Petugas mengambil bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Pasar Anyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Selasa (18/2). | Republika/Abdan Syakura

Kabar Utama

Bawang Impor Segera Masuk

Bawang seharusnya tidak mengalami masalah, baik dari ketersediaan maupun harga.

 

JAKARTA -- Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan ketersediaan seluruh bahan pokok sebelum Ramadhan mencukupi dan harga segera stabil, termasuk bawang. Kemendag menyatakan, pasokan bawang putih impor dan bawang bombai impor akan masuk segera.

Agus mengatakan, total surat persetujuan impor (SPI) bawang putih yang telah diterbitkan Kemendag sebanyak 34 ribu ton dari Cina. "Bawang putih izin sudah dikeluarkan dan akan masuk ke Indonesia mulai tiga hari ke depan dan itu bertahap," kata Agus dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, di Jakarta, Jumat (13/3).

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini total rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) bawang putih yang sudah diterbitkan Kementan sebanyak 103 ribu ton untuk 10 importir. Agus mengatakan, izin impor dan rekomendasi akan terus ditambah sesuai kuota tahunan.

Kemendag juga memastikan pasokan bawang bombai impor akan masuk sebelum Ramadhan yang diproyeksikan April mendatang. Agus mengatakan, impor bawang bombai diharapkan bisa meredam kenaikan harga di pasar tradisional ataupun ritel modern.

Untuk bawang bombai, Kemendag telah menerbitkan SPI sebanyak 2.350 ribu ton. Penerbitan SPI akan terus dilakukan seiring penerbitan RIPH bawang bombai oleh Kementerian Pertanian.

"Kita akan proses terus pada minggu depan sekitar 14 ribu ton. Semua bertahap sampai April nanti," kata Agus.

Mengutip data dari Kementerian Pertanian (Kementan), RIPH bawang bombai yang telah diterbitkan sebanyak 65.462 ton. Importasi bawang bombai dilakukan oleh para importir dari tiga negara, yakni Cina sebanyak 2.000 ton, India 48.750 ton, serta Selandia Baru 14.172 ton.

Komoditas bawang bombai dalam beberapa waktu terakhir memang mengalami lonjakan harga. Rata-rata bawang bombai dihargai hingga Rp 160 ribu-Rp 170 ribu per kilogram dari rata-rata harga normal sekitar Rp 30 ribu per kilogram. Selain harga yang tinggi, masyarakat mengeluhkan bawang bombai juga sulit didapat, baik di pasar tradisional maupun toko ritel modern.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin, berharap harga bawang bombai dapat segera turun. Terlebih, komoditas tersebut bukan merupakan komoditas pokok sehingga seharusnya tidak mengalami masalah, baik dari ketersediaan maupun harga.

"Jangan sampai isu bawang bombai jadi ke mana-mana karena ini bukan komoditas pokok. Pemerintah juga harus melakukan simplifikasi administrasi impornya supaya tidak bermasalah," ujar Arif.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani sebelumnya mengatakan, Kadin menyoroti birokrasi Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. "Mohon maaf ini koordinasi belum baik dan optimal sehingga izin-izin impor agak terlambat. Akhirnya, eksekusinya lambat," kata Rosan dalam konferensi pers di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3).

Keterlambatan impor pangan pokok, kata Rosan, selalu terulang. Seharusnya, pemerintah bisa memahami dengan baik soal periodisasi impor pangan agar tidak mengganggu keseimbangan pasar dalam negeri. "Bahan pangan sangat sensitif terhadap berbagai isu. Oleh sebab itu, perlu keseriusan pemerintah," ujar Rosan. n

Kuota Impor Gula Konsumsi Ditambah

photo
(ANTARA FOTO)

Pemerintah melalui Kemendag juga menambah kuota impor gula konsumsi sebanyak 550 ribu ton. Penambahan itu menyikapi gejolak harga gula di pasar yang tembus hingga Rp 16 ribu per kilogram.

"Impor gula akan kita tambah 555 ribu ton dan akan masuk bertahap," kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, di gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).

Pada awal tahun ini, Kemendag telah menerbitkan izin impor gula mentah untuk diolah menjadi gula kristal putih (GKP) sebanyak 438,8 ribu ton. Dengan kata lain, total impor gula yang dibuka pemerintah mencapai 988,8 ribu ton.

Agus mengatakan, saat ini total stok gula yang tersimpan di gudang-gudang distributor seluruh Indonesia hanya 159 ribu ton. Pada akhir Maret 2020, dipastikan pasokan gula impor akan masuk sebanyak 216 ribu ton dan masuk kembali pada April 2020 sebesar 252 ribu ton.

Adapun semua izin impor gula yang dikeluarkan pemerintah hanya berlaku hingga Juni 2020 mendatang. "Jadi, sampai Agustus nanti, target kita stok gula yang ada sekitar 670 ribu ton. Tentu, impor kita sesuaikan dengan waktu panen gula tebu di dalam negeri," kata Agus.

Soal kenaikan harga yang terjadi, Agus menegaskan, Kemendag telah menerjunkan tim bersama Satgas Pangan untuk menyelidiki penyebab kenaikan harga. Pengecekan di setiap gudang gula milik perusahaan swasta ataupun BUMN akan dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik penimbunan.

"Kita sedang turunkan tim untuk mengecek gudang-gudang," kata Agus.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Suhanto, mengonfirmasi kebijakan tersebut. Penambahan kuota dilakukan untuk mengamankan pasokan gula dalam negeri. Sebab, stok gula saat ini yang tersisa 159 ribu ton hanya cukup untuk kebutuhan tiga minggu ke depan.

Di sisi lain, diprediksi musim giling tebu 2020 diperkirakan mundur dari waktu normal Mei-Juni menjadi Juni-Juli. "Ini biar aman stok gula sampai Juni. Karena musim giling mundur, jadi kita antisipasi," ujar Suhanto.

Stok gula pasir di Perum Bulog Cabang Indramayu pun kosong. ''(Stok gula pasir di Bulog Indramayu) sold out,'' kata Kepala Perum Bulog Cabang Indramayu, Dadan Irawan, kepada Republika, Jumat (13/3).

Dadan mengatakan, kekosongan stok gula pasir di Bulog Indramayu sudah terjadi sejak pertengahan Januari 2020. Karena itu, Bulog Indramayu saat ini hanya menyediakan bahan-bahan pokok lainnya, seperti beras, tepung, dan minyak goreng.

Dadan mengatakan, kondisi itu disebabkan belum memasuki masa panen tebu lokal. Masa panen tebu biasanya baru berlangsung pada Mei-Juni. ''Stok gula pasir di masyarakat sudah menipis,'' ujar Dadan.

Kondisi itu, lanjut Dadan, menyebabkan naiknya harga gula pasir di pasaran. Padahal, dalam kondisi normal, harga eceran tertinggi gula pasir hanya di kisaran Rp 12.500 per kg. Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Kamis (12/3), harga gula pasir sudah mencapai Rp 17 ribu per kg. Harga itu naik dari kisaran Rp 13 ribu per kg.

 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dadan menyatakan, Bulog menunggu proses impor yang dilakukan oleh pemerintah. Gula impor diperkirakan sampai ke Indonesia pada akhir Maret dan siap konsumsi pada pertengahan April. n

 

IMPORTASI BAWANG

Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementan

Bawang Putih: 103 ribu ton

Bawang Bombai: 65.462 ton

Volume Impor

Bawang Putih

2019 : 465 ribu ton

2018 : 581 ribu ton

2017 : 555 ribu ton

Bawang Bombai

2019 : 111,93 ribu ton

2018 : 120,9 ribu ton

2017 : 151,1 ribu ton

Sumber: Kemendag, Kementan, dan BPS

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat