Petugas menunjukan uang dollar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). Berdasarkan data Bloomberg Rabu (17/4) pukul 12:00 WIB rupiah anjlok ke Ro16.236 per dolar AS melemah 60,50 poin atau 0,37 persen. Pelamahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tersebut imbas dari ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah antara Iran dan Israel. | Republika/Thoudy Badai

Ekonomi

BI Pastikan Terus Jaga Nilai Tukar Rupiah

Kondisi fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih kuat untuk menahan laju pelemahan rupiah.

JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan akan menjaga stabilitas rupiah dalam mengantisipasi dampak dari ketidakpastian penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah. Ada sejumlah langkah yang akan dilakukan BI untuk meredam tekanan terhadap nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam beberapa hari terakhir dan telah menyentuh Rp 16 ribu per dolar AS. Pelemahan rupiah terjadi karena beberapa faktor, termasuk faktor eksternal seperti tensi geopolitik global hingga data-data indikator ekonomi AS yang terlihat masih solid.

"Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/4/2024). Hal tersebut disampaikan Perry dalam Sidang G-20 dan International Monetary Fund (IMF) di Washington DC pada 18 April 2024.

photo
Petugas menunjukan uang dolar AS di Money Changer, Jakarta, Rabu (17/4/2024). - (Republika/Thoudy Badai)

Selain itu, BI melakukan pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operası moneter yang promarket dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Ia menuturkan ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. "Untuk memperkuat ketahanan eksternal, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting," tuturnya.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memastikan bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat untuk menahan laju pelemahan rupiah.

"Fundamental ekonomi kita baik. Namun sebelum dan selama libur Lebaran itu benar-benar terjadi beberapa perubahan di dunia internasional," kata Suahasil.

Selama libur Lebaran di Indonesia, kata Suahasil, inflasi Amerika Serikat (AS) diumumkan dan angkanya lebih tinggi dari ekspektasi pasar dan para analis. Proyeksi penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The Fed pun menjadi semakin mundur atau higher for longer, sehingga mendorong penguatan indeks dolar AS.

Kemudian, pelemahan rupiah juga dibayangi oleh konflik geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel pada Sabtu (13/4). "Setelah libur Lebaran dibuka di Selasa (16/4), kemudian terjadi beberapa perubahan. Kita melihat bahwa dalam dua hari ini telah mereda, tentu kita berharap tidak terjadi eskalasi konflik di global," kata Suahasil.

photo
Petugas melayani penukaran uang dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jakarta, Senin (20/11/2023). - (Republika/Prayogi)

Dia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengamati dan mencermati perkembangan situasi global. Suahasil juga menekankan pentingnya menjaga volatilitas nilai tukar rupiah.

Oleh sebab itu, Suahasil memastikan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus memantau kondisi ekonomi dan melihat titik-titik yang memastikan stabilitas sistem keuangan nasional.

"Kami juga melihat seluruh lembaga perbankan, lembaga keuangan non-bank, asuransi, dan yang lainnya masih tetap berjalan dengan sangat baik dan kami lanjutkan pemantauan atas stabilitas tersebut bersama tentu bersama Kemenko Perekonomian," kata Suahasil.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan dibuka melemah dipengaruhi indikator ekonomi AS yang kokoh dan dapat memicu sikap hawkish bank sentral AS untuk tetap mempertahankan suku bunga kebijakannya.

Pada awal perdagangan, Jumat pagi, rupiah turun 84 poin atau 0,52 persen menjadi Rp 16.263 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.179 per dolar AS.

"Para investor menganalisis data ekonomi AS terbaru, yakni klaim pengangguran dan Indeks Manufaktur Fed Philadelphia, yang menunjukkan ekonomi AS yang solid," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, di Jakarta, Jumat.

Josua menuturkan indeks dolar AS pulih dari tren penurunan menjadi 106,16, atau naik 0,01 persen pada Kamis (18/4), bergerak dekat dengan level tertingginya dalam lima bulan terakhir.

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat