Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (23/3/2020). | ANTARA FOTO

Geni

Sampai Jumpa Bioskop Indonesia!

Pengusaha bioskop Indonesia berharap dibebaskan dari pajak selama setahun.

 

Bioskop di Jakarta tampak sepi. Tidak ada lagi aroma popcorn yang tercium maupun barisan orang yang mengantre di depan loket pembelian tiket.

Kondisi ini terjadi sudah terjadi sejak sepekan lalu. Seluruh bioskop di Ibu Kota menghentikan sementara kegiatan operasionalnya hingga 5 April 2020. Langkah ini sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Nomor 60/SE/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Operasional Industri Pariwisata dalam Upaya Kewaspadaan Terhadap Penularan Infeksi Coronavirus Disease (Covid-19).

PT Graha Layar Prima Tbk sebagai pemilik dan operator CGV Cinemas di Indonesia mengumumkan, penutupan sementara juga bertujuan memastikan keamanan dan kesehatan warga Jakarta, termasuk staf. "Memastikan keamanan kesehatan dan kenyamanan para penonton adalah prioritas kami," kata Direktur CGV Dian Sunardi Munaf, baru-baru ini.

Perusahaan terus memonitor situasi terkini tentang perkembangan Covid-19 di Indonesia sambil menunggu instruksi pemerintah untuk beroperasi kembali hingga situasi aman dan kondusif.

Hal serupa dilakukan oleh jaringan bioskop Cinema XXI. Menurut Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol, XXI juga menghentikan sementara kegiatan operasional bioskop di Depok, Bekasi, Malang, Samarinda, Kediri, Banjarmasin, Jayapura, Balikpapan, dan Surabaya. Begitu pun di Tasikmalaya, Makassar, Manado, Denpasar, Cirebon, Karawang, Mataram (Lombok), dan Palu.

"Itu kami lakukan dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam menyikapi kondisi yang ada, kami akan mengikuti instruksi dari pemerintah daerah setempat," ujar Dewinta kepada Republika.

 
XXI tentu mengalami kerugian atas peutupan sementara ini. Namun Dewinta enggan membuka berapa kerugian yang harus dialami XXI. Dia hanya berharap pandemi Covid-19 bisa segera teratasi sehingga semua kegiatan operasional bisa kembali normal.
 
Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol
 

"Mari kita bersama-sama berdoa dan berharap agar bencana ini dapat segera berakhir sehingga kondisi ekonomi dapat kembali stabil," ujarnya.

Bioskop rakyat, Indiskop, juga menutup sementara aktivitasnya sejak pekan lalu. CEO Indiskop Marcella Zalianty mengatakan, keputusan ini sekaligus sebagai dukungan terhadap upaya Pemprov DKI. "Kami menutup sementara operasional bioskop rakyat Indiskop sambil melihat perkembangan situasi yang terjadi," ujar Marcella.

Indiskop yang berlokasi di Pasar Jaya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, ini merupakan sarana hiburan bagi masyarakat yang setiap harinya dikunjungi lebih dari 50 orang pada hari biasa dan 100 orang pada akhir pekan. Sebagai tempat interaksi publik, ruang kreatif, dan tempat makan, Indiskop berpotensi menjadi tempat penyebaran virus korona.

photo
Suasana bioskop CGV yang tutup di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (23/3/2020). - (ANTARA FOTO)

Indiskop sudah melakukan tindakan preventif pada pekan lalu berupa penyemprotan disinfektan, menyediakan hand sanitizer, dan masker bagi pengunjung. Marcella prihatin atas pandemi yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga hampir seluruh dunia ini.

Menurut dia, warga yang baik sudah semestinya mendukung kebijakan dan imbauan pemerintah pusat dan provinsi. Salah satunya untuk menjaga jarak sosial (social distancing).

"Kami juga melakukan imbauan kepada staf dan karyawan Indiskop khususnya untuk terus menjaga stamina dan imunitas masing-masing dan tetap tinggal di rumah selama penutupan operasional Indiskop," ujarnya.

Insentif

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengamini, penghentian sementara ini bisa menimbulkan kerugian besar bagi jejaring bioskop. Namun, menurut dia, di tengah ancaman Covid-19, keselamatan semua pihak harus diutamakan.

 
Covid-19 berdampak kepada semua pihak, tak terkecuali produsen, sineas, dan bioskop.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin 
 

Pandemi ini adalah musibah bersama. Dengan penutupan sementara ini menunjukkan bioskop tidak hanya mementingkan keuntungan semata, pihaknya juga berpartisipasi untuk menangani wabah korona demi kemaslahatan bangsa ini.

Dia berharap pascapandemi usai, pemerintah bisa memberikan insentif kepada para pengusaha bioskop, misalnya dengan membebaskan pengusaha bioskop dari pajak selama setahun. "Itu menolong kami supaya tidak merugi banget. Lagipula, itu kan bebas biaya, pemerintah tidak perlu keluarkan dana dari APBN atau APBD," ujar Djonny.

Selama ini, bioskop dikenai pajak sebesar 10 hingga 15 persen, bergantung pada kebijakan dari pemerintah daerah terkait. Dia berharap opsi pembebasan pajak bisa dipertimbangkan oleh pemerintah pusat juga daerah.

"Kalau pemerintah pusat mendorong (pembebasan pajak), pasti pemerintah daerah akan berikan," kata dia.

 

Tunda perilisan film

photo
Suasana mall yang terlihat sepi pengunjung di Tegal, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). - (ANTARA FOTO)

Pandemi Covid-19 juga memukul produksi film Tanah Air. Sejumlah rumah produksi terpaksa menunda perilisan film terbaru mereka. Rumah produksi MD Pictures, misalnya, mengubah jadwal perilisan film horor terbarunya berjudul KKN di Desa Penari yang semestinya tayang pada 19 Maret 2020. Produser MD Pictures Manoj Punjabi masih belum memastikan kapan film tersebut akan dirilis. "Iya, diundur, belum ada update lagi kapan akan tayang," kata Manoj, beberapa waktu lalu.

Rumah produksi Rapi Films pun menunda penayangan film Bucin. Film yang disutradarai Chandra Liow ini dijadwalkan tayang pada 26 Maret 2020. "Demi kesehatan kita bersama dan juga mematuhi anjuran pemerintah sesuai Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, maka langkah ini harus kami ambil," ujar produser eksekutif film, Sunil Samtani.

Sutradara Bucin, Chandra Liow, berharap para penikmat film tetap setia menanti kehadiran sinema ini di bioskop kesayangan. "Berat sekali mengambil keputusan ini, tapi tetap harus dilakukan demi Indonesia," kata dia.

Seluruh pemain Bucin mendukung langkah yang diambil Rapi Films. Para pemain berharap dapat segera bertemu dengan penonton dan mendoakan semoga bersama-sama mampu melewati masa sulit ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat