Petani merontokkan gabah secara manual saat panen padi IR 64 di kawasan Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (16/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Ekonomi

Bulog Janji Genjot Penyerapan Gabah Petani

Bapanas telah memberlakukan fleksibilitas harga gabah dan beras.

JAKARTA-- Perum Bulog saat ini tengah memaksimalkan penyerapan gabah dan beras dalam negeri untuk kebutuhan persediaan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna memperkuat persediaan pangan nasional. Hal ini setelah Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mulai 3 April 2024 memberlakukan fleksibilitas penyerapan harga gabah dan beras untuk menjaga stabilitas di tingkat produsen atau petani.

"Fleksibilitas harga gabah dan beras yang saat ini berlaku memungkinkan kami untuk melakukan pengadaan dalam negeri secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujar Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik  (SCPP) Perum Bulog Mokhamad Suyamto dikutip dari siaran persnya, Jumat (5/4/2024).

Suyamto mengatakan, selain untuk meningkatkan ketahanan pangan, penyerapan gabah dan beras dalam negeri dalam masa fleksibilitas harga ini juga bertujuan untuk mensejahterakan petani melalui pembelian harga pangan pokok yang terjaga dengan baik.

"Sehingga diharapkan selain tercukupinya stok beras nasional melalui pengadaan dalam negeri, petani juga mendapatkan harga pembelian yang baik oleh Bulog. Pemenuhan stok nasional melalui pengadaan dalam negeri tentunya selalu menjadi prioritas Bulog,” ujarnya.

photo
Sejumlah petani merontokkan bulir padi organik di Agro Eduwisata Organik (Aewo) Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023). - (Antara/Arif Firmansyah )

Untuk meningkatkan penyerapan stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada masa panen, pemerintah saat ini tengah melakukan berbagai upaya optimalisasi penyerapan gabah dan beras dalam negeri sebagaimana diutarakan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Gudang Bulog Pematang Kandis, Kabupaten Merangin pada Rabu (03/04) dan Gudang Bulog Manggis, Kabupaten Bungo pada Kamis (04/04). 

Pada kesempatan tersebut, dirinya menekankan bahwa per 3 April 2024, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan fleksibilitas harga gabah dan beras yang bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan dalam negeri.

“Tentu dengan adanya fleksibilitas harga ini, Bulog akan menjadi safety net bagi para petani agar harga dapat terjaga dengan baik. Tatkala produksi kian meningkat, tentu akan mempengaruhi harga,” ujar Arief.

Terkait produksi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memprioritaskan program pompanisasi di Jawa Barat guna meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut. Amran optimistis produksi padi akan meningkat signifikan melalui pemanfaatan pompanisasi secara optimal dan menjadikannya penghasil padi tertinggi di tingkat nasional.

Amran menjelaskan, sistem pompanisasi memastikan kebutuhan air bagi petani terpenuhi sepanjang musim tanam. Amran menegaskan, penerapan sistem ini tidak hanya akan berdampak pada peningkatan hasil panen, tetapi juga berdampak positif pada peningkatan ekonomi petani. 

“Inilah contoh pompa yang kita pasang tadi yang kami harapkan, ini yang terbaik selama kami kunjungan, karena ada potensi 343.000 hektare, kalau ini digarap, kita bisa meningkatkan produksi 2,5 juta ton, ini pertumbuhan ekonomi akan meningkat” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (5/4/2024).

Amran mengatakan, pompanisasi menjadi solusi strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya produksi padi. Melalui penerapan pompanisasi, petani di Jawa Barat dipastikan mendapat akses air di sepanjang musim, sehingga indeks pertanaman yang tadinya hanya satu kali, bisa menjadi dua bahkan tiga kali dalam setahun. 

“Kalau potensi lahan di Jabar ini bisa kita tanami maksimal, planting indeksnya dipastikan akan meningkat, tanamnya yang tadinya satu kali bisa menjadi tiga kali karena sungainya tidak pernah kering," ujarnya.

Pj Gubernur Jabar Bey Mahmudin meyakini, pompanisasi mampu mendukung aktivitas tanam petani di wilayahnya. “Saya pikir bisa apalagi dengan adanya pompanisasi, satu tahun menjadi dua kali panen, dan juga masih banyak lahan-lahan yang bisa kami gunakan untuk menjadi sawah di Jabar Selatan” ujarnya.

Bey optimistis Jabar akan mencapai target produksi yang telah ditentukan dan menjadi penghasil beras nomor satu di Indonesia. “Kami akan mengejar target produksi Pak, tapi kalau Bapak siap dukung kami, baik pompanisasi, pupuk,benih dengan anggaran juga pak tentunya, kami ingin menjadi nomor satu di nasional, kami ingin bisa 10 juta atau bahkan 11 juta ton,” ungkapnya. 

photo
Pekerja menggiling gabah di penggilingan KUD Putra Tani Kasemen, Serang, Banten, Senin (25/9/2023).  - (Antara/Asep Fathulrahman)

Pompanisasi merupakan langkah konkret pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air, langkah ini dipandang sebagai solusi strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya produksi padi nasional. Melalui penerapan pompanisasi, petani di Jawa Barat akan dapat mengoptimalkan penggunaan air di segala musim, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi kerugian akibat kekurangan air.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat