Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan pengarahan pada peringatan HUT ke-12 Partai Gerindra di Jakarta, Kamis (6/2). Kegiatan yang dihadiri oleh para kader Partai Gerindra itu mengangkat tema Setia Bergerak untuk Indonesia Raya | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Prabowo Masih Diinginkan Pimpin Gerindra

Sosok Prabowo masih dibutuhkan Partai Gerindra untuk menyambut Pemilu 2024.

JAKARTA – 34 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Gerindra menginginkan Prabowo Subianto kembali menjadi ketua umum partai. Pernyataan dukungan agar Menteri Pertahanan itu tetap memimpin Gerindra disampaikan dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) secara virtual yang selesai pada Jumat (5/6) dini hari.

“34 daerah (DPD) yang membawa aspirasi seluruh DPC di Indonesia meminta kembali Prabowo Subianto menjadi Ketum Gerindra 2020-2025,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat dikonfirmasi, Jumat (5/6).

Menurut Dasco, Prabowo dinilai sebagai sosok yang masih diperlukan untuk memimpin partai berlambang garuda itu. Apalagi jasanya terhadap Partai Gerindra terbukti dalam pemilihan umum (pemilu) sebelumnya. Gerindra, kata dia, dianggap masih butuh figur perekat, pengayom yang bisa memimpin perjuangan Gerindra ke depan. 

Sebagai pejuang politik dan patriot, beliau siap berjuang bersama untuk memperjuangkan cita-cita Partai Gerindra. 
 

Sosok Prabowo, menurut Dasco, juga masih dibutuhkan Partai Gerindra untuk menyambut Pemilu 2024. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir muncul usulan untuk menaikkan ambang batas parlemen. “Seluruh komponen daerah Gerindra meminta Prabowo untuk memimpin perjuangan,” kata Dasco.

Di sisi lain, Dasco juga mengeklaim bahwa Prabowo siap mengemban posisi tersebut. “Pak Prabowo menerima sebagai sesuatu yang dianggap perintah partai,” ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPD Gerindra Sumatra Barat, Andre Rosiade. “Sebagai pejuang politik dan patriot, beliau siap menerima kepercayaan kembali dan insya Allah akan tetap berjuang bersama untuk memperjuangkan cita-cita Partai Gerindra,” ujar Andre.

Adapun pemilihan ketua umum akan dilaksanakan dalam kongres yang rencananya digelar tahun ini. Meski masih dalam situasi pendemi Covid-19, forum tersebut akan tetap digelar secara virtual. “Tidak masalah kalau kongres juga dilaksanakan virtual, DPP sedang mengkaji apakah bisa dilakukan virtual,” ujar Andre.

Oligarki parpol

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyoroti fenomena oligarki yang terjadi pada partai politik di Indonesia. Menurutnya, Prabowo yang kembali didorong kader-kadernya untuk memimpin Gerindra menunjukkan kekuasaan partai hanya bertumpu pada satu atau beberapa orang saja. Padahal, hal tersebut dinilai buruk bagi sistem demokrasi. 

Tokoh sentral sangat mempengaruhi performa partai, tapi sebagian salah mengartikan dengan melanggengkan kepemimpinan seorang tokoh. 
 

“Ini yang menjadi penyebab belakangan demokrasi kita mundur, bagaimana mungkin negara akan demokratis apabila di tubuh internal partai sangat tidak demokratis,” ujar Pangi.

Tanda berjalannya demokrasi dalam partai, kata Pangi, adalah adanya pergantian di tingkat pimpinan partai. Termasuk posisi ketua umum, yang merupakan pucuk pimpinan partai. Hal inilah yang belum terlihat di Partai Gerindra, meskipun Prabowo belum secara langsung memberikan pernyataan bahwa dirinya akan kembali memimpin partai.

“Keberadaan tokoh sentral dalam sebuah partai akan sangat mempengaruhi performanya, tapi sebagian partai salah mengartikan dengan melanggengkan kepemimpinan seorang tokoh,” ujar Direktur Eksekutif VoxPol Center Research and Consulting tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai, dipilihnya kembali Prabowo akan menghambat perkembangan partai. Karena proses regenerasi akan terhambat, karena hanya sejumlah orang yang mengisi posisi pimpinan partai.

“Regenerasi itu hanya angan-angan, hanya menjadi bayangan. Belum menjadi kenyataan, karena tokoh-tokoh tua masih ingin memegang partai,” ujar Ujang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat