Aplikasi TikTok | Google Play Store

Inovasi

Mewujudkan Jagat Maya yang Aman

Aplikasi perlu menghadirkan berbagai fitur yang berorientasi pada menjaga keamanan dan kenyamanan para penggunanya.

Konektivitas digital membuat jagat maya ibarat hutan belantara. Siapapun yang bertualang di sana, haruslah memiliki bekal yang cukup agar tak terjebak di dalamnya.

Tak hanya hal-hal positif, banyak pula hal negatif yang siap menyambut warga dunia maya selama ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, sejauh ini sudah memblokir 1,8 juta konten negatif yang bertebaran di dunia maya.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan konten yang paling banyak diblokir ada di media sosial. "Enam ratus ribu konten di Twitter paling banyak pornografi," kata pria yang bisa disapa Nando tersebut, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih kurang 600 ribu konten negatif yang telah diblokir tersebut adalah pantauan Kemenkominfo selama 10 tahun terakhir. Tepatnya, sejak 2009 hingga akhir 2019.

Meski sudah ratusan ribu yang sudah diblokir, pada kenyataannya konten-konten pornografi masih tetap banyak beredar. Hal tesebut dikare nakan perbedaan sistem hukum Indo nesia dengan benua lainnya, seperti Amerika Seikat (AS) dan Eropa.

Nando mengungkapkan, mengunggah pornografi anak di dalam hukum AS adalah tindak pidana. Namun, konten pornografi dewasa tidak dipermasalahkan dalam hukum di sana.

Sementara itu, dalam sistem hukum di Indonesia, seluruh jenis pornografi adalah tindak pidana. "Jadi kalau ada pertanyaan kok di Twitter masih banyak pornografi, ya harus kita akui. Tapi, bukan berarti kami tidak bekerja. 600 ribu laporan yang sudah kami tangani dan kemudian telah diblokir," ujarnya.

Ia menambahkan, artinya akun yang mengandung konten negatif tersebut sudah tidak bisa diakses di Indonesia. Tetapi akun tersebut masih bisa diakses ketika berada di negara yang tidak mempermasalahkan pornografi.

Tak hanya Twitter, Kemenkominfo juga sering mendapatkan laporan dari pengguna Facebook. Hal yang dilaporkan adalah cyber bullying dan laporan- laporan lainnya. "Untuk data pastinya yang lain, nanti akan kami sampaikan pada publik pastinya platform mana yang melakukan cyber bullying. Harusnya ini berdasarkan laporan publik, publik melaporkan itu karena mereka merasa menjadi korban atau melihat praktek cyber bullying di media sosial," kata Nando.

Kemenkominfo juga sudah mengoperasikan mesin bernama AIS untuk menangkal konten-konten negatif, seperti pornografi. Mesin sensor internet tersebut bernilai Rp 200 miliar dan sudah berfungsi sejak 28 Desember 2018.

Kemenkominfo juga bermitra dengan kementerian dan lembaga pemerintah lainnya agar upaya menangkal konten-konten negatif semakin optimal. Di antaranya BNPT, Polri dan Densus 88 untuk pemberantasan radikalisme dan terorisme.

Selain itu, Bank Indonesia juga digandeng untuk peredaran dan penjualan uang palsu, KPU dan Bawaslu terkait penanganan konten  pemilu, Kemenko PMK, Kemenpppa, KPAI terkait satgas pemberantasan pornografi serta perdagangan orang, dan lain sebagainya.

 
Kemenkominfo akan terus memantau seluruh aktivitas di internet, termasuk media sosial. Salah satu media sosial yang sedang marak digunakan adalah TikTok.
Ferdinandus Setu
Biro Hubungan Masyarakat Kemenkominfo.
 

Pada 2018, Kemenkominfo pernah memblokir TikTok. Mereka memblokir delapan nama domain atau DNS yang terkait dengan TikTok. Pemblokiran kemudian resmi dicabut pada 10 Juni 2018 setelah TikTok memastikan setiap konten yang diunggah adalah konten yang aman, nyaman dan sesuai aturan.

Dalam perkembangannya, sekitar April 2019, Kemenkominfo memiliki akun di TikTok. Kini Kemenkominfo mengapresiasi langkah TikTok untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya, sekaligus melawan cyber bullying dengan kampanye #SamaSama Nyaman.

Kampanye ini, dihadirkan bertepatan dengan Hari Internet Aman Sedunia (Safer Internet Day). Hal ini sejalan dengan beberapa program Kemenkominfo yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, roadshow dan forum diskusi dengan melibatkan seluruh masyarakat untuk mengampanyekan inter net yang sehat dan aman.

TikTok juga bekerja sama dengan gerakan dan komunitas anti perundungan Sudah Dong untuk meluncurkan panduan bertajuk "Sama- Sama Aman, Sama-Sama Nyaman". Panduan ini mengajak para pengguna untuk menciptakan lingkungan internet yang positif.

Panduan "Sama-Sama Aman, Sama- Sama Nyaman" dapat diakses di laman resmi Sudah Dong mulai Selasa (11/2) .TikTok juga bekerja sama dengan sejumlah kreator di TikTok untuk mengunggah video yang mengkampanyekan anti cyberbullying dan dapat dilihat melalui tagar #samasama nyaman.

Tangkal Perundungan

photo
Aplikasi TikTok - (Google Play Store)

Hasil riset Polling Indonesia bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengatakan ada sekitar 49 persen warga dunia maya yang pernah menjadi sasaran perundungan di media sosial. Angka ini diperoleh dari hasil survei yang dilakukan pada pengguna internet di Indonesia selama periode Maret hingga April 2019 lalu.

Data ini semakin menggambarkan bagaimana pentingnya para pengguna internet, khususnya anak muda, untuk melindungi diri dari cyber bullying. Head of Public Policy TikTok Indonesia, Malaysia dan Filipina Donny Eryastha mengatakan TikTok menyediakan platform bagi siapa pun untuk mengekspresikan kreativitasnya. Untuk itu, prioritas utama TikTok adalah mem berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang saat meng ekspresikan dirinya secara ter buka dan kreatif. "Oleh karena itulah kami menciptakan panduan ini, di mana pengguna mendapatkan tips mengenai cara menghadapi cyber bullying," ujar Donny.

Selain panduan menghadapi cyber bullying tersebut, TikTok juga memiliki fitur-fitur keamanan yang bisa digunakan untuk melindungi pengguna. Fitur ini ada di bagian Privasi dan Pengaturan aplikasi TikTok.

Donny mengungkapkan, akun pengguna dapat diatur menjadi mode privat. Dengan fitur ini, hanya pengguna yang disetujui yang dapat mengikuti dan melihat video pengguna, serta menyukainya.

Pada bagian privasi dan keamanan akun, pengguna dapat mengatur kemam puan akun untuk ditemukan oleh pengguna lainnya. Selanjutnya, pengguna dapat menggunakan pilihan fitur ini untuk memilah siapa yang dapat mengunggah komentar, berduet dengan pengguna, memberikan reaksi terhadap video pengguna, mengirimi pesan, hingga siapa saja yang bisa melihat video yang pengguna sukai. "Duet itu yang satu video dengan dua orang. Biasanya bisa saja niatnya menjelek-jelekkan yang di sebelah kita. Tapi, itu bisa kita tolak, bukan berarti harus terima siapa pun yang mau duet," katanya.

Kemudian, pengguna bisa pula mengaktifkan filter komentar, termasuk memblokir beberapa pilihan kata yang diinginkan. Donny juga menjelaskan pemilik akun tidak bisa mengirimkan gambar di dalam pesan langsung. "Jadi, hanya bisa teks saja. Itu beberapa fitur yang sudah ada dan kami sampaikan juga di panduan," ujar Donny.

Pendiri komunitas Sudah Dong Katyana Wardhana, mengungkapkan senang dapat berkolaborasi dengan TikTok dalam kampanye ini. Karena dapat memberikan kontribusi dalam menjaga kenyamanan pengguna TikTok yang memang didominasi oleh anak muda. "Panduan ini memberikan informasi yang mudah dipahami, mengenai apa itu bullying, langkah apa yang perlu dilakukan jika menyaksikan aksi bullying, tips menggunakan internet dengan cerdas dan berbagai fitur keamanan yang tersedia di dalam aplikasi TikTok untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunanya," kata Katyana.

Sementara itu, kreator TikTok Utari Hues mengaku menggunakan filter kata di akunnya. Ia menyaring kata-kata yang membuatnya tidak nyaman, seperti gendut dan chubby. "Kalau sudah tidak bisa ditoleransi, saya akan kasih info ke teman-teman TikTok kalau saya tidak nyaman. Nanti mereka akan menyelesaikan masalah itu, tapi jangan diladeni juga komentar jahatnya" ujar Utari.

TikTok merupakan aplikasi video mobileberdurasi singkat. Misi TikTok adalah menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan. TikTok memiliki kantor global, termasuk di Los Angeles, New York, London, Paris, Berlin, Dubai, Mumbai, Singa pura, Jakarta, Seoul dan Tokyo. TikTok telah tersedia di lebih dari 150 pasar dan dalam 75 bahasa dengan strategi lokalisasi yang gencar untuk mendorong pengguna menciptakan, serta berinteraksi melalui konten yang relevan dengan budaya dan tren lokal. ed:setyanavidita livikacansera

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat