Jenazah seseorang yang mengenakan kaos World Central Kitchen tergeletak di tanah di rumah sakit Al Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin, 1 April 2024. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Kabar Utama

Tujuh Relawan Internasional Tewas, Netanyahu: Tidak Sengaja, Ini Perang!

Presiden AS Joe Biden mengaku marah atas kematian tujuh pekerja kemanusiaan.

Oleh LINTAR SATRIA

REPUBLIKA.ID, TELAVIV  —  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan udara terhadap tujuh relawan kemanusiaan World Central Kitchen pada Senin (1/4/2024), sebagai tindakan yang tidak disengaja dan tragis. “Hal-hal ini terjadi di masa perang,” kata Netanyahu, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Netanyahu mengatakan, para pejabat sedang memeriksa kejadian ini secara menyeluruh dan akan melakukan segalanya agar hal ini tidak terjadi lagi.

Militer Israel mengaku sedang meninjau di tingkat tertinggi untuk memahami situasi apa yang mereka sebut insiden tragis tersebut. Mereka juga berjanji akan menggelar penyelidikan dengan "lembaga pakar independen dan profesional."

"IDF melakukan upaya ekstensif agar bantuan kemanusian dikirimkan dengan aman, dan bekerja sama dengan WCK dalam upaya penting mereka menyediakan bantuan makanan dan kemanusiaan pada rakyat Gaza," kata militer Israel.

Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, juga menunjukkan keprihatinannya atas serangan tersebut. Lewat pernyataan tertulis, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengaku marah karena para relawan itu menyediakan makanan terhadap warga sipil di tengah parang Gaza. “Saya marah dan sedih atas kematian tujuh pekerja kemanusiaan dari World Central Kitchen, termasuk seorang warga Amerika, di Gaza, kemarin,”ujar Biden lewat akun X, Potus, Rabu (3/4/2024).

Menurut Biden, kematian tujuh pekerja kemanusiaan tersebut merupakan peristiwa terburuk mengingat banyaknya jumlah korban relawan yang terjadi di dalam konflik. Untuk itu, dia mengatakan, penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza sangat sulit untuk dilakukan. “Karena Israel tidak cukup melindungi pekerja kemanusiaan yang mencoba membantu korban sipil,”ujar dia.

Sekutu Israel lainnya, Inggris, mengambil langkah yang lebih tegas. Kementerian Luar Negeri Inggris pada Selasa (2/4) mengatakan pihaknya memanggil duta besar Israel, Tzipi Hotovely, menyusul tewasnya tujuh pekerja bantuan asing dari organisasi nirlaba World Central Kitchen dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.

photo
Jenazah seseorang yang mengenakan kaos World Central Kitchen tergeletak di tanah di rumah sakit Al Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin, 1 April 2024. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

"Hari ini, saya memanggil Duta Besar Kedutaan Besar Israel di London," demikian pernyataan resmi Menteri Negara Inggris untuk Pembangunan dan Afrika Andrew Mitchell."Saya menyampaikan kecaman tegas pemerintah atas pembunuhan mengerikan terhadap 7 pekerja bantuan World Central Kitchen, yang termasuk 3 warga negara Inggris," kata dia.

Mitchell mendesak dilakukannya penyelidikan yang cepat dan transparan yang akan dibagikan kepada komunitas internasional dan meminta pertanggungjawaban penuh Israel atas insiden tersebut.

Serangan udara penjajah Israel tidak hanya mengincar warga Gaza. Setidaknya, tujuh orang asing yang bekerja untuk sebuah organisasi bantuan kemanusiaan tewas pada Senin (1/4/2024) malam dalam serangan udara Israel terhadap kendaraan mereka di kota Deir al-Bala, Jalur Gaza tengah, sebut saksi mata kepada Anadolu.

Kendaraan tersebut milik World Central Kitchen (WCK), sebuah organisasi bantuan yang berbasis di Amerika Serikat dan didirikan oleh koki selebriti yang juga pegiat kemanusiaan Jose Andres. Para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir al-Balah.

photo
World Central Kitchen - (world central kitchen)

Berdasarkan keterangan yang dirilis pada Selasa (2/4/2024), Erin mengungkapkan, Tim WCK melakukan perjalanan di zona bebas konflik dengan menggunakan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan satu kendaraan lapangan. Meski sudah berkoordinasi dengan IDF, konvoi tersebut diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Jalur Gaza melalui jalur laut.

Warga Australia, Inggris dan Polandia termasuk dari tujuh orang pekerja yang tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah tersebut. Dua warga Palestina dan pemilik dwi-kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) dan Kanada termasuk dari tujuh orang itu. Dalam pernyataannya, Erin mengatakan, para pekerja kemanusiaan itu melakukan perjalanan dengan dua kendaraan lapis baja dengan logo WCK dan satu kendaraan lainnya.

Masyarakat internasional menekan Israel untuk meringankan kelaparan parah di Gaza. Serangannya ke kantong pemukiman itu menghancurkan seluruh Gaza dan memaksa sebagian populasi mengungsi.

PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan mengatakan Israel menghalangi distribusi bantuan dengan rintangan birokrasi dan tidak memastikan konvoi bantuan dapat melakukan perjalanan dengan aman. Pada 29 Februari lalu Israel membunuh 100 orang lebih yang sedang menunggu bantuan makanan.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mengenal WCK, Lembaga Amal AS yang Tujuh Relawannya Dibunuh Israel

Lembaga amal ini fokus pada pemberian makanan kepada masyarakat selama konflik dan bencana di seluruh dunia.

SELENGKAPNYA

Kejahatan Kemanusiaan, Israel Bunuh Tujuh Relawan Internasional

Israel disebut terus menggunakan kelaparan sebagai senjata di Gaza.

SELENGKAPNYA

Iran Tegas Putuskan Balas Israel Atas Serangan Damaskus

Iran menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas serangan di Damaskus.

SELENGKAPNYA