Habib Novel Alaydrus | Wihdan Hidayat/Republika

Silaturahim

Keberkahan Nafkah Halal Bagi Anak

Beras untuk makan sehari-hari itu dikirim dari sawahnya Mbah Moen sendiri, yang menanamnya diwiridi.

Oleh Kajian Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta

Setiap orang tua pasti mendambakan anaknya menjadi orang yang berilmu. Karena itu, tak sedikit orang tua yang rela menghabiskan banyak uang demi anaknya agar bisa mengenyam pendidikan hingga ke jenjang tertinggi. Meski demikian, banyak anak yang sudah mengenyam pendidikan, tapi keilmuan yang diperolehnya tidak memiliki bekas atau menjadi manfaat baik bagi dirinya maupun orang lain. Justru kehidupan anak tersebut suram dan tidak seperti yang diharapkan oleh orang tuanya. 

Menurut Habib Novel Alaydrus, di antara hal yang penting menjadi perhatian bagi orang tua agar anaknya menjadi orang yang bermanfaat, mulia, terhormat, dan berakhlak baik adalah dengan memastikan segala hal yang diberikan untuk anaknya, baik makanan maupun pakaian, berasal dari sumber yang halal. Habib Novel mencontohkan bagaimana penulis kitab hadis Arbain Nawawi, yakni Abu Zakariya Muhyiddi bin Syaraf An Nawawi atau yang dikenal dengan sebutan Imam Nawawi dapat menjadi orang yang mulia dan terhormat dengan ilmunya yang bermanfaat. 

Itu tak lepas dari keberkahan nafkah yang diberikan orang tuanya dari sumber yang halal. Habib Novel menjelaskan bagaimana kehati-hatian orang tuanya memberikan makan bagi Imam Nawawi di tengah perjuangan anaknya menuntut ilmu. Habib Novel menceritakan sejak kecil hingga dewasa, orang tuanya sampai rela mengantarkan roti dari Kota Nawa ke Kota Damaskus tempat di mana Nawawi menimba ilmu. Itu dilakukan orang tua Imam Nawawi untuk memastikan tak secuil pun anaknya memakan makanan yang haram. Lebih dari itu, Imam Nawawi pun diajarkan untuk membelanjakan harta yang diberikan orang tuanya untuk perkara yang halal. 

"Di sini saya kagum dengan orang tuanya. Jangan sampai anakku kemasukan barang yang haram. Makanya keberkahan orang tua ini sangat luar biasa. Sementara kita jadi orang tua, yang penting anak saya hidup habib, halal haram engga penting habib. Zaman sekarang mana ada yang halal habib. Enggak mikir," kata Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Selatan, beberapa hari lalu. 

Menurut Habib Novel, tubuh yang dimasuki dengan makanan yang halal akan berpengaruh buruk pada akal pikiran. Sebab darah, hati, dan jantung yang menjadi faktor penting dalam tubuh manusia terkontaminasi oleh makanan haram. Hingga, menurut Habib Novel, memakan makanan haram akan membuat hati seseorang menjadi beku dan tidak dapat mendengar kalam-kalam yang baik. Bahkan, segala organ tubuh lainnya pun sulit diajak untuk taat dan berbuat hal yang bermanfaat. 

Karena itu, orang yang saleh sangat berhati-hati dalam hal memberikan nafkah bagi keluarganya. Segala apa yang dimakan ataupun yang digunakan haruslah berasal dari sumber yang halal dan diperoleh dengan cara yang halal. Habib Novel pun mencontohkan bagaimana almarhum KH Maimun Zubair yang juga menjadi sosok ulama yang sangat berhati-hati dalam perkara memberikan nafkah bagi keluarganya. Menurut Habib Novel, untuk memastikan beras yang dikonsumsi anak-anaknya berkah dan halal, Mbah Moen bahkan mengirim langsung beras untuk anak-anaknya dari sawahnya. 

"Beras untuk makan sehari-hari itu dikirim dari sawahnya Mbah Moen sendiri, yang menanamnya diwiridi. Karena makanan yang masuk murni halal, jadinya ya orang-orang luar biasa (anak-anak Mbah Moen)," kata Habib Novel.

Habib Novel menjelaskan, bagi orang yang senang makan-makanan yang haram, daging yang tumbuh dari makanan yang haram layak untuk masuk ke dalam neraka. Sebab itu, Habib Novel mengajak orang tua lebih berhati-hati dalam hal memberikan nafkah bagi anak-anaknya. Ia pun mengingatkan agar orang tua tidak mencampur rezeki yang berasal dan diperoleh dengan halal dengan yang haram. 

Habib Novel pun mengajak agar lebih berhati-hati dan jeli bila membeli makanan terlebih di tempat tersebut baru pertama kali dikunjungi. Tak ada salahnya, untuk bertanya dan memastikan makanan yang akan dipesan berdasar dari bahan yang halal atau tidak tercampur sesuatu yang najis atau haram. Habib Novel juga mengingatkan agar selalu membaca doa sebelum makan untuk memohon keberkahan rezeki yang diberikan dan berharap rezeki tersebut menjauhkan dari siksa neraka. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat