Petugas memakai pelindung wajah saat simulasi persiapan pembukaan kembali Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kamis (11/6). Pengelola Ragunan dan TMII membatasi pengunjung maksimal 50 persen. | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Ragunan dan TMII Buka Berbarengan

Pengelola Ragunan dan TMII membatasi pengunjung maksimal 50 persen.

JAKARTA -- Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, melakukan simulasi pada Kamis (11/6) sebelum lokasi kebun binatang tersebut dibuka kembali. Simulasi dilakukan sebagai bentuk persiapan pembukaan pada Sabtu (20/6) mendatang. Berarti, jadwal pembukaan Ragunan diagendakan berbarengan dengan kawasan Ancol, Jakarta Utara, dan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan Ketut Widarsana mengatakan, sejumlah protokol kesehatan sudah dipersiapkan pihak pengelola. Dimulai dari pintu masuk, kata dia, jalur masuk pengunjung yang membawa kendaraan dan berjalan kaki akan dibedakan. Pengunjung yang datang akan melewati pemeriksaan suhu badan terlebih dahulu oleh petugas. Setelah tiba di loket tiket, pengunjung melakukan verifikasi, baru kemudian diarahkan menuju pintu masuk.

Menurut Ketut, tentunya sebelum masuk ke area Ragunan, pengunjung diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu dan menginjak karpet disinfektan. Ketut menjelaskan, selama di area Ragunan, petugas operasional ditugaskan berkeliling untuk mengimbau pengunjung agar tidak berkerumun demi menghindari penyebaran Covid-19.

"Di dalam nanti akan ada petugas yang berkeliling menggunakan toa (pengeras suara) untuk mengimbau pengunjung selalu jaga jarak. Ditambah ada siaran informasi pengeras suara juga," kata Ketut saat dikonfirmasi pada Kamis (11/6).

photo
Petugas memberikan arahan saat simulasi persiapan pembukaan kembali Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kamis (11/6). Ragunan akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (20/6). Pengelola Ragunan dan TMII membatasi pengunjung maksimal 50 persen - (Republika/Putra M. Akbar)

Kebun binatang seluas 147 hektare dengan koleksi 2.888 satwa tersebut sempat tutup selama tiga bulan karena pandemi Covid-19. Menyusul diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, pengelola TMR menyambut rencana operasional dengan menyesuaikan dengan aturan baru sesuai protokol kesehatan. Ketut menjelaskan, petugas dijadwalkan memasang spanduk besar di beberapa kawasan central area yang bertujuan mengingatkan pengunjung agar tidak berkumpul lebih lima orang.

Tempat duduk maupun area kandang, sambung dia, sudah diatur penjagaan jarak dengan menempelkan tanda silang. Pun dengan kios makanan juga ditutup setengah untuk mencegah pengunjung berjubel kala mengantre. "Tempat makan dipersilakan untuk membuka usahanya. Namun, hanya setengah yang buka. Itu juga bergantian bukanya," ucap Ketut.

Selain itu, lanjut dia, pedagang makanan di kios sudah diatur untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti wajib menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan, mengatur jarak antarpembeli, dan tidak melayani makan di tempat. Ketut menyebut pengelola TMR juga melakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 1.000 orang per hari.

"Selain itu, beberapa pengunjung dilarang masuk, yakni ibu hamil, anak di bawah umur sembilan tahun, orang yang lanjut usia, dan orang yang mempunyai penyakit bawaan," kata Ketut.

photo
Petugas memeriksa suhu tubuh staf saat simulasi persiapan pembukaan kembali Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta, Kamis (11/6). Ragunan akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (20/6). Pengelola Ragunan dan TMII membatasi pengunjung maksimal 50 persen - (Republika/Putra M. Akbar)

Di tempat lain, manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menyatakan siap membuka kembali seluruh wahana bagi wisatawan pada Sabtu (20/6). Direktur Utama (Dirut) TMII Tanribali Lamo mengatakan, jadwal pembukaan TMII itu sesuai dengan ketetapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Kita buka 20 Juni 2020, seluruh kawasan dibuka kembali," ujarnya.

Tanribali mengatakan, pihak manajemen menyambut penerapan kenormalan baru selama pandemi Covid-19 belum berakhir. Karena itu, selama di area TMII, pengunjung wajib menaati berbagai aturan pencegahan Covid-19. Dia mengatakan, tempat wisata yang berdiri di atas lahan seluas 130 hektare itu ditutup selama masa PSBB sejak April lalu.

Menurut Tanribali, ketika nanti beroperasi, TMII membatasi jumlah pengunjung di dua pintu masuk kawasan. Adapun dari total kapasitas tampung wisatawan 60 ribu orang, petugas bakal membuka akses wisatawan hanya sebanyak 50 persen. "Kita ada dua pembatasan. Pertama, jumlah pengunjung besar dari pintu utama, kemudian tempat unit kerja bisa kita batasi juga," katanya.

photo
Petugas Damkar DKI Jakarta menyemprotkan disinfektan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (10/6). Penyemprotan disinfektan itu sebagai bentuk sterilisasi di area TMII menjelang pembukaan kembali untuk umum pada tanggal 20 Juni. Pengelola Ragunan dan TMII membatasi pengunjung maksimal 50 persen - (Republika/Putra M. Akbar)

Dia mencontohkan, di wahana Taman Burung yang berkapasitas sampai 900 orang akan dibatasi menjadi 400-an pengunjung. Untuk wisatawan yang belum bisa masuk ke dalam kawasan, menurut Tanribali, telah disiapkan tempat khusus yang diklaim aman dan nyaman.

Jika dalam proses pengecekan suhu tubuh ada pengunjung suhu tubuhnya lebih tinggi dari normal, sambung dia, dirujuk menuju sejumlah rumah sakit yang telah bekerja sama dengan pengelola TMII.

"Pengunjung yang tidak bawa masker, kita berikan secara gratis dan dimungkinkan juga mereka bisa beli masker di TMII," kata Tanribali.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, pembukaan tempat wisata di Ibu Kota dilakukan secara bertahap mulai Sabtu (13/6). Dia menjelaskan, dalam surat keputusan Kepala Disparekraf DKI Nomor 131 Tahun 2020 yang mengamanatkan semua tempat wisata yang dibuka wajib membatasi jumlah pengunjung, tempat wisata pantai termasuk Kepulauan Seribu juga sudah bisa beroperasi pada 13 Juni hingga 2 Juli 2020. n meiliza laveda

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat