Tersangka yang juga anak buah John Kei bersiap memperagakan reka ulang penyerangan di Perumahan Green Lake City, Kota Tangerang, Banten, Rabu (24/6/2020). Rekonstruksi penyerangan terhadap rumah Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) lalu mempergakan 43 adegan d | FAUZAN/ANTARA FOTO

Jakarta

John Kei tak Berkenan Ikuti Prarekonstruksi

Anak buah John Kei peragakan 14 adegan.

 

JAKARTA -- Prarekonstruksi kasus perencanaan pembunuhan oleh John Kei terhadap Nus Kei di halaman Markas Polda Metro Jaya pada Rabu (24/6), siang WIB, memeragakan 14 adegan. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, mengatakan, 14 adegan tersebut adalah peristiwa yang terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) Kelapa Gading (Jakarta Utara), Kota Bekasi, dan Cempaka Putih (Jakarta Pusat).

"Ada 14 adegan di tiga lokasi yang sudah kita laksanakan. Tiga lokasi ini digunakan untuk permufakatan jahat dan perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok JK," kata Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Prarekonstruksi merujuk pada salah satu lokasi yang ada di Kelapa Gading. Kedua, di Kompleks Tytyan Indah, Bekasi yang merupakan markas John Kei. Ketiga, di Cempaka Putih yang menjadi tempat salah satu tersangka berinisial DF untuk memberi arahan terakhir serta membagi tugas dan membagi senjata tajam, tombak, dan mobil untuk melancarkan aksinya.

Salah satu adegan rekonstruksi memeragakan perintah John Kei untuk menghabisi Nus Kei. Agenda rekonstruksi merupakan salah satu poin penting yang sedang dimaksimalkan penyidik untuk mengungkap kasus tersebut. "Itulah salah satu pointers yang akan kita maksimalkan untuk meyakinkan bahwa perencanaan dan pemufakatan untuk terjadinya pembunuhan ini lebih jelas lagi," ujar Calvijn.

Polda Metro Jaya menangkap John Kei dan 29 anak buahnya karena terlibat pengeroyokan dengan senjata tajam yang berujung tewasnya Yustus Corwing Rahakbau (46 tahun), dan seorang pria berinisial ME alias A menderita luka berat pada Ahad (21/6) siang. Selain itu, sejumlah anak buah John Kei juga terlibat dalam tindakan melawan hukum, seperti penyalahgunaan senjata api dan perusakan serta percobaan pembunuhan terhadap Nus Kei di Green Lake City, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Tim Gabungan Polda Metro Jaya telah melakukan penangkapan terhadap John Kei dan 29 anggota kelompoknya serta menetapkan 30 orang tersebut sebagai tersangka.

Pantauan Republika di lokasi, dalam prarekonstruksi itu sosok Kei digantikan oleh pemeran lain. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan, tujuan digelarnya prarekonstruksi untuk mengetahui kronologi penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei, mulai dari perencanaan hingga proses eksekusi. 

photo
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah) - (Fauzan/Antara)

 

 

Tersangka digantikan orang lain apabila yang bersangkutan tidak berkenan hadir dalam prarekonstruksi.

 

KOMBES POL YUSRI YUNUS, Kabid Humas Polda Metro Jaya
 

Tujuan rekonstruksi adalah mencari kebenaran, bisa memakai peran penggati jika yang bersangkutan (John Kei) tidak berkenan hadir.

Prarekonstruksi di Mapolda Metro Jaya itu memeragakan adegan pemufakatan jahat yang dilakukan kelompok John Kei sebelum menyerang kelompok Nus Kei. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, senjata tajam berupa tombak dibagikan oleh anak buah John Kei berinisial DF di Arcici, Cempaka Putih.

"Ada (pemufakatan jahat) di Arcici sebelum kejadian jam 11.00 WIB di Kosambi (Cengkareng) dan jam 13.00 WIB di Tangerang (Green Lake City)," kata Calvijn di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/6). 

Arcici adalah tempat terakhir yang digunakan oleh tersangka DF untuk memberi arahan terakhir dan membagi-bagi tugas, membagi-bagi peralatan berupa senjata tajam, tombak dan mobil-mobil yang ada. Kemudian, enam orang anak buah John Kei berangkat menuju Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Sedangkan 25 orang lainnya menuju Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang untuk menyerang Nus Kei. Mereka semua berangkat dengan mengendarai mobil.

Setelah di Arcici di Cempaka Putih, enam mobil akan dibagi, lima mobil untuk berangkat ke TKP pengrusakan rumah Nus Kei yang ada di Cluster Australia. Penyerangan terhadap anggota kelompok Nus Kei di wilayah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat menyasar dua anggota Nus Kei, masing-masing berinisial ER alias YDR dan AR. Akibat peristiwa itu, ER alias YDR meninggal dunia akibat luka bacok di sekujur tubuhnya. Sedangkan AR, mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam.

Sementara itu, 25 orang mencari keberadaan Nus Kei di rumahnya di wilayah Green Lake City, Cipondoh, Tangerang Kota. Mereka mendatangi lokasi tersebut dengan mengendarai empat unit mobil. Namun, setibanya di lokasi, mereka tidak berhasil menemukan Nus Kei. Lantaran tidak menemukan Nus Kei, mereka pun melakukan pengerusakan di rumah Nus Kei dan empat mobil miliknya. Selain itu, mereka juga merusak satu mobil milik tetangga Nus Kei, berinisial T.

Tidak sampai di situ, saat meninggalkan lokasi tersebut, mereka kembali membuat keributan dengan cara menerobos pagar perumahan dan melepas tembakan sebanyak tujuh kali. Akibatnya, satu orang sekuriti dan satu pengendara ojek daring mengalami luka. Kini, keduanya sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Medika Karang Tengah.

photo
Tersangka John Kei (kedua kiri) digiring oleh anggota kepolisian di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6). Dalam keterangannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, keributan yang terjadi pada Ahad (21/6) hingga terjadi penyerangan kelompok John Kei kepada Nus Kei karena permasalahan keluarga, terkait ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah - (Republika/Putra M. Akbar)

Sementara itu di wilayah Cengkareng Jakarta Barat, polisi mengatur warga Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Jakarta Barat yang berkerumun untuk menyaksikan gelar rekonstruksi kelompok JohnKei. Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya memberi pengertian kepada warga agar tetap menjaga jarak aman di tengah pandemi Covid-19. "Kita beri imbauan dan kami akan beri masker," ujar Khoiri.

Menjelang acara rekonstruksi penganiayaan Yustus Crowing Kei (46), oleh kelompok John Kei, semua toko di Jalan Kresek ditutup. Sementara Jalan Raya Kresek masih terbuka untuk lalu lintas. Ratusan warga Jalan Kresek, mulai dari anak-anak balita hingga dewasa memadati pinggir jalanan, menunggu acara gelar rekonstruksi.

Bahkan, beberapa dari mereka menyediakan kursi untuk menonton kejadian tersebut. Kompol Khori membagikan masker gratis kepada anak-anak, dan orang dewasa yang berada di sekitarnya. Selain itu, dia mengurai kepadatan warga dengan mengimbau agar mereka menjaga jarak sekitar kurang lebih dua meter.

Dua orang anak buah John Kei terbukti positif menggunakan narkoba berdasarkan pemeriksaan urine personel bidang kedokteran dan kesehatan Polri. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan saat ini pihak penyidik masih menunggu hasil tes urine para tersangka lainnya dan akan segera mengumumkan hasilnya apabila pemeriksaan sudah rampung. "Semua kita cek urine dan sementara masih kita masih tunggu hasil urine lainnya," ujarnya.

 

Alasan Nus Kei tak di rumah

photo
Seorang satpam memperagakan reka ulang saat penyerangan di Perumahan Green Lake City, Kota Tangerang, Banten, Rabu (24/6/2020). Rekonstruksi penyerangan terhadap rumah Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) lalu mempergakan 43 adegan di lima lokasi berbeda - (FAUZAN/ANTARA FOTO)

Nus Kei diketahui tidak berada di rumah saat anak buah John Kei menyerang kediamannya di Cluster Australia, Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Ahad (21/6) siang. Nus pun menjelaskan alasan dirinya tidak ada saat itu.

Sesaat sebelum penyerangan di rumahnya terjadi, dia sedang pergi menjenguk kerabatnya berinisial AR yang terluka akibat serangan anak buah John Kei di wilayah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebab, diketahui anak buah John Kei terlebih dahulu melakukan penyerangan terhadap anggota Nus Kei di wilayah tersebut.

Akibatnya, saat anak buah John Kei tiba di rumahnya hanya bertemu istri serta anak-anaknya. "Saya di rumah, saya abis gym (olahraga), terus masuk ke dalam rumah, saya baru ambil vitamin dan susu lalu ditelepon adik saya (AR) yang kepotong itu jarinya di sana (Cengkareng). Makanya saya keluar (melihat kondisi AR)," kata Nus Kei saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/6).

Nus pun tidak menyangka kelompok John Kei akan nekat menyerang rumahnya. Sebab, mereka masih memiliki hubungan keluarga sebagai paman dan keponakan. "Saya enggak berpikir kalau mereka nanti bakal kesini," ungkap Nus Kei.

Dia mengaku mengenal sebagian besar tersangka yang menyerang rumahnya. Dirinya pun sempat menemui para tersangka tersebut saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya.

"Semua saya kenal, sebagian besar kenal (para tersangka yang menyerang rumah Nus Kei)," ucap Nus.

Nus Kei mengaku telah memaafkan John Kei terkait penyerangan yang dilakukan anak buahnya di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang. Meski demikian, proses hukum tetap harus berlangsung. "Negara ini negara hukum, kita harus tunduk pada hukum," kata Nus kepada wartawan di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu (24/6).

Nus pun berharap agar otak di balik penyerangan tersebut dapat segera terungkap. Di sisi lain, dia menduga, keponakannya, yakni John Kei berperan sebagai otak di balik penyerangan yang terjadi. "(Otak di balik penyerangan) Pastilah John Refra (alias John Kei)," ujar Nus.

Dia pun berpesan kepada John Kei untuk mengakui kesalahannya itu dan bertanggung jawab atas perbuatannya. "Saya berpesan agar dia (John Kei) mengakui bahwa dia sudah berbuat dan mengakui. Dia berani bertanggung jawab karena saya sudah berjiwa besar, sudah mengampuni, memaafkan dia. Saya memohon supaya dia berani melakukan seperti apa yang saya lakukan," tegas dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat