Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Pelopor Kebaikan

Semoga Allah membimbing kita menjadi pelopor dalam kebaikan, bukan pelopor dalam keburukan.

Oleh IMAM NUR SUHARNO

OLEH IMAM NUR SUHARNO

Abu Amr Jarir bin Abdullah bercerita, "Suatu hari kami bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang serombongan orang tak beralaskan kaki, berkemul kain wol yang dilubangi pada bagian kepala dan bersenjatakan pedang. Mereka berasal dari suku Mudhar."

Melihat kemiskinan mereka, berubahlah wajah Rasulullah SAW. Beliau kemudian masuk rumah dan segera keluar lagi, lalu menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan dan iqamah, sesudah selesai shalat beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, daripadanya Allah menciptakan istri, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan. 

Bertakwalah kalian kepada Allah yang dengan nama-Nya, kalian saling meminta satu sama lain, serta peliharalah tali silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.” Rasulullah menyampaikan firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu semua kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”

Setelah berpidato, ada seseorang yang bersedekah dengan sebagian dinarnya, dirham, pakaian, satu gantang gandum, dan dengan satu gantang kurmanya, sehingga Jarir mengatakan, “Bahkan tidak ada yang ingin ketinggalan, sekalipun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma.” Kemudian datang seorang sahabat Anshar yang membawa pundi-pundi besar, hampir saja ia tidak kuat untuk mengangkatnya, yang diikuti oleh para sahabat yang lain. Akhirnya, saya melihat wajah Rasulullah SAW tampak sangat gembira."

Beliau kemudian bersabda, “Barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku yang jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun.” 

Kisah di atas mengajarkan kepada kita untuk menjadi orang pertama dalam melakukan kebaikan. Seseorang yang mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan, akan mendapatkan (pahala) kebaikan sebagaimana yang dilakukan oleh orang lain yang mengikutinya. Pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang mengajak telah tiada. Itulah yang disebut dengan amal jariyah. Maka itu, berusahalah untuk menjadi pelopor dalam kebaikan.

Sedangkan seseorang yang mengajak orang lain kepada suatu kejahatan, akan mendapatkan dosa sebagaimana yang dilakukan oleh orang lain yang mengikutinya. Dosa itu akan terus mengalir meskipun orang yang mengajak telah tiada. Itulah adalah dosa jariyah. Maka, berusahalah untuk tidak menjadi pelopor dalam keburukan. 

Berkaitan dengan hal itu, Imam al-Ghazali mengatakan, “Sungguh beruntung orang yang meninggal dunia, putuslah dosa-dosanya. Celaka seseorang yang meninggal dunia tetapi meninggalkan dosa yang ganjaran kejahatan terus berjalan tiada hentinya.” 

Semoga Allah membimbing kita kaum Muslimin agar menjadi pelopor dalam kebaikan, bukan pelopor dalam keburukan. Amin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat