Pasangan Agus Widanarko dan Vivit Sari berdandan superhero membagikan masker kain kepada sejumlah pekerja yang beraktivitas di Pasar Gede, Solo, Minggu (19/4/2020). Aksi pembagian masker gratis tersebut juga edukasi penggunaan masker kain kepada warga seb | Maulana Surya/ANTARA FOTO

Jawa Tengah

Setiap Rumah Diimbau Buat Kentungan

Akhir-akhir ini Pemkot Solo kerap menerima laporan tindakan kriminal

SOLO -- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengimbau kepada seluruh warganya agar membuat kentungan dan dipasang di depan rumah masing-masing serta menghidupkan kembali tradisi ronda malam. Sebab, akhir-akhir ini Pemkot Solo kerap menerima laporan tindakan kriminal, khususnya pencurian di rumah warga.

"Satu untuk mengamankan penyebaran virus korona dan mengamankan lingkungan masing-masing, kalau ada pendatang baru cepet," kata Rudyatmo, Sabtu (18/4).

Masyarakat diimbau menghidupkan kembali tradisi ronda berkeliling di setiap RW. Nantinya petugas ronda memukul kentungan yang dibawa. Setelah pukul 21.00 WIB, kentungan dibunyikan setiap satu jam sekali. "Jam sepuluh malam umpamanya dibunyikan kentungan malam hari itu, jam sebelas dibunyikan sampai ronda yang keliling mukul kentungannya supaya untuk mengatasi keresahan masyarakat dengan adanya banyaknya pencurian," kata Rudyatmo.

Diperkirakan, meningkatnya aksi kriminalitas terutama pecurian berkaitan dengan banyaknya narapidana yang mendapat asimilasi dan pembebasan bersyarat. Saat ini, lebih dari 36 ribu narapidana telah dibebaskan untuk mencegah penularan Covid-19 di lembaga pemasyarakatan.

Peningkatan tindak kriminal diperkirakan juga terjadi di daerah lain. Selain memasang kentungan, upaya mencegah tindak kejahatan juga dilakukan dengan menutup portal di gang-gang utama. Penutupan gang dilakukan mulai pukul 00.00 WIB. Warga diimbau tidak beraktivitas di luar rumah setelah jam tersebut.

"Bunyinya berapa kali nanti bergantung pada kesepakatan warga. Ya paling tidak masih ada yang berjaga-jaga gitu. Jadi, itu tradisi-tradisi budaya lama dihidupkan lagi. Itu baik," kata dia.

Rudyatmo mengeklaim telah menyampaikan instruksi tersebut kepada para lurah melalui grup aplikasi perpesanan. Setelahnya, warga bergotong royong membuat kentungan. "Mereka langsung membuat kentungan seperti di Kelurahan Gandekan, Pucang Sawit, dan Banjarsari sudah langsung membuat. Jadi, warga kelihatan guyubnya," kata dia.

Pada Kamis (16/4), Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengeklaim, pemberian asimilasi dan integrasi terhadap puluhan ribu napi itu karena faktor kemanusiaan. "Ini karena kemanusiaan. Tidak ada yang bisa menjamin Covid-19 tidak masuk ke dalam lapas atau rutan karena ada petugas yang punya aktivitas di luar dan kita tidak pernah tahu jika dia membawa virus itu ke dalam lapas," kata Yasonna.

Namun, pembebasan napi tersebut membawa masalah baru. Dilaporkan kasus kriminal jalanan kembali marak dalam beberapa pekan terakhir. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, pihaknya sudah menangani aksi kejahatan 13 napi asimilasi dan integrasi per Jumat Jumat (17/4).  "Untuk sementara ini ada 13 narapidana yang kembali berulah. Sehingga, sudah dilakukan proses penyelidikan dan penangkapan," kata Argo.

Ia menjelaskan, ke-13 napi itu melakukan pencurian sampai mengedarkan narkoba. Di antaranya ada di daerah Surabaya, Semarang, Kalimantan Timur, dan Bali. "Yang di Surabaya, narapidana tersebut melakukan penjambretan. Kami terus awasi ya para napi yang saat ini dibebaskan. Jangan sampai mereka berulah lagi," kata dia.

Saat ini, setidaknya sudah ada satu napi asimilasi yang tewas karena kembali melakukan kejahatan. Pada Sabtu (18/4) malam, AR (42 tahun) ditembak mati di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok, Jakarta Utara, karena melakukan penodongan. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat