Aktivitas pembangunan konstruksi salah satu tenant di area Fase 1 Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023). | Republika/Bowo Pribadi

Ekonomi

Ratusan Pabrik Cina Siap Masuk Kawasan Industri Batang

Wanxinda akan memanfaatkan 98 hektare lahan KITB.

JAKARTA -- Ratusan perusahaan asal Cina disebut bakal masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah. Pembukaan pabrik di KIT Batang tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama antara PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengn PT Wanxinda Teknologi Industrial Park Development (Wanxinda) asal Cina.

Kedua perusahaan melakukan penandatanganan kerja sama pada Selasa(21/11/2023). KITB atau Grand Batang City yang merupakan anggota holding BUMN spesialis transformasi dan investasi Danareksa, menandatangani perjanjian dengan Wanxida mengenai pemanfaatan tanah industri.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan mengatakan, kerja sama ini sebenarnya telah dimulai pada 2021 melalui penandatangan kerja sama Pemerintah Indonesia dan Cina, maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Cina. 

"Posisi Wanxinda menjadi alat bantu Pemerintah Cina untuk bisa berinvestasi pada kelompok industri kecil dan menengah," ujar Ngurah saaat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

photo
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Ngurah Wirawan (kiri), CEO Wanxinda Group Chen Riling (kedua dari kiri), Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi (kedua dari kanan), dan Direktur Investasi  Danareksa Chris Soemijantoro (kanan) saat penandantanganan perjanjian pemanfaatan tanah industri (PPTI) di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023). - (Republika/Muhammad Nursyamsi)

Ngurah menyampaikan, hal ini akan memudahkan perusahaan dengan skala kecil dan menengah Cina untuk berinvestasi di Indonesia. Menurut Ngurah, kerja sama ini sama-sama menguntungkan bagi Indonesia dan Cina.

"Mereka (Wanxinda) akan membawa teman-teman dari Cina untuk masuk ke Indonesia. Saya beruntung tidak perlu repot-repot memasarkan (KITB) karena dia yang bawa," ujar Ngurah. 

Ngurah menjelaskan, KITB hanya menyediakan lahan dan infrastruktur dasar. Wanxinda, ucap Ngurah, akan mendesain dan membangun infrastruktur lanjutan untuk ratusan investor Cina.

Ngurah menambahkan, Wanxinda akan mengembangkan fasilitas gedung pabrik yang siap pakai. Ngurah memperkirakan proses pengembangan infrastruktur lanjutan akan berjalan selama enam bulan dan ditargetkan beroperasi pada tahun depan. 

"Mereka tidak bangun satu jenis pabrik, tapi menyediakan infrastruktur untuk pabrik-pabrik dari Cina," kata Ngurah. 

Ngurah menyebut, ratusan pabrik berskala kecil dan menengah Cina memiliki dampak pembukaan lapangan kerja jauh lebih besar dibanding sektor industri dengan teknologi tinggi. Ngurah menyebut, hal ini sejalan dengan arahan Danareksa dan Kementerian BUMN agar pembangunan memiliki berperan aktif dalam menciptakan pertumbuhan lapangan kerja. 

"Nanti tetap kita akan kurasi (sektor usaha) yang masuk, jumlahnya sendiri masih menunggu dari Wanxinda," ujar Ngurah.

Adapun nilai investasi penanaman modal asing (PMA) dari Wanxinda Group Indonesia senilai Rp 1 triliun. Wanxinda merupakan investor Cina yang telah berdiri sejak 26 tahun lalu dan telah memiliki empat kawasan berbasis manufaktur di Guangzhou, Binzhou, Myanmar, dan kini mulai melebarkan sayapnya di Indonesia.

photo
Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang/ Grand Batang City kian menunjukkan kesiapan dalam mendukung operasional tenant pada awal 2024. - (Republika/ Bowo Pribadi)

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi menjelaskan, Wanxinda akan memanfaatkan 98 hektare lahan KITB yang bekerja sama dengan anggota holding klaster Danareksa. Hal ini mencakup pematangan lahan, persiapan infrastruktur, hingga berjalan operasional.

"Nilai investasi ini besar sekali mencapai Rp 1 triliun dan berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja hingga 200 ribu orang, khususnya bagi masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya," ujar Yadi.

Direktur Keuangan KITB Evi Afiatin mengatakan, Wanxinda tertarik berinvestasi di KITB karena lokasi yang strategis, memiliki jalur logistik multi akses yang terintegrasi, memiliki konsep kawasan yang smart and modern melalui digitalisasi operasional kawasan, serta pengembangan kawasan yang memperhatikan konsep keberlanjutan (ESG). Evi optimistis KITB akan menjadi kawasan industri kompetitif di Asia dan Asia Tenggara.

"Saat ini KITB tengah menyelesaikan RJPP untuk mempercepat pembangunan dan operasional kawasan seluas 4.300 hektare," kata Evi.

EO Wanxinda Group Chen Riling mengatakan perusahaan sebelumnya telah beroperasi pada tiga kawasan di Guangzhou, Binzhou, dan Myanmar.
"Kenapa Indonesia? Karena saya lihat prospek Indonesia dalam 10 tahun ke depan sangat baik," ujar Chen.

photo
Aktivitas pembangunan konstruksi salah satu tenant di area Fase 1 Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB/ Grand Batang City), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023). - (Republika/Bowo Pribadi)

Chen juga memuji keramahan dan etos kerja masyarakat Jawa Tengah. Chen menyampaikan Wanxinda siap bersinergi dengan masyarakat Jawa Tengah dalam mengembangkan KITB agar memiliki dampak perekonomian yang lebih besar.

Chen mengapresiasi dukungan pemerintah Indonesia yang profesional. Chen menyebut hal ini penting dalam upaya kerja sama investasi dari Cina. 

"Saya sebenarnya juga melihat area industri lainnya, tapi saya lihat prospek yang bagus di KITB, makanya saya mengambil keputusan, Batang ini tempat bagus," ucap Chen.

Chen mengatakan, proses penjajakan investasi perusahaan-perusahaan Cina di KITB telah berlangsung sejak lama. Chin bersyukur kesepakatan dengan PT KITB akhirnya bisa tercapai dan segera melakukan sejumlah langkah strategis dalam mendorong banyak perusahaan Cina ke KITB. 

"Ini prospek lama dan menjadi satu contoh untuk ke depan bisa menjadi standar bagi kawasan industri," kata Chen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat