Warga menunjukan buku tabungan dan kartu ATM berisi uang Rp 600 ribu usai melakukan pencairan Bantuan Sosial (Bansos) yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Banten di Serua, Tangerang Selatan, Banten, Rabu ( | MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Mengembalikan BLT kepada Mereka yang Berhak

Secara nasional, penyaluran BLT terus dilakukan.

Oleh EKO WIDIYATNO

Kesadaran warga untuk berbagi dan merasakan penderitaan orang lain mulai menguat. Hal itu ditandai dengan makin banyaknya masyarakat yang mengembalikan uang program bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Saat ini, sudah puluhan warga Kabupaten Banyumas yang mengembalikan dana tersebut karena merasa bukanlah haknya.

Awalnya, pada Rabu (6/5) sore, 12 warga Desa Sirau mengembalikan langsung BLT kepada Bupati Banyumas Achmad Husein. ''Bantuan yang diserahkan warga, merupakan bantuan BLT Kemensos yang nilainya Rp 600 ribu per bulan. Warga penerima memutuskan untuk mengembalikan karena merasa tidak berhak menerima bantuan,'' kata Kepala Desa Sirau Kecamatan Kemranjen, Mualiful Khasan.

Salah satu warga, Siti Chasanah, mengaku ikhlas mengembalikan BLT tersebut. Meski tidak terlalu kaya, dia mengaku, ada warga lain yang kurang mampu dan lebih membutuhkan bantuan. ''Saya menyerahkan kembali kepada pemerintah untuk diserahkan kepada yang lebih berhak,'' kata warga RT 02 RW 06, Desa Sirau, tersebut.

Tidak berhenti di situ, Kamis (7/5) kemarin, sebanyak 14 warga di dua desa yang lain iktu mengembalikan BLT. Camat Kemranjen Dwi Irawan Sukma mengatakan, warga yang mengembalikan bantuan senilai Rp 600 ribu per bulan tersebut berasal dari Desa Karangsalam 4 orang dan dari Desa Kedungpring 10 orang.

''Warga secara sukarela mengembalikan bantuan yang diterima setelah kami bersama pemerintah desa memberi sosialisasi mengenai banyaknya orang miskin yang belum menerima bantuan,'' kata Dwi, Kamis (7/5).

Menurut dia, sosialisasi yang dilakukan pemerintah membuat warga mampu yang semula menerima bantuan menjadi tersentuh hatinya. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengembalikan bantuan tersebut. ''Awalnya, ada yang ingin tetap menerima untuk kemudian disalurkan ke tetangga, namun ada yang merasa tidak enak, akhirnya dikembalikan sesuai mekanisme,'' kata dia.

photo
Warga penerima manfaat bantuan sosial tunai difoto petugas di Kantor Pos Serang, Banten, Rabu (6/5). Bansos berupa uang tunai Rp 600 ribu per KK per bulan diberikan kepada keluarga miskin dan rentan miskin dampak pandemi Covid-19 selama tiga bulan ke depan - (ASEP FATHULRAHMAN/ANTARA FOTO)

Dwi mengatakan, bantuan sosial tersebut bisa dikembalikan, tetapi harus dilaporkan dulu ke Kemensos. Untuk itu, pengembalian bantuan dilakukan Camat Kemranjen dengan menyerahkan data ke Posko Bansos Dampak Covid-19 di Pendopo Sipanji.

Irawan menambahkan, sebenarnya masih banyak warga desa di Kecamatan Kemranjen yang juga ingin mengembalikan bantuan. Beberapa kepala desa dan perangkatnya saat ini masih melakukan pendataan, untuk kemudian dilaporkan ke pihak kecamatan.

Secara nasional, penyaluran BLT terus dilakukan, naik dari Kemensos maupun dari Dana Desa. Kemarin, Kantor PT Pos Indonesia Cabang Jambi mulai menyalurkan BLT Kemensos kepada warga yang terdampak korona. Sementara, 2.647 kepala keluarga di Sulawesi Tengah (Sulteng) telah menerima BLT dana desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sulteng, Zubair mengatakan, jumlah penerima itu tersebar di sembilan kabupaten di Sulteng. \"Sampai 28 April 2020 sudah ada 2.647 kepala keluarga yang telah menerima BLT dana desa di sembilan kabupaten," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat