Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal Royal Caribbean tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/5). | FAUZAN/ANTARA FOTO

Nasional

Sebanyak 591 WNI Positif Covid-19 Pulang

Sebanyak 2.850 orang masih menunggu hasil tes swab untuk memastikan kondisinya.

 

 

JAKARTA -- Pemerintah mencatat sedikitnya ada 591 warga negara Indonesia (WNI) yang baru saja pulang ke Tanah Air positif Covid-19. Mereka terdiri atas anak buah kapal (ABK), pekerja migran, dan pelajar yang sempat bertahan di luar negeri sebelum akhirnya bisa kembali ke Indonesia. 

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menuturkan, sampai saat ini tercatat sudah ada 132.798 WNI yang tiba di Indonesia. Angka tersebut masuk melalui sejumlah gerbang masuk utama yang terletak di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, DKI Jakarta, dan Bali. 

Dari seluruh WNI yang telah pulang ke Indonesia, sebanyak 2.850 orang masih menunggu hasil tes swab untuk memastikan kondisi kesehatannya. Sementara 1.493 orang telah mendapat hasilnya. "Jadi, ditotal 4.000-an. Dari total itu, yang telah diketahui dari swab//-nya adalah 279 orang positif covid dan sekarang dapat perawatan di wisma atlet," tutur Doni, Senin (18/5). 

Angka tersebut belum final. Masih ada 15.030 WNI yang terdiri atas ABK dan pekerja migran yang masuk Indonesia melalui Bali. Dari hasil pemeriksaan terhadap WNI yang tiba di Bali, terdapat 312 orang positif Covid-19. Artinya, total sudah ada 591 WNI yang diketahui positif Covid-19. "Saat ini dilakukan perawatan di 13 rumah sakit rujukan di wilayah Denpasar dan sekitarnya," kata Doni.

Pemerintah memastikan menjalankan prosedur pemeriksaan yang ketat terhadap seluruh WNI yang baru saja tiba di Indonesia. Mereka yang diketahui positif Covid-19 kemudian diberi perawatan, baik di Wisma Atlet Kemayoran atau dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas kesehatan lebih lengkap. Prosedur pemeriksaan secara ketat ini untuk mencegah penyebaran kasus impor Covid-19 di Indonesia. 

photo
Anggota TNI berjaga di gerbang pintu masuk Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/5). Menurut Kepala Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 Doni Monardo penggunaan fasilitas asrama haji Pondok Gede Jakarta dan Bekasi untuk lokasi isolasi WNI (Warga Negara Indonesia) dari luar negeri bertujuan agar pengawasan lebih terkontrol - (Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO)

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha Nugraha mengatakan, setiap WNI yang baru tiba di Indonesia harus dilakukan pemeriksaan dengan rapid test sebanyak dua kali atau PCR. Judha menerangkan, para WNI yang kembali ke Tanah Air terdiri dari beberpa kluster termasuk kluster tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Menurut catatan Kemenlu, TKI terbanyak adalah kedatangan dari ABK yang bekerja di kapal pesiar. 

Hingga tengah pekan kemarin, jumlah WNI yang sudah difasilitasi kepulangannya sebanyak 15.386 orang. Pihak Kemenlu, meminta perwakilan RI yang memfaslitasi kepulangan tersebut di negara-negara untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat dan operator kapal untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan. Selain itu, sebelum pulang ke RI mereka juga melakukan proses karantina sesuai dengan ketentuan kesehatan yang berlaku di neagra setempat. "Sehingga hal ini dapat meminimalisir kasus impor pada saat mereka tiba di RI," ujar Judha. 

Duta Besar RI di Berlin Arif Havas Oegroseno mencatat, sudah 1.694 ABK WNI di Jerman telah kembali ke Tanah Air sejak April hingga Senin (18/5). Pemulangan para ABK ini karena dampak pandemi Covid-19 yang membuat kapal pesiar tidak aktif beroperasi. Kurang lebih sepekan sebelum Idul Fitri, 238 kru lagi yang berasal dari kapal pesiar AIDA bella dan AIDA blu tiba di Jakarta. Director Brand Emergency Response AIDA Cruises, Phlilipp Heidmann menyebutkan bahwa pemulangan ini merupakan repatriasi terakhir kru kapal AIDA ke Indonesia.

"Hari ini adalah gelombang pemulangan terakhir. Jumlah total kru dari Indonesia yang sudah direpatriasi selama pandemi Covid-19 di kapal AIDA ini sebanyak 718 kru," ujar Philipp. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat