usaha muda berjualan kini lebih aktif di platform niaga elektronik. 

Lebih mudah hadirkan konektivitas

photo
Produk modem Telkomsel Orbit - (Dok Telkomsel )

Meski kian banyak pelaku usaha yang bekerja dari rumah, sayangnya masih banyak yang menemui hambatan biaya internet yang mahal dan tidak stabil. Pada Kamis (2/7), Telkomsel memperkenalkan Telkomsel Orbit adalah solusi berbasis digital terbaru bagi pelanggan untuk menikmati konektivitas yang lebih cerdas dan cepat. 

Telkomsel Orbit memungkinkan pengguna untuk menikmati konektivitas nirkabel yang mudah dihubungkan ke berbagai perangkat di dalam rumah. Pada fase awal peluncurannya, Telkomsel Orbit telah menjangkau 50 kota di seluruh Indonesia, seraya terus memperluas cakupan layanannya secara bertahap. 

Direktur Planning and Transformation Telkomsel Edward Ying menjelaskan, Telkomsel Orbit didesain dengan mengutamakan prinsip customer-centric oleh tim yang dibentuk secara khusus. “Solusi digital ini, menggunakan perangkat modem wifi dengan kualitas jaringan seluler terbaik tanpa mengharuskan pelanggan untuk berlangganan,” ujar Edward. 

Untuk menikmati layanan Telkomsel Orbit, pelanggan cukup memesannya melalui laman resmi Telkomsel. Kemudian melakukan aktivasi dengan cara mudah plug and play, serta pelanggan dapat melakukan monitoring paket data secara transparan melalui aplikasi MyOrbit.

Solusi Telkomsel Orbit hadir dalam dua varian modem, yaitu Orbit Star dan Orbit Max. Orbit Star yang memiliki kemampuan untuk terhubung dengan 32 perangkat sekaligus, sedangkan Orbit Max mampu terkoneksi dengan 64 perangkat secara simultan. 

Selama tahap awal peluncuran ini, Telkomsel memberikan harga khusus untuk pembelian produk Telkomsel Orbit baik untuk modem maupun paket datanya. Untuk varian modem Orbit Star akan dibanderol harga Rp 799 ribu, sedangkan Orbit Max memiliki harga Rp 2,4 juta. Setiap pembelian Orbit Star dan Orbit Max sendiri sudah termasuk modem, kartu SIM prabayar Telkomsel, dan kuota data, sebesar 50 GB untuk Orbit Star dan 150 GB untuk Orbit Max selama 30 hari.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat