Foto udara kawasan tambang ore nikel di Desa Lalampu, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Ahad (7/1/2024). | ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Ekonomi

Investasi Hilirisasi Didominasi Asing

Terdapat sejumlah sektor yang menjadi primadona investasi pada kuartal I 2024.

JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta perbankan di Indonesia lebih agresif dalam mendukung pengembangan hiliriasi. Berdasarkan laporan realisasi investasi kuartal I 2024, Bahlil menyampaikan kontribusi invetasi hilirisasi paling besar masih berasal dari investasi asing atau penyertaan modal asing (PMA), sedangkan penyertaan modal dalam negeri (PMDN) mayoritas diisi sektor jasa. 

"Kalau hilirisasi dimanfaatkan lebih banyak dari asing, itu PR kita. Perbankan harus lebih terbuka untuk pembiayaan hilirisasi," ujar Bahlil saat konferensi pers realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Bahlil mengatakan, realisasi investasi kuartal I 2024 mencapai mencapai Rp 401,5 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibandingkan kuartal IV 2023. Sementara kontribusi realisasi investasi di bidang hilirisasi mencapai Rp 75,8 triliun atau 11,9 persen dari realisasi investasi kuartal I 2024. 

photo
Seorang TKA berjalan di area tungku pembakaran nikel di salah satu perusahaan smelter di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). - (ANTARA FOTO/Jojon/aww.)

Bahlil memerinci kontribusi tersebut ditopang oleh sejumlah sektor yang terkait dengan hilirisasi seperti mineral dalam hal ini smelter senilai Rp 43,2 triliun yang terdiri atas nikel dengan Rp 33,4 triliun, tembaga sebesar Rp 8,4 triliun, serta bauksit sebesar Rp 1,4 triliun. Kemudian pulp and paper dari industri kehutanan sebesar Rp 13,3 triliun, CPO dari pertanian sebesar Rp 11,1 triliun, petrokimia dari sektor migas sebesar Rp 7,4 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik yang menyumbang sebesar Rp 800 miliar. 

"Ke depan, ini masih menjadi bagian yang akan didorong karena presiden terpilih pak Prabowo selalu menekankan hilirisasi sebagai bagian prioritas untuk dilanjutkan," ucap Bahlil.

Bahlil menyampaikan lima lokasi yang menjadi PMA tertinggi pada kuartal I 2024 adalah Jawa Barat, Sulawesi Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Maluku Utara karena adanya pembangunan smelter nikel dan juga akan dibangun ekosistem baterai mobil. Khusus Sulawesi Tengah, lanjut Bahlil, tak hanya masuk dalam lima besar PMA, melainkan juga masuk ke dalam lima teratas pada PMDN. 

"Artinya ini buah transformasi ekonomi di Sulawesi Tengah dari jasa ke industri. Ini yang kita harapkan kenapa industri kita bangun lebih banyak di luar Jawa agar pertumbuhan benar terjadi," sambung Bahlil. 

Sementara untuk lima negara dengan investasi terbesar pada kuartal I 2024 adalah Singapura dengan 4,2 miliar dolar AS, disusul Hong Kong sebesar 1,9 miliar dolar AS, Cina dengan 1,9 miliar dolar AS, AS sebesar 1,1 miliar dolar AS, dan Jepang yang menyumbang 1,0 miliar dolar AS. Bahlil mengatakan pemerintah sejatinya juga terus mendorong peningkatan investasi dari Timur Tengah, namun hingga saat ini belum memperlihatkan hasil yang optimal jika menilik data realisasi terkini. 

"Kenapa negara Timur Tengah belum masuk (lima besar), bukan berarti kita tidak urus, kita urus tapi tidak tahu kapan selesai karena masih dijawab Insya Allah akan datang," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan, target investasi 2024 berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) awalnya sebesar Rp 1.239,3 triliun. Namun, lanjut Bahlil, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya kenaikan target investasi menjadi sebesar Rp 1.650 triliun. 

"Ini angka pertama dalam sejarah. Dari target presiden, sekarang realisasinya sudah 24,3 persen. Jadi dari Rp 1.650 triliun itu sudah mencapai 24,6 persen," ujar Bahlil.

Dari sisi wilayah, Bahlil mengatakan realisasi investasi kuartal I 2024 di luar Jawa sebesar 50,1 persen atau sebesar Rp 201 triliun dibandingkan investasi di Pulau Jawa yang sebesar Rp 200,5 triliun. Bahlil menyebut terdapat kenaikan investasi di luar Jawa sebesar 16,2 persen yoy dan 28,5 persen yoy untuk Pulau Jawa. 

Bahlil menilai peningkatan investasi tak lepas dari agresivitas investor pada kuartal I 2024. Hal ini berdampak positif dengan mampu menyerap 547.419 tenaga kerja. 

"Cukup agresif, beberapa investasi yang masuk di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI," sambung Bahlil. 

photo
Demi Hilirisasi - (Republika)

Bahlil mengatakan terdapat sejumlah sektor yang menjadi primadona investasi pada kuartal I 2024. Bahlil menjelaskan lima sektor yang menjadi tujuan investasi, baik asing dan dalam negeri yaitu Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 48,1 triliun; Pertambangan sebesar  42,3 triliun; Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp 47,9 triliun; Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran sebesar Rp 29,4 triliun; dan Industri Makanan sebesar Rp 29,0 triliun yang menggeser industri kimia. 

"Hilirisasi ini kaitannya dengan industri logam dasar, pertambangan, kawasan industri. Ini sejalan dengan (target) komposisi pertumbuhan investasi  lebih banyak kepada sektor industri yang membentuk instrumen hilirisasi," kata Bahlil.

Sejauh ini, menurut Bahlil, iklim investasi masih terjaga dengan baik pada kuartal I 2024. Bahlil menilai hal tersebut sangat menggembirakan mengingat adanya pemilu pada awal tahun.

"Tahun penuh dinamika karena saat tahun politik itu lazim dalam ekonomi selalu terjadi wait and see. Meski ada dinamika, kita berhasil lewati dengan baik," ujar Bahlil.

Bahlil menyampaikan Indonesia juga secara intensif memantau perkembangan terkini akibat memanasnya tensi geopolitik dunia akibat perang Rusia dan Ukraina hingga Israel dan Palestina yang juga melebar ke Iran.

"Ini tantangan baru bagi kita, tidak hanya pada konteks fiskal, tetapi pada konteks investasi karena ini terkait dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ucap Bahlil. 

Bahlil menyampaikan target investasi 2024 memang sangat tinggi dalam menjawab turunnya defisit APBN sebesar tiga persen. Bahlil mengatakan peningkatan investasi menjadi salah satu cara menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas lima persen. 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat