Suasan pintu Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (23/5). Suasana lengang di salah satu titik arus mudik di pintu gerbang tol Cikopo- Paliaman (Cipali) pada H-1 Hari Raya Idul Fitri akibat pelarangan mudik dari pemerintah untuk mencegah penye | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Samar-Samar Deru Mudik

Nyaris 500 ribu kendaraan meninggalkan jabodetabek menjelang Lebaran.

Oleh RONGGO ASTUNGKORO, RAHAYU SUBEKTI, MABRUROH 

Kegemarannya melaksanakan mudik membuat Mahfud MD dijuluki sebagai ahli mudik oleh kawan-kawannya. Ia mengaku tidak pernah absen kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak famili. Tapi, kini ia harus menahan kebiasaannya tersebut untuk turut serta menghentikan penyebaran Covid-19.

"Setiap tahun saya selalu mudik kalau Idul Fitri. Tidak pernah absen. Kadang kala nyopir sendiri juga karena di situ keasyikannya," ungkap pria yang kini menjabat sebagai menko polhukam itu kepada Republika, Selasa (19/5) lalu.

Saat ini, situasi pandemi Covid-19 memaksa Mahfud untuk tidak melaksakan kebiasaannya tersebut. Dia harus menahan diri untuk tidak kembali ke kampung halaman berlebaran dan halal bihalal dengan keluarganya di Madura meski merasa kehilangan kesempatan untuk bernostalgia di hari raya Idul Fitri.

"Sekarang saya harus menahan diri untuk tidak mudik dan saya berharap juga orang lain, untuk kebersamaan kita dalam rangka menghadapi Covid-19, tidak mudik," tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu. Terlepas dari imbauannya, jumlah kendaraan keluar Jakarta masih tergolong banyak. Pada Sabtu (23/5), 

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat total sebanyak 490.993 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui arah timur, barat, dan selatan. Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan jumlah tersebut terpantau sejak H-7 hingga H-2 Lebaran Idul Fitri 3020 atau 17-22 Mei 2020. "Angka ini turun 61 persen dari lalu lintas di periode Lebaran 2019," kata Heru, Sabtu (23/5).

Dia menjelaskan, untuk distribusi lalu lintas di ketiga arah tersebut adalah sebesar 39 persen dari arah timur, 34 persen dari arah barat, dan 27 persen dari arah selatan. Untuk arah timur, lanjut Haru, lalu lintas yang meninggalkan Jakarta dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama yaitu GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.

Heru merinci, untuk GT Cikampek Utama 1 dengan jumlah 96.693 kendaraan yang berarti turun sebesar 80 persen dari Lebaran 2019. Selanjutnya GT Kalihurip Utama 1 dengan jumlah 72.856 kendaraan yang berarti turun sebesar 61 persen dari Lebaran 2019. "Total kendaraan yang melintas menuju arah timur adalah sebanyak 169.549 kendaraan, turun sebesar 75 persen dari Lebaran 2019," ungkap Heru.

photo
Kendaraan melintasi pintu Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (23/5). Suasana lengang di salah satu titik arus mudik di pintu gerbang tol Cikopo- Paliaman (Cipali) pada H-1 Hari Raya Idul Fitri akibat pelarangan mudik dari pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 - (Republika/Thoudy Badai)

Sementara itu, dari arah barat, Jasa Marga mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Cikupa Jalan Tol Merak-Tangerang adalah sebesar 146.276 kendaraan. Angka tersebut juga turun sebesar 43 persen dari Lebaran 2019.

Untuk arah selatan, Heru mengatakan jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebesar 115.168 kendaraan. "Angka ini turun sebesar 31 persen dari Lebaran 2019," ujar Heru.

Heru mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan Covid-19, dengan tidak mudik dan tidak piknik pada Lebaran 2020. Selain itu batasi perjalanan dan jaga jarak, keluar rumah hanya untuk keadaan yang mendesak serta wajib mengenakan masker jika harus beraktivitas di luar rumah. 

Sementara Kabagpenum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan sebanyak 61.999 kendaraan telah diminta putar balik ke Jakarta. Puluhan ribu kendaraan tersebut merupakan total keseluruhan kendaraan yang diduga hendak mudik lebaran.

photo
Petugas kepolisian mengarahkan kendaraan untuk memutar balik di Gerbang Keluar Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/5). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Ahmad merincikan, 25.437 diputar balik oleh Polda Metro Jaya, 7.299 dari Polda Banten, 9.312 dari Polda Jabar, 4.886 dari Polda Jateng, 587 dari Polda DIY, 13.084 dari Polda Jatim, dan 1.394 dari Polda Lampung. Kendaraan yang diminta putar balik juga terdiri dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan speda motor. “Total keseluruhan ada 61.999 kendaraan telah diminta putar balik,” kata Ahmad saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5).

Sedangkan pada H-2 lebaran atau Kamis (22/5) kemarin, sebanyak 5.694 kendaraan yang telah diminta putar balik oleh petugas. 5694 kendaraan ini terdiri dari 4.053 kendaraan pribadi, 623 kendaraan umum dan 1.018 sepeda motor. “Polda Metro bahkan menyita 337 kendaraan umum travel ilegal yang beroperasi tanpa izin,” ujar Ahmad. Untuk diketahui, larangan mudik telah diterbitkan sejak 24 April 2020. Larangan mudik dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat