Personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara menyiapkan takjil gratis yang akan diberikan kepada umat muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (26/4/2020). Kegiatan itu guna membantu warga di tengah wabah COVID-19 | JOJON/ANTARA FOTO

Cahaya Ramadhan

Inspirasi Mendadak untuk Menu Ifthar Ramadhan

Menu ifthar Ramadhan beragam, seperti ayam mentega, hidangan khas Suriah, hingga piza.

 

 

Umat Islam memiliki cara unik saat menjalankan ibadah Ramadhan 1441 Hijriyah. Ide-ide gres mendadak muncul di tengah pandemi Covid-19, yang turut berpengaruh dalam kegiatan selama bulan suci.

Imbauan untuk saling menjaga jarak fisik membuat rutinitas Ramadhan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Misalnya, saat menghidangkan sajian pembuka. Untuk sementara, tak ada keramaian Muslim di masjid menjelang berbuka puasa. Masjid-masjid tak lagi menyediakan takjil untuk berbuka puasa di tempat.

Hal tersebut membuat Komunitas Muslim Winnipeg, Kanada, mengubah cara pembagian sajian berbuka puasa. Kini, mereka memberikan menu berbuka secara drive thru

Menurut Presiden Asosiasi Perdagangan dan Kebudayaan Pakistan di Manitoba, Kanada, Masroor Khan, pada Ramadhan lalu, ada sekitar 400 orang berkumpul selama bulan suci. Mereka berbuka puasa dengan hidangan ifthar yang telah disediakan oleh masjid.

"Kita (sekarang) tidak bisa berkumpul, tidak bisa bicara, duduk, dan makan bersama, tetapi bisa melayani dalam beberapa cara," kata Khan dilansir di laman CBC, Selasa (28/4).

Setiap malam dari pukul 19.00-20.00, dua gerai akan didirikan di tempat parkir masjid untuk membagikan makanan buka puasa. Khan menjelaskan, panitia dapat memberikan sajian antara 200 dan 300 orang setiap malam. Dia juga memastikan mereka memiliki izin yang tepat untuk memberi makanan kepada orang-orang.

Masjid ini juga memiliki dapur di dalamnya. Untuk itu, makanan bisa dihangatkan sampai relawan membawanya ke mobil orang.

Sajian makanannya berubah setiap hari. Menu berbuka mulai dari ayam mentega, hidangan khas Suriah, hingga piza.

Tak hanya itu, sajian berbuka ini juga dapat diambil untuk diberikan pada Muslim lainnya yang berpuasa. Hal tersebut yang dilakukan oleh bendahara dewan direksi Asosiasi Islam Manitoba, Ruheen Aziz.

photo
Personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara memberikan takjil gratis ke ojek daring untuk diberikan kepada umat muslim yang berpuasa di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (26/4/2020). Kegiatan itu guna membantu warga di tengah wabah COVID-19 - (JOJON/ANTARA FOTO)

Makanan berbuka puasa juga masih dibagikan di lingkup Islamic Foundation of Lincoln, Nebraska, Amerika Serikat (AS). Mereka tetap mengakomodasi Muslim yang belum berkeluarga untuk mendapatkan makanan berbuka puasa.

Menurut anggota dewan di Islamic Foundation of Lincoln, Mohammad, pada Ramadhan sebelumnya mereka bersama-sama melewati hari dengan menyediakan makanan berbuka dan makan bersama, serta menunaikan Tarawih bejamaah. Namun, semua kegiatan tersebut terhenti karena pandemi Covid-19.

Meski begitu, masjid tetap menjaga agar umat Islam tetap bersama, meskipun dengan cara berbeda. Khutbah dapat dilihat seacra daring melalui aplikasi Zoom.

Islamic Foundation of Lincoln membuat jadwal untuk Ramadhan. "Kami memiliki beberapa keluarga yang bisa memasak untuk orang-orang, ada juga anggota masyarakat yang menyumbangkan uang untuk mendukung pemberian sajian buka puasa ini," kata dia, dikutip dari Netnebraska.

Masjid Lincoln memberikan kotak makanan berisi kurma dan buah untuk berbuka puasa bagi orang-orang di penjara di Tecumseh dan Lincoln, dan di Pusat Regional di Norfolk.

Inisiasi Abdurrahman Sudais

photo
Imam Masjid al-Haram Makkah Abdul Rahman Al Sudais (AP)

Kepala Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syekh Abdul Rahman al-Sudais, juga telah memulai inisiatif berbuka puasa yang baru. Dia mengeluarkan perintah untuk meluncurkan inisiatif dalam kerja sama dengan pemerintah dari Makkah dan Madinah.

Dilansir di laman Saudi Gazette, Selasa (28/4), pihak berwenang telah menyusun rencana besar-besaran untuk mendistribusikan keranjang makan berbuka puasa kepada mereka yang membutuhkan di Makkah dan Madinah. 

Warga Saudi di Makkah dan Madinah biasanya menjadi tuan rumah acara buka puasa untuk ratusan ribu jamaah dari seluruh penjuru dunia. Namun, pada tahun ini, terdapat penangguhan umrah untuk jamaah domestik dan asing, serta pembatasan shalat di dalam Dua Masjid Suci. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Distribusi keranjang makan berbuka puasa di Makkah dilakukan bersama Birran Makkah Campaign, sementara di Madinah lewat Khair Madinah Campaign. Mekanisme ini bertujuan menyatukan upaya distribusi makanan berbuka puasa dan menyelesaikan misi kemanusiaan dengan sebaik mungkin. ed: qommarria rostanti

 

Pedagang berkurang

photo
Sejumlah pedagang kecil menunggu pembeli di Pasar Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4/2020). - (BASRI MARZUKI/ANTARAFOTO)

Bulan suci Ramadhan biasanya menjadi berkah bagi pedagang takjil. Aneka penganan yang mereka jual laris manis diserbu pengunjung menjelang waktu berbuka puasa.

Di Semarang, pedagang takjil tak lagi memenuhi Jalan Alun-Alun Barat di depan Masjid Agung Semarang (MAS) atau Masjid Kauman. "Biasanya selepas Ashar, penjual aneka takjil sudah terlihat di sepanjang jalan ini, tapi sejak ada pandemi Covid-19, berubah," kata Tugimin (57 tahun), seorang penarik becak yang ditemui Republika di sekitar Masjid Kauman, Senin (27/4).

Mulai dari samping Pasar Yaik, sepanjang Jalan Alun-Alun Barat hingga Jalan Kauman tampak lengang. Tidak ada lagi hiruk-pikuk warga berburu takjil untuk pelengkap berbuka puasa.

"Jangankan aktivitas pasar takjil, aktivitas rutin semak’an Alquran yang biasanya digelar bakda Zhuhur di Masjid Kauman Semarang juga ditiadakan, bahkan juga shalat Tarawih," ujarnya. Padahal, kata Tugimin, pasar takjil membuat dia dan penarik becak lainnya ikut kecipratan rejeki dari para pengunjung. 

Hal ini diamini oleh Nur Khamim (42 tahun), salah satu warga Semarang Barat. Wabah Covid-19 menjadikan Ramadhan kali ini memang terasa berbeda hampir di seluruh wilayah Kota Semarang.

Menurut dia, Ramadhan kali ini terasa sedikit hambar. "Namun, warga juga tidak mau berisiko jika berjualan justru diperingatkan oleh aparat," kata Nur.

photo
Petugas membagikan takjil dengan sistem drive thru di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Ahad (26/4). Selama Bulan Ramadan, pengurus Masjid Agung Al-Azhar membagikan sebanyak 300 takjil kepada pengendara yang melintas di sekitar lokasi tersebut - (Republika/Thoudy Badai)

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) non-PSBB sejak Senin (27/4). Warga Kota Semarang ataupun para pemangku kebijakan di lingkungan Pemkot Semarang memilih meniadakan pasar takjil tersebut. 

Tak hanya pasar takjil di Masjid Kauman, di ruas Jalan Pahlawan dan Jalan Menteri Supeno juga sepi dari geliat anak-anak muda yang biasaya menjajakan aneka takjil di pinggir jalan. Sepanjang kawasan tersebut dulu selalu menjadi tempat nongkrong, ngabuburit, sekaligus tempat bagi kawula muda menawarkan takjil kepada para pengguna jalan yang sedang melintas.

Kondisi serupa tampak di Sukabumi, Jawa Barat. Suasana Jalan Dago atau Ir Djuanda di Kota Sukabumi biasanya ramai dengan keberadaan penjual takjil. Namun, pada tahun ini, kondisinya berbeda.

Jumlah penjual takjil jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. "Saya sudah lima tahun jualan takjil di Jalan Dago. Tahun ini paling sepi," kata pedagang kolak pisang dan bubur sumsum di Jalan Dago, Suharjoni (59 tahun). 

Biasanya pada pukul 16.30 WIB, warga sudah mulai berburu takjil. Sejak awal Ramadhan ini, omzet penjualan kolak pisang dan bubur sumsum Suharjoni turun hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Suharjoni mengatakan, banyak rekannya sesama penjual takjil tidak berjualan karena sepinya pembeli. Dia tetap memilih berjualan karena tidak punya alternatif untuk mencari nafkah.

"Saya tetap memakai masker agar tidak terkena korona," ujar Suharjoni. Sayangnya, kata dia, masih banyak pembeli yang tidak mengenakan masker.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi berharap para pedagang atau penjual takjil memperhatikan protokol kesehatan ketika berjualan. "Harus menggunakan masker dan menjaga jarak serta jangan berkerumun," ujar dia.

Selain itu, Pemkot Sukabumi juga telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Sukabumi Nomor 400/975/Humas-Pro 2020 tentang Kegiatan Selama Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriyah di Kota Sukabumi. Dalam ketentuan itu warung makan, restoran, kafe, dan warung diizinkan berjualan mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Pada kesempatan berbeda, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat tetap menjaga jarak fisik saat membeli takjil. Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana menyerukan masyarakat menggunakan masker saat berbelanja takjil untuk mencegah penularan Covid-19.

Tjetjep mengatakan, pedagang kue, minuman, dan lauk-pauk hendaknya menyediakan tempat yang bersih. Makanan dan minuman yang dijual harus tertutup untuk mencegah virus menempel pada makanan dan minuman tersebut.

"Secara umum, kami melihat pedagang sudah menggunakan masker, meski ada beberapa di antara mereka tidak menggunakannya," kata Tjetjep.

 

Takjil daring

Ketua Panitia Gebyar Ramadhan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sokan Teibang, mengatakan, penjualan takjil Ramadhan tahun ini dilakukan secara daring. "Ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kerumunan warga dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Kupang," kata Sokan Teibang.

Panitia Gebyar Ramadhan Kota Kupang telah berkoordinasi dengan pelaku usaha takjil untuk tidak menjual takjil di tempat-tempat umum. 

Penjual takjil hanya dilakukan secara daring melalui aplikasi daring bekerja sama dengan aplikasi Grabfood dan aplikasi perusahaan rintisan lokal Qlimutu. 

"Kami menjamin higenitas makanan yang dijual secara daring dijamin aman untuk dikonsumsi," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.