
Internasional
UE Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Israel terus melakukan pembantaian di Gaza.
STRASBOURG – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas menggambarkan tindakan Israel di Jalur Gaza sebagai genosida. Ini semakin menegaskan pandangan di Eropa terhadap kejahatan yang dilakukan negara Zionis tersebut.
“Tujuan Israel adalah mengambil kendali atas seluruh Jalur Gaza,” ujar Kallas menyampaikan pidato pada sidang Parlemen Eropa di Strasbourg, dilansir WAFA kemarin. Ia menekankan perlunya memberikan tekanan pada Israel.
Sesi Parlemen Eropa diadakan dengan judul “Menghentikan genosida di Gaza: saatnya sanksi UE,” atas inisiatif Kelompok Kiri, yang terdiri dari 46 perwakilan.
Dia menambahkan bahwa “apa yang kita lihat dalam praktiknya dari Israel lebih dari sekedar pembelaan diri.” Ia menekankan bahwa “Memblokir makanan dan obat-obatan bagi warga Palestina yang terjebak di Gaza tidak melindungi Israel.
Dia menunjukkan bahwa 90 persen orang yang tinggal di Jalur Gaza telah menjadi pengungsi. Mereka yang masih tinggal di sana sepenuhnya bergantung pada bantuan yang tidak masuk. Ia menegaskan kembali bahwa situasi kemanusiaan di wilayah kantong yang dilanda perang itu masih memburuk.

Kallas mengatakan bahwa Israel telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, terus menargetkan infrastruktur sipil, sehingga mengakibatkan jumlah korban jiwa yang tidak dapat diterima. Ia mengacu pada rencana Israel untuk menguasai sepenuhnya Jalur Gaza, mengungsi seluruh penduduk ke wilayah kecil di selatan dan menyediakan makanan terbatas bagi warga Palestina semata agar mereka tidak mati kelaparan.
Mengomentari tujuan Israel untuk menggusur penduduk Gaza dan mencaplok Jalur Gaza, Kallas menegaskan bahwa "Mengubah, mengurangi atau mencaplok wilayah merupakan pelanggaran langsung terhadap hukum internasional. Jika seluruh atau sebagian penduduk sipil Gaza dipaksa meninggalkan rumah mereka secara permanen, maka hal ini juga merupakan pelanggaran hukum internasional."
Kallas mengecam meningkatnya kekerasan yang dilakukan penjajah terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya dan menyoroti agresi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat, pembatasan pergerakan, dan tindakan lainnya. “Kampanye intimidasi, serangan fisik dan verbal, serta penghancuran dan pembakaran properti dan rumah menyebabkan pengungsian seluruh komunitas Palestina.”
Sementara, tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian baru terhadap warga sipil di Jalur Gaza pada hari Kamis, yang mengakibatkan kematian 44 warga Palestina, termasuk 22 pekerja bantuan di Jalur Gaza tengah, menurut sumber medis.
Sumber medis mengatakan bahwa rumah sakit Syuhada Al-Awda dan Al-Aqsa menerima 16 syuhada dan puluhan orang terluka akibat pasukan pendudukan Israel menembakkan peluru tajam dan granat ke orang-orang yang menunggu bantuan di dekat pusat distribusi dekat poros Netzarim (Jalur Gaza tengah).

Saksi mata melaporkan bahwa pasukan pendudukan yang ditempatkan di sekitar poros Netzarim melepaskan tembakan senapan mesin ke ratusan pemuda yang berkumpul menunggu pembukaan pusat bantuan Amerika.
Mereka menambahkan bahwa drone pendudukan menjatuhkan sejumlah bom ke arah para pemuda, yang mengakibatkan kematian dan cedera.
Korban tewas dan terluka tetap berada di tanah selama beberapa jam sampai kru ambulans dapat mengevakuasi mereka karena intensitas tembakan dan sifat berbahaya di daerah tersebut, menurut para saksi.
Lima warga Palestina juga syahid dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Zeitoun, tenggara Kota Gaza, sementara tentara pendudukan meledakkan rumah-rumah di timur Jabalia al-Balad, di utara Jalur Gaza.
Amid Israel’s deliberate starvation policy and the weaponization of hunger against Gaza’s civilians, injured Palestinian children struggle the most through the crowd, trying to reach the front of the line for a small portion of food pic.twitter.com/H3PcJOdopJ — Quds News Network (QudsNen) June 18, 2025
Sementara itu, sumber Palestina melaporkan dari Rumah Sakit Al-Shifa, 15 orang syahid dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Al-Shati dan Jalan Al-Jalaa di Kota Gaza.
Di Khan Yunis, enam warga Palestina syahid dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah kendaraan Israel membom orang-orang yang menunggu bantuan di Jalan al-Tina, barat daya kota di Jalur Gaza selatan.
Di luar pengawasan PBB dan organisasi bantuan internasional, Tel Aviv mulai menerapkan rencana distribusi bantuan pada tanggal 7 Mei melalui apa yang disebut “Yayasan Kemanusiaan Gaza,” yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat namun ditolak oleh PBB.
Operasi penargetan yang terkait dengan apa yang disebut “perangkap bantuan AS-Israel” telah mengakibatkan kematian 300 warga Palestina, cederanya 2.649 lainnya, dan hilangnya sembilan orang sejak diluncurkannya rencana ini.
Sebuah sumber medis melaporkan pada hari Kamis bahwa tiga warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika sebuah helikopter menembakkan rudal ke sebuah apartemen dekat Masjid Palestina di pusat Kota Gaza.
Palestinian children in Gaza are in a constant struggle to obtain small amounts of drinking water because of the ongoing Israeli blockade and continued attacks on the Gaza Strip. pic.twitter.com/jSYKKzHD5I — Quds News Network (QudsNen) June 18, 2025
Tentara pendudukan mensponsori kelompok-kelompok yang menjarah bantuan di Jalur Gaza, dan secara resmi mengakui mendanai, mempersenjatai, dan melindungi mereka selama operasi mereka.
Sejak 7 Oktober 2023, pendudukan Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.
Genosida tersebut, dengan dukungan Amerika, menyebabkan lebih dari 185.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang, ditambah ratusan ribu orang yang terpaksa mengungsi dan kelaparan yang merenggut nyawa banyak orang, termasuk anak-anak.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Perang Melawan Iran tak Membuat Israel Setop Pembantaian di Gaza
Israel membunuh belasan pekerja bantuan pada Rabu kemarin.
SELENGKAPNYAIsrael Terus Persempit Ruang Gerak Warga Gaza
Pembantaian juga terus dilakukan Israel di Jalur Gaza.
SELENGKAPNYAKegilaan di Pusat Bantuan, Israel Bantai 60 Warga Gaza
Lebih dari 300 warga Palestina terbunuh di pusat bantuan.
SELENGKAPNYA