Keluarga sandera menuntut pembebasan dari tawanan Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 2 Agustus 2025. | AP Photo/Ariel Schalit

Internasional

Netanyahu Makin Ditekan Akhiri Genosida

Belasan mantan kepala keamanan meramalkan kehancuran Israel.

TEL AVIV – Tekanan dari dalam negeri terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan genosida di Gaza makin kencang. Setidaknya 18 mantan kepala badan keamanan Israel, termasuk Mossad, Shin Bet, tentara dan polisi Israel, meramalkan kehancuran Israel bila perang berlanjut.

“Kita berada di jurang kekalahan,” kata Tamir Pardo, mantan kepala agen mata-mata Mossad. “Tidak peduli seberapa bagus tentaranya, perang tanpa tujuan politik adalah jaminan kekalahan.”

Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, para mantan pejabat senior mengatakan perang hanya menghasilkan keuntungan militer yang terbatas, dan gagal membawa pulang para tawanan yang tersisa. Mereka juga mengatakan perang selama 22 bulan telah menimbulkan kerusakan reputasi yang parah pada Israel dan bisa saja berakhir sejak lama.

"Perang ini tidak lagi menjadi perang yang adil. Hal ini menyebabkan negara Israel kehilangan keamanan dan identitasnya," kata Ami Ayalon, mantan kepala dinas intelijen dalam negeri Shin Bet.

“Sudah lebih dari setahun  kita melewati titik di mana kita bisa mengakhiri perang dengan pencapaian operasional yang memadai,” ujar Amos Malka, mantan kepala intelijen militer.

“Sebaliknya,  sekarang kita sebagian besar mencoba mengimbangi kerugian,” kata mantan direktur Shin Bet, Nadav Argaman.

Avigdor Lieberman, pemimpin partai ultranasionalis Israel Yisrael Beiteinu, juga melancarkan serangan pedas terhadap Benjamin Netanyahu. Ia menuduhnya membongkar fondasi demokrasi Israel dan mengisolasi negara tersebut di panggung dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Maariv, Lieberman mengatakan Netanyahu telah menyebabkan keruntuhan politik Israel di seluruh dunia. “Bagaimana perang yang adil bisa berubah menjadi perang di mana semua warga Israel menjadi orang buangan di dunia?”

Pernyataannya muncul ketika Netanyahu menghadapi meningkatnya keresahan dalam negeri atas cara dia menangani perang di Gaza, dan meningkatnya pengawasan internasional atas kejahatan perang dan hambatan bantuan ke wilayah kantong yang terkepung tersebut.

“Ada upaya untuk mengubah negara Israel menjadi negara yang tidak demokratis,” Lieberman memperingatkan. Ia juga mempertanyakan kegagalan pemerintah mengembalikan tawanan yang ditahan di Gaza. “Ini benar-benar gila.”

photo
Keluarga sandera menuntut pembebasan dari tawanan Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 2 Agustus 2025. - ( AP Photo/Ariel Schalit)

Dia menuduh Netanyahu mengorbankan nilai-nilai nasional demi kelangsungan politik. “Perdana menteri… mengorbankan segalanya demi kelangsungan politiknya.”

Sementara, the Times of Israel melaporkan Benjamin Netanyahu  terus berupaya mendorong pembebasan para sandera “melalui kemenangan militer yang menentukan,” menurut sumber diplomatik yang dikutip Minggu oleh media Ibrani.

Komentar sumber tersebut muncul ketika kerabat para tawanan mengecam laporan rencana untuk memperluas pertempuran di Jalur Gaza. Mereka juga mengecam Netanyahu karena mengindikasikan, dalam sebuah pernyataan video tentang rekaman dua sandera yang mengerikan, bahwa tidak ada kesepakatan gencatan senjata dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, kata sumber itu, “perdana menteri mendorong pembebasan sandera melalui kemenangan militer yang menentukan, dikombinasikan dengan masuknya bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah di luar zona pertempuran, dan, sebisa mungkin, di luar kendali Hamas.” Sumber tersebut tidak merinci bagaimana rencana tersebut akan berhasil.

Sumber tersebut dikatakan telah menambahkan bahwa Israel sedang melakukan kontak dengan Amerika. Ini sehubungan utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan pada hari Sabtu bahwa Washington bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza daripada memperluasnya, dan bahwa Amerika tidak lagi tertarik pada kesepakatan penyanderaan parsial.

photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan utusan Presiden terpilih AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff di kantornya di Yerusalem, 11 Januari 2025. - (Kantor Perdana Menteri Israel)

Menurut Channel 12, karena Amerika tidak lagi menyetujui kesepakatan yang akan menghentikan sementara pertempuran dengan imbalan hanya beberapa sandera, Israel akan memutuskan minggu ini apakah mereka akan memperluas pertempuran – bahkan dengan risiko melukai para sandera – atau memberikan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.

Sementara, puluhan  pengunjuk rasa memblokir lalu lintas di Jalan Raya Ayalon Tel Aviv pada Minggu pagi, menyerukan pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Hal ini setelah video dua tawanan kurus mengejutkan warga Israel dan memperkuat seruan pembebasan mereka.

Para demonstran, yang dipimpin oleh kelompok Protes Perempuan dan termasuk kerabat para sandera yang dibebaskan, membawa spanduk bertuliskan “Meninggalkan para sandera = penghancuran Kuil Ketiga,” bersama dengan tulisan “Semua orang sepakat. Keluar dari Gaza.” Tanda lainnya berbunyi, dalam bahasa Inggris, “Never Again is Now.”

Mereka berteriak, “Mengapa mereka masih di Gaza?” dan “Bawa mereka kembali, semuanya sekarang.” Di antara para pengunjuk rasa adalah Shai Mozes, keponakan sandera Gadi Mozes yang dibebaskan, dan Meor Rosenberg, kerabat sandera Arbel Yehoud yang dibebaskan, menurut Channel 13.

Protes tersebut, yang menurut Haaretz berlangsung sekitar 20 menit, terjadi pada pagi hari puasa Tisha B’Av, yang memperingati penghancuran kuno dua Kuil di Yerusalem, serta serangkaian tragedi sejarah Yahudi lainnya. Hal ini juga terjadi setelah Hamas dan Jihad Islam merilis video sandera Evyatar David dan Rom Braslavsky, keduanya tampak sangat kurus.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Israel Terus Lancarkan Rencana Penghancuran Gaza

Puluhan warga Gaza kembali dibantai Israel.

SELENGKAPNYA

Slovenia Larang Jual Senjata ke Israel

Portugal menyatakan tengah berkonsultasi untuk mengakui Palestina.

SELENGKAPNYA

Puluhan Syahid Dibunuh Israel di Gaza

Sedikitnya 70 pencari makanan di bunuh di pusat bantuan.

SELENGKAPNYA