Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Hikmah Ramadhan

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Kata Ramadhan terdapat dalam surah al-Baqarah dalan konteks pembicaraan mengenai puasa dan Alquran (syahru ramadhaanalladzii unzila fiihil quraan) (QS al-Baqarah [2]: 185).

Secara bahasa istilah Ramadhan dari kata ramidha yarmadhu (sangat panas). Dikatakan ramidhan nahaaru (siang yang sangat panas), masyasy syakhasu ‘alar ramdha’ (seorang berjalan di atas batu-batu yang sangat panas), ramidhatil ardh (sangat panas matahari menimpa bumi).

Alquran menggunakan istilah Ramadhan untuk nama bulan ke sembilan dari urutan bulan-bulan hijriyah, yaitu setelah bulan Sya’baan dan sebelum bulan Syawwal.

 
Ajaran berpuasa ini tidak hanya untuk umat Islam akhir zaman, tetapi juga untuk umat terdahulu
 
 

Di bulan Ramadhan ini kaum muslimin diwajibkan berpuasa (kutiba ‘alaikumush shiyaam). Ajaran berpuasa ini tidak hanya untuk umat Islam akhir zaman, tetapi juga untuk umat terdahulu (kama kutiba ‘alalladziina min qablikum) (QS al-Baqaarah [2]: 183).

Ibarat besi dibakar agar runtuh semua karat-karatnya, demikian juga Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah SWT. Sebab bagaimanapun, setiap hamba pasti tidak terlepas dari kesalahan (kullu banii aadama khaththaaun) (HR Turmidzi).

Di saat yang sama Allah Maha Pengasih dan Penyayang, karena itu dibukalah oleh-Nya selama satu bulan dalam setahun bagi hamba-hamba-Nya agar berlomba membersihkan dosa-dosanya.

 
Dibukalah oleh-Nya selama satu bulan dalam setahun bagi hamba-hamba-Nya agar berlomba membersihkan dosa-dosanya.
 
 

Supaya suasana Ramadhan benar-benar kondusif, Nabi SAW sebelum masuk Ramadhan telah memberikan aba-aba bahwa inilah bulan dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka, dan diikat setan-setan (idzaa jaa Ramadhan futihat abwaabul Jannah, wa ghulliqat abwaabun naari wa shuffidat asy syayathiin) (HR Bukhari Muslim).

Khusus untuk makna shuffidat asy syayaathiin ada pertanyaan. Mengapa di Ramadhan masih ada orang yang berbuat dosa?

Syeikh Asy Sya’rawi menjelaskan bahwa pintu dosa ada dua. Pertama, ikut setan, yang ini sudah diikat selama Ramadhan. Kedua, ikut hawa nafsu, yang ini sudah dipersempit dengan puasa. Akan tetapi bagi mereka yang tidak menyadari hakikat puasa bisa jadi mencari celah melakukan dosa melalui pintu hawa nafsu.

Itulah mengapa kita menemukan di malam hari bulan Ramadhan masih terjadi perzinaan dan mabok-mabokan. Bahkan di siang hari Ramadhan kita masih mendapatkan sebagian orang Islam yang korupsi, makan siang di warung-warung yang ditutup dengan hordenk tanpa uzur syar’i.

Proses pembakaran dosa selama Ramadhan ada beberapa dimensi ibadah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dengan redaksi yang sama, tetapi kontennya berbeda.

Pertama, hadis tentang puasa. Nabi SAW bersabda, "Man shaama ramadhaan iimaana wah tisaaban ghufira lahuu maa taqaddama min dzanbihii" (Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu) (HR Bukhari-Muslim).

Ini karena dengan puasa seorang hamba sedang berjuang mengendalikan hawa nafsu makan dan minum serta melakukan hubungan suami istri. Sekalipun semua itu halal secara syariat, tetapi menjadi terlarang pada saat berpuasa.

Seakan dikatakan jika Anda berhasil mengendalikan diri dari yang halal, maka tidak ada alasan untuk melakukan yang haram.

Hadis berikutnya adalah tentang shalat malam Ramadhan, "Man qaama ramadhaan iimaan wah tisaaban ghufira lahuu maa taqaddama min dzanbihii" (Siapa yang menegakkan shalat malam Ramadhan dengan penuh keimanan dan harapan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu)." (HR Bukhari-Muslim).

Adapun hadis ketiga tentang memburu malam al-Qadar, "Man qama lailatal Qadri iimanan wah tisaban ghufira lahuu maa taqaddama min dzanbihi" ("Siapa yang melakukan shalat di malam al-Qadar, dengan penuh keimanan dan harapan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang lalu) (HR Bukhari-Muslim).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.