Oni Sahroni | Daan Yahya | Republika

Cahaya Ramadhan

Fikih Milenial: Selebgram dan Influencer

Selebgram dan influencer bisa menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada followers-nya

Diasuh oleh Ustaz Dr ONI SAHRONI MA

 

Pertanyaan pertama diajukan oleh Kaisar Heraclius kepada Abu Sufyan setelah Rasulullah SAW mengirim surat kepadanya dan mengajaknya beserta kaumnya untuk masuk Islam. Kaisar bertanya kepada Abu Sufyan, "Bagaimana nasabnya di antara kalian semua?"

Abu Sufyan menjawab (saat itu ia masih dalam kemusyrikan), "Muhammad memiliki nasab yang paling terhormat di antara kami." Setelah Kaisar selesai mengajukan pertanyaan kepada Abu Sufyan dan mendengarkan jawabannya, ia menjelaskan mengapa ia menyampaikan pertanyaan seputar sosok dan nasab Muhammad Rasulullah SAW kepada Abu Sufyan.

Kaisar menyampaikan, "Aku bertanya kepada engkau bagaimana nasabnya di antara kalian karena aku mengira bahwa nasabnya adalah nasab paling terhormat di antara kalian. Dan Allah tidak akan memilih seorang nabi kecuali dari kaum yang terhormat." (Sirah Nabawiyah, Mustafa As-Siba'i).

Penggalan kisah dalam sirah Rasulullah SAW tersebut telah menegaskan kenyataan penting dalam dakwah bahwa seorang Kaisar Heraclius penguasa Romawi saat itu mau menerima dan mendengar pesan dari Rasulullah SAW karena nasab dan keturunan Rasulullah SAW. Nabi bernasab mulia dan berasal dari keluarga serta kabilah terhormat, yaitu kabilah (suku) Quraisy sebagai suku terhormat di kalangan Arab saat itu.

Penggalan sirah tersebut juga telah menegaskan kata kunci kesuksesan penting seorang pendakwah, yaitu dipercaya oleh masyarakat.

Ada garis yang menghubungkan antara pendakwah dan penerima pesan. Dengan penghubung tersebut, seseorang mendapatkan kepercayaan, seperti keturunan pendakwah dari keluarga terhormat, sebagai hartawan yang dermawan, terkenal berbudi pekerti yang mulia, sehingga mereka dikagumi, dipercaya, dan mendapatkan popularitas di masyarakatnya.

Saat ini, influencer dan selebgram menjadi fenomena tersendiri. Mereka memiliki banyak pengikut (followers) dan fan yang tertarik untuk mengikuti kegiatan mereka. Bahkan, jumlah followers selebgram dan influencer ini bisa dalam bilangan jutaan.

Sehari-hari, mereka mengikuti aktivitas selebgram melalui gambar, video, bahkan catatan pribadi serta pesan-pesannya. Influencer dan selebgram yang memiliki popularitas dan dikagumi oleh sekian banyak followers-nya adalah sesuatu yang netral dan berpotensi kebaikan. Ibarat gelas yang sudah tersedia, tinggal diisi menjadi media dan panggung dakwah.

Karena dengan sosok selebgram dan influencer yang memiliki banyak followers, maka keduanya bisa menyampaikan pesan-pesan kebaikan sehingga mudah diterima oleh followers-nya. Dengan demikian, kehadiran para selebgram dan influencer bisa menjadi pendakwah, memberikan tuntunan, dan memberikan pesan-pesan kebaikan, minimal melalui aktivitas pribadinya, itu menjadi sebuah keniscayaan.

Model pesan selebgram dan influencer sebagai pendakwah itu bisa diterima oleh audiensnya dan bisa tepat sasaran. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW dari Ali bin Abi Thalib RA yang menegaskan, "Berbicaralah kepada manusia dengan yang mereka pahami. Apakah kalian suka apabila Allah dan Rasul-Nya didustakan?" (HR Bukhari).

Serta hikmah yang disampaikan oleh para ahli dan pendakwah, "Bahwa cara (dalam banyak kondisi--penulis) lebih penting daripada konten." Wallahu a'lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.