Ilustrasi biaya kuliah | Republika

Iqtishodia

Selamatkan Pendidikan Anak Bangsa dengan Wakaf Beasiswa

Wakaf produktif beasiswa bertujuan membantu mahasiswa dalam pembayaran UKT dan kebutuhan biaya lainnya.

OLEH Qoriatul Hasanah (Dosen Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB), Alla Asmara (Dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEM IPB, Wakil Kepala Badan, Bidang Investasi, Dana Lestari dan Wakaf, BP Biswaf IPB), Akmal Naufal Zuhdi (Mahasiswa Departemen Ekonomi Syariah FEM IPB).

 

Polemik kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) memenuhi laman-laman berita nasional sejak Mei 2024. Meningkatnya biaya pendidikan tinggi meresahkan banyak pihak, terutama calon mahasiswa. Isu UKT tersebut digadang-gadang dapat memperbesar angka pengangguran di Indonesia juga dikaitkan dengan riset CNBC tentang 10 juta Gen Z di Indonesia dalam status NEET (Not in Employment, Education, and Training).

Berdasarkan data Buku Statistik Pendidikan Tinggi 2022, terdapat 375.134 orang mahasiswa yang drop out dengan berbagai alasan, seperti dikeluarkan, putus sekolah dan mengundurkan diri.

Menurut Muhardi, Dosen Fakultas Ekonomi UNISBA, ketersediaan sumber daya alam (natural resources) yang melimpah dan adanya sumber daya modal serta teknologi yang semakin canggih, tidak akan mempunyai kontribusi yang bernilai tambah, tanpa didukung oleh adanya sumber daya manusia (human resources) yang berkualitas. Beliau menambahkan bahwa pengalaman empiris telah membuktikan bahwa bangsa-bangsa yang telah menikmati kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya adalah bangsa yang memulai pembangunannya melalui pendidikan meskipun mereka tidak memiliki sumber daya alam yang cukup, dengan contoh adalah negara-negara, seperti Jepang, Cina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan negara lain.

Dalam Islam, apresiasi untuk orang-orang yang mencari ilmu, bukan hanya kemapanan profesi tertentu dan finansial, melainkan kemudahan jalan ke surga, begitu ujar Rasulullah SAW sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim; “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga”.

Bahkan, beberapa literatur sejarah menuliskan bahwa biaya hidup beberapa Sahabat Nabi yang ditugaskan untuk menuliskan wahyu ditanggung oleh Rasulullah SAW dan Baitul maal. “Barang siapa yang membantu perlengkapan orang yang berjihad di jalan Allah maka sungguh dia juga telah ikut berjihad, dan barang siapa yang membantu keluarga seorang yang berjihad di jalan Allah dengan suatu kebaikan maka dia juga telah ikut berjihad.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Zaid bin Khalid Al-Juhani ra].

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, pemerintah pun telah menganggarkan beberapa program beasiswa. Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terdapat banyak penerima beasiswa program pemerintah Indonesia hingga pertengahan Mei 2023.

Pertama adalah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebanyak 38.913 penerima atau awardee.

Kedua, beasiswa Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 26.575 awardee. Ketiga, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu sebanyak 7.605 orang yang terus dalam penghitungan. Perincian LPDP di antaranya 59,47 persen awardee universitas dalam negeri dan 40,53 persen awardee universitas Luar Negeri.  Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa target penyaluran program Dana Abadi 2023 dari APBN ini sebesar Rp8 triliun. 

Di IPB University, perkembangan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan pada tahun 2020 sampai tahun 2023 terus mengalami peningkatan jumlah donatur, dan dana yang sudah terkumpul dalam pendanaan beasiswa mencapai 117 miliar rupiah. Penerima beasiswa pada tahun 2024 mencapai 10.244 mahasiswa. Artinya, 44 persen mahasiswa IPB University mendapatkan beasiswa.

IPB University sejak beberapa tahun lalu membuat skema bahwa IPB University bertekad ingin berkontribusi terhadap beasiswa ini sedikitnya 1.000 mahasiswa per tahun dan diharapkan, 1.000 mahasiswa tersebut dapat menjadi donatur kepada almamaternya di masa yang akan datang.

Badan Pengelola Bisnis, Investasi Dana Lestari dan Wakaf atau yang juga disebut BP Biswaf merupakan badan di IPB University yang melaksanakan tugas pengelolaan dan optimalisasi pengembangan bisnis dan investasi berbasis kepakaran dan sumberdaya yang dimiliki IPB, serta penggalangan, pengelolaan, dan pendistribusian dana wakaf.

Pada tahun 2022, BP Biswaf IPB melancarkan wakaf produktif berupa beasiswa untuk mahasiswa IPB, yaitu Beasiswa BWI-IPB yang merupakan transformasi dari program Kalisa IPB (Wakaf Peduli Indonesia) kerja sama BWI dan IPB.

Wakaf produktif beasiswa bertujuan membantu mahasiswa dalam pembayaran UKT dan kebutuhan biaya lainnya. BP Biswaf IPB berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kemaslahatan umat, salah satunya adalah program beasiswa. Sebagaimana pentingnya pangan untuk kebutuhan hidup, pendidikan juga memiliki peran penting untuk membangun negeri melalui pengembangan kualitas SDM.

Wakaf produktif beasiswa bertujuan membantu mahasiswa dalam pembayaran UKT dan kebutuhan biaya lainnya. Wakaf Beasiswa BWI-IPB telah memberikan manfaat dalam bentuk pemberian bantuan UKT kepada mahasiswa IPB yang membutuhkan.

Wakaf Beasiswa tidak hanya memberikan bantuan finansial yang signifikan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para penerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan mereka tanpa beban finansial yang berlebihan. Program ini adalah contoh nyata komitmen untuk memajukan pendidikan yang berkualitas untuk melahirkan generasi muda yang berkualitas. Sebab dalam Islam, berilmu adalah sebuah kemuliaan yang harus diperjuangkan, “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu?” (Qs: 39:9). Wallahu’alam

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat