Kampanye Masyumi pada Pemilu 1955 | Istimewas

Nasional

Parpol Islam tak Merasa Terancam

 

JAKARTA -- Sejumlah partai politik Islam menilai bakal munculnya Partai Gelora dan Masyumi Reborn tak mengancam ceruk pemilih mereka. Meskipun, saat ini sudah ada lima parpol Islam yang berebut pemilih di segmen serupa. Mereka, yakni PKS, PPP, PKB, PAN, dan PBB.

Bakal hadirnya Partai Gelora yang masih memiliki sejarah dengan PKS dan Masyumi Reborn yang didukung kader PBB membuat jumlah parpol Islam menjadi tujuh jika mereka mengikuti Pemilu 2024 mendatang. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai kemunculan Gelora yang dihuni mantan kader partai dakwah itu tak akan mengancam pemilih loyal mereka.

Mardani justru mengaku partainya siap bekerja sama dengan kedua partai baru yang diprediksi bakal muncul ini. "Semua punya hak untuk menyalurkan aspirasi demokrasinya," ujar Mardani kepada Republika, Selasa (17/3).

Mardani mengaku masih melihat perkembangan Gelora dan Masyumi Reborn. Menurut dia, membangun partai baru tidak mudah. Ia mencontohkan, beberapa partai yang diisi kader berpengalaman serta didukung logistik dari konglomerat tetap tidak lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2019 kemarin. PKS mengaku memiliki resep agar pemilih loyalnya tak memindahkan pilihan. Yakni menempatkan PKS pada posisi politik yang jelas sebagai oposisi.

PKS juga mulai membuka diri pada tokoh masyarakat untuk bergabung dengan partai kader tersebut. "Berada pada #KamiOposisi membuat PKS punya ruang luas untuk menjaga kepentingan publik," ujarnya. Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengaku partainya sudah terbiasa menghadapi partai baru. PPP juga mengaku tidak menganggap kemunculan Gelora dan Masyumi Reborn sebagai ancaman karena berpotensi mengambil ceruk suara pemilih Muslim.

"Sama sekali tidak (terancam) karena mereka yang jadi pentolan dua partai baru itu bukan dari PPP," kata Baidowi kepada Republika, Senin. Selain itu, pria yang akrab disapa Awiek itu mengatakan, PPP dalam setiap pemilu selalu bertahan dan eksis. Meskipun ada tokoh-tokoh yang keluar, selalu ada tokoh-tokoh baru yang bergabung ke PPP.

"Pilihan membuat parpol baru itu hak mereka, tapi tentu saja perlu pembuktian apakah bisa eksis atau tidak," ujarnya. Ia menambahkan, PPP yakin tidak akan kehilangan pemilihnya karena PPP berbeda dengan partai Islam lainnya. Salah satunya yang membedakan, yakni PPP berpolitik dengan mengedepankan akhlakul karimah dan menyampaikan pendapat dengan //mauidhah hasanah//.

Sikap senada juga disampaikan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan. Daniel mengaku PKB tetap bersama ormas Nahdlatul Ulama (NU) akan tetap solid. "PKB bersama NU akan tetap solid dan PKB juga partai nasionalis yang akan menjadi rumah besar bagi kekuatan lain," ujarnya.

Menurut dia, membuat partai baru bukanlah hal mudah. Dirinya malah menyarankan agar lebih baik partai-partai baru tersebut bergabung dengan PKB. "Daripada bikin partai baru sangat besar modal dan energinya, gabung saja dengan PKB," kata Daniel.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noer juga mengaku tak mempersoalkan rencana deklarasi Masyumi Reborn. Meskipun, mantan ketua umum PBB, MS Kaban, dan politikus PBB lainnya, Ahmad Yani, turut mendukung lahirnya Masyumi Reborn.

"Semoga bisa lolos verifikasi dan kita tunggu kompetisi yang sehat pada 2024. Sekarang Kaban berasal dari PBB, bukan lagi politisi PBB dan mereka bekas PBB," ujar Afriansyah.n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat