Tamu undangan berada di dekat layar IHSG saat acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023). | Republika/Prayogi

Ekonomi

Puluhan Perusahaan Antre Masuk Bursa

Sebanyak 19 perusahaan beraset skala menengah.

JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 27 perusahaan berada dalam pipeline (antrean) pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Puluhan perusahaan itu akan menambah jumlah emiten di BEI yang saat telah mencapai 911 emiten.

“Sampai 26 Januari 2024, telah tercatat 8 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI (selama 2024) dengan dana dihimpun mencapai Rp1,36 triliun,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Dari 27 perusahaan dalam antrian IPO, Nyoman memerinci sebanyak 19 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, enam perusahaan beraset skala besar di atas Rp 250 miliar, serta dua perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

photo
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). - (Republika/Prayogi)

Berdasarkan sektor, ia menjelaskan tujuh perusahaan sektor industri, enam perusahaan sektor barang konsumen primer, lima perusahaan sektor teknologi, serta tiga perusahaan sektor barang konsumen non primer.

Kemudian, dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor transportasi & logistik, satu perusahaan sektor infrastruktur, serta satu perusahaan sektor properti.

Nyoman mengungkapkan telah diterbitkan sebanyak 8 emisi dari 7 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun mencapai Rp 6,4 triliun hingga 26 Januari 2024.“Sampai 26 Januari 2024, terdapat 15 emisi dari 10 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean,” ujar Nyoman.

Sepuluh perusahaan penerbit EBUS dalam antrian di antaranya tiga perusahaan sektor energi, tiga perusahaan sektor keuangan, satu perusahaan sektor barang baku. Kemudian, satu perusahaan sektor kesehatan, satu perusahaan sektor industri, dan satu perusahaan sektor infrastruktur.

Nyoman melanjutkan, per 26 Januari 2024 telah terdapat empat perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai sebesar Rp3,08 triliun. “Masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam antrean right issue BEI,” ujar Nyoman.

BEI optimistis jumlah perusahaan tercatat dapat mencapai 1.000 emiten pada tahun ini, dimana saat ini telah mencapai 911 emiten, dengan sebanyak 27 perusahaan dalam antrian IPO. Artinya, pasar modal Indonesia membutuhkan sebanyak 62 perusahaan lagi untuk mengajukan dokumen dalam rangka melangsungkan pencatatan saham perdana di BEI.

photo
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024). - (Republika/Prayogi)

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/1/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik.

IHSG ditutup melemah 40,95 poin atau 0,57 persen ke posisi 7.137,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,30 poin atau 0,87 persen ke posisi 951,49.

“IHSG berada di zona merah, pasar tampak memonitor faktor eksternal dan internal,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari mancanegara, bursa regional Asia terkoreksi akibat sikap wait and see pelaku pasar untuk masuk ke pasar keuangan menjelang rilis data laba industri di China.

Di sisi lain, perekonomian di AS pada kuartal IV tumbuh 2,5 persen year on year (yoy), yang memberikan sinyal bahwa perekonomian AS masih solid, sehingga diperkirakan The Fed tidak akan terburu-buru dalam memangkas suku bunga acuannya.

Sementara itu, bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunga kebijakan tetap di level 4,5 persen dan memberikan sinyal pemangkasan mulai pertengahan tahun.

Dari dalam negeri, pasar terus mencermati kondisi politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada bulan Februari 2024, dimana sejumlah isu mundurnya menteri turut memberikan warna pergerakan IHSG.

photo
Tamu undangan berada di dekat layar IHSG saat acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2023 di gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2023). - (Republika/Prayogi)

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa seorang presiden boleh memihak kepada kandidat calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres dan diperbolehkan untuk berkampanye. Pelaku pasar khawatir ketidakstabilan politik akan kembali menekan pasar keuangan dalam negeri seiring dengan pro kontra terhadap pernyataan tersebut.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat, yaitu dipimpin sektor properti yang meningkat sebesar 0,30 persen, diikuti sektor keuangan yang meningkat sebesar 0,20 persen.

Sedangkan sembilan sektor turun, yaitu sektor transportasi dan logistik turun paling dalam minus sebesar 2,68 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 1,54 persen dan 0,85 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.098.774 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,12 miliar lembar saham senilai Rp 10,28 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 346 saham menurun, dan 237 tidak bergerak nilainya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat