BEIRUT – Israel terus melakukan pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza maupun Lebanon. Belasan orang dibunuh dengan serangan udara di dua wilayah tersebut.

Satu orang meninggal dan lainnya terluka pada Rabu dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah kota di Lebanon selatan. Ini terjadi beberapa jam setelah 13 orang terbunuh di kamp pengungsi Ain al-Hilweh

Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan pusat pelatihan, tuduhan yang dibantah oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa satu orang syahid dan 11 lainnya terluka akibat drone Israel yang menargetkan mobil yang sedang melaju di depan bus sekolah di kota Al-Tayri di distrik Bint Jbeil di Lebanon selatan.

Kantor berita Lebanon melaporkan bahwa drone tersebut menargetkan mobil tersebut dengan dua rudal. Sebuah bus sekolah kebetulan lewat di belakang mobil yang dituju, mengakibatkan sejumlah siswa dan pengemudinya terluka.

Pada Selasa malam, Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa 13 orang syahid dan lainnya terluka akibat serangan Israel yang menargetkan kamp pengungsi Palestina Ain al-Hilweh di kota Sidon di selatan negara itu, dalam pembantaian baru dalam serangkaian pelanggaran gencatan senjata di Lebanon.

Pekerja penyelamat Palestina memeriksa mobil yang rusak akibat serangan Israel pada Selasa malam di kamp pengungsi Palestina Ein el-Hilweh, Sidon, Lebanon, Rabu, 19 November 2025. - ( AP Photo/Mohammed Zaatari)

SHARE    

Kantor berita Lebanon melaporkan bahwa serangan itu menargetkan Khalid bin Walid Center, milik Masjid Khalid bin Walid di kamp tersebut, dengan 3 rudal.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Aljazirah bahwa serangan Israel menghancurkan satu rumah dan merusak sejumlah rumah di dalam kamp.

Militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerang anggota Hamas dan menyerang apa yang mereka gambarkan sebagai teroris yang beroperasi di kompleks pelatihan di Lebanon selatan.

Militer Israel menambahkan bahwa Hamas menggunakan kompleks tersebut untuk merencanakan dan melaksanakan apa yang mereka gambarkan sebagai rencana teroris terhadap Israel.

Hamas membantah klaim pendudukan, mengatakan bahwa pemboman tersebut menargetkan lapangan olahraga terbuka yang sering dikunjungi oleh anak-anak lelaki dari kamp Ain al-Hilweh, dan menyangkal adanya instalasi militer di kamp-kamp Palestina di Lebanon.

Desa Meiss El-Jabal di Lebanon terlihat dari seberang perbatasan di Israel utara, Kamis, 23 Januari 2025. - (AP Photo/Ariel Schalit)

SHARE    

Front Populer untuk Pembebasan Palestina di Lebanon menegaskan bahwa klaim tentara pendudukan yang mengebom sasaran militer adalah kebohongan untuk membenarkan kejahatannya.

Israel setiap hari melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 November 2024, menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka.

Perjanjian ini bertujuan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Lebanon pada Oktober 2023, yang kemudian berubah menjadi perang skala penuh pada September 2024, yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 orang.

Israel terus menentang perjanjian tersebut dengan mempertahankan pendudukannya atas lima bukit Lebanon di selatan yang direbutnya dalam perang terakhir, selain wilayah Lebanon lainnya yang telah didudukinya selama beberapa dekade.

Sedangkan di Jalur Gaza, serangan tentara Israel telah menewaskan seorang warga Palestina di Gaza selatan, menurut laporan Rumah Sakit Nasser yang dikutip oleh rekan-rekan kami di lapangan. Serangan itu terjadi di lingkungan Qizan an-Najjar di selatan Khan Younis.

Seorang anak laki-laki melihat tenda darurat untuk pengungsi Palestina yang membentang di sebuah daerah di Zawaida, di Jalur Gaza tengah, Sabtu, 1 November 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

SHARE    

Ini adalah laporan kedua mengenai serangan Israel yang menimbulkan korban jiwa di Gaza hari ini, menyusul serangan sebelumnya. Serangan pesawat tak berawak Israel di Bani Suheila, dekat Khan Younis di Gaza selatan itu melukai seorang wanita dan anaknya, menurut laporan Rumah Sakit Nasser yang dikutip oleh rekan-rekan kami di lapangan.

Serangan tersebut adalah yang terbaru dari beberapa serangan yang dilaporkan terjadi di Gaza selatan pada hari ini, meskipun gencatan senjata sedang berlangsung.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan Israel telah melakukan 393 serangan yang melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober. Serangan-serangan ini telah menewaskan total 279 orang dan melukai 652 orang.

Batalyon Jenin melawan

Sementara, Batalyon Jenin dari Brigade al-Quds – sayap bersenjata Jihad Islam Palestina telah menargetkan pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Aljazirah melaporkan, Batalyon tersebut mengatakan pihaknya menargetkan pasukan Israel dengan alat peledak selama serangan mereka di desa Silat al-Harithiya. Jenin telah menjadi titik konflik di Tepi Barat ketika Israel meningkatkan serangannya terhadap wilayah Palestina.

Rincian lebih lanjut muncul mengenai serangan Israel tadi malam di Beit Ummar, dekat Hebron di Tepi Barat yang diduduki. Kantor berita Anadolu sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel menangkap sekitar 100 warga Palestina di kota tersebut.

Kini, Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan di Telegram bahwa setidaknya 200 orang menjadi sasaran interogasi, dan interogasi lapangan “ekstensif” masih berlangsung. Investigasi tersebut disertai dengan pelecehan, pemukulan dan perusakan properti, tambah PPS.

WAFA sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Israel menyerbu sebuah rumah, menyerang penghuninya dan mengusir mereka.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat