Bilik ACD dari Infiniti Group | Dok Infiniti Group

Inovasi

Bilik Disinfektan dengan Sentuhan Arduino

Akan ada masanya orang-orang harus transisi ke gaya hidup normal baru.

Seiring dengan diberlakukannya gaya hidup normal baru, ada beberapa perubahan pola dan tata cara kerja dalam berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Yakni, menggunakan masker kain dan mencuci tangan secara rutin. 

Tahapan lanjutan dalam kaitan mencegah penyebaran Covid-19 secara komunitas, adalah dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki area umum, dan melakukan proses sterilisasi dengan menggunakan cairan disinfektan secara berkala dan selalu menjaga jarak aman.

Melihat hal ini, milenial Infiniti 4.0 dari Infinitigroup berbagi pengalaman bagaimana memanfaatkan industri 4.0 di era Covid-9. Salah satunya, dengan contoh kasus bilik disinfektan. Bilik disinfektan yang dibuat oleh mereka bernama antiseptic chemical disinfectant chamber (ACDC).

ACDC menggunakan metode penyemprotan cairan disinfektan secara otomatis melalui nozzle menggunakan sensor foto sehingga tidak memerlukan kontak fisik. Bilik disinfektan ini dioperasikan melalui aplikasi dari sistem kendali Arduino.

Programmer Division, Karisna Arip Indrawan mengungkapkan ACDC ini dapat difungsikan dalam dua mode, yakni mode cairan antiseptik dan cairan disinfektan. “Antiseptik lebih cocok digunakan misalnya untuk mendesinfeksi pada manusia. Jadi cairan untuk membunuh virus terhadap tubuh atau permukaan dari objek yang terkena dari cairan tersebut,” ujar Karisna dalam webinar, beberapa waktu lalu.

Kemudian, ia melanjutkan, disinfectant chamber ini digunakan khususnya untuk membunuh virus-virus yang terdapat pada permukaan benda-benda mati. ACDC memiliki diagram sistem yang terdiri dari control box, sensor, drybox, pump, tubing for pump dan fitting+nozzle. Masing-masing dari perangkat tersebut memiliki kegunaannya masing-masing.

Control box merupakan kontrol utama dari ACDC. Di dalamnya, terdapat mikrokontroler Arduino, power supply unit, dan beberapa perangkat pengaman.

Sensornya merupakan perangkat yang digunakan untuk mengambil data untuk mendeteksi keadaan objek di dalam ACDC. Karisna menjelaskan, sensor difungsikan ketika ada objek melewati ACDC. “Otomatis cairan yang terdapat pada tangki itu ditarik pada pompa dan dialirkan melalui tabung yang telah disediakan dan dikeluarkan melalui //nozzle// yang terdapat pada bagian atas dan samping dari ACDC ini,” kata Karisna.

Kemudian drybox merupakan perangkat yang digunakan sebagai tombol darurat untuk melakukan proses desinfeksi. Selanjutnya, pump merupakan perangkat yang digunakan untuk memompa cairan dari tangki.

ACDC juga memiliki tubing for pump dan fitting+nozzle. Tubing for pump merupakan perangkat untuk mengalirkan cairan dari tangki ke nozzle yang terdapat pada ACDC. Fitting+nozzle digunakan untuk menyebarkan cairan ke seluruh permukaan objek agar merata. 

Setiap bilik memiliki beberapa nozzle agar proses desinfeksi dapat dilakukan secara menyeluruh pada seluruh bagian objek. Sementara itu, kontrol utama dari ACDC ini menggunakan Arduino. 

Arduino merupakan perangkat mikrokontroler yang sangat populer dan mudah dipahami khususnya untuk orang yang baru belajar elektronika, robotika dan programming.

Karisna mengungkapkan, pengguna dapat langsung memprogram Arduino seperti yang diinginkan. Misalnya, ingin mengaplikasikan Arduino itu untuk bilik ACDC.

 
Arduino ini akan menjadi otak dari perangkat ini yang nantinya menjadi sebuah pengontrol utama untuk alat ini, sama seperti otak atau jiwanyalah.
Karisna Arip Indrawan
Programmer Division Infiniti Group
 
 

Menurut Karisna, mengatur Arduino sesuai dengan apa yang diinginkan penggunanya dilihat sebagai sebuah kelebihan. Contohnya, pengguna bisa memprogram Arduino untuk mengetahui berapa orang yang menggunakan ACDC tersebut. “Dengan Arduino, kita dapat mengetahui secara langsung berapa orang yang telah masuk ke mall tersebut dan otomatis kita tidak perlu menghitung dengan manual lagi,” katanya.

Muluskan Transisi

Hanif Ramadhan sebagai Business Development mengungkapkan, ACDC dengan aplikasi Arduino ini sebenarnya sudah diperkenalkan ke masyarakat umum sejak April-Mei lalu.

Ia dan rekan-rekan Millenial Infiniti 4.0 mulai berpikir akan ada masanya orang-orang harus transisi ke gaya hidup normal baru. “Kami sudah dari jauh memprediksi akan terjadi new normal sehingga kami mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagaimana cara kami membantu masyarakat agar bisa menjalankan aktivitas sehari-hari di masa pandemi,” kata Hanif.

Terkait Arduino, ia mengatakan, sebenarnya Arduino memungkinkan milenial Infiniti 4.0 untuk memperluas implementasi maupun aplikasi dari bilik desinfektannya. Misalnya, menurut orang bilik desinfektan hanya digunakan sebagai alat, tetapi ternyata sekarang dapat digabungkan dengan sensor temperatur. 

Hingga, sensor debit air sehingga pengguna bisa mengetahui jumlah sisa volume desinfektan tersebut. “Kita juga bisa gabung dengan berbagai macam aplikasi, sehingga dengan demikian kita bisa mempermudah atau menambah nilai yang dimiliki oleh bilik desinfektan yang sifatnya tradisional,” kata Hanif. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat