Sejumlah pekerja melakukan pendeteksian laju karat di pipa pada Anjungan Bravo Flow Station PHE ONWJ, lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Ahad (2/4/2023). | ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ekonomi

Indonesia Terus Genjot Produksi Minyak

Lifting minyak ditargetkan bisa mencapai satu juta barel per hari pada 2030.

JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan lifting atau produksi minyak mentah pada 2024 dapat mencapai angka 635 ribu barel per hari. Secara bertahap, lifting minyak terus dikejar hingga mencapai angka satu juta barel pada 2030.

Wakil Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, hingga pertengahan November 2023, realisasi lifting minyak masih berada di bawah 600 ribu barel per hari. Oleh karena itu, untuk bisa mencapai target tahun depan, capaian produksi pada pergantian tahun setidaknya harus mencapai level 600 ribu ton. 

“Paling tidak di akhir tahun harus di atas 600 ribu ton sehingga gapnya sekitar 20 ribu-30 ribu dibandingkan dengan target,” kata Nanang di kantornya, Rabu (15/11/2023). 

Nanang mengatakan, para perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) saat ini juga tengah menyelesaikan sejumlah proyek strategis untuk bisa menambah produksi minyak dan gas bumi. Salah satunya, seperti proyek pembangunan Lapangan Tangguh 3 yang yang juga sudah rampung dan beroperasi sehingga mampu menghasilkan LNG. 

photo
Pekerja Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) memeriksa instalasi saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Ahad (2/4/2023). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Fasilitas ini nantinya akan memberikan tambahan kondensat antara 4.000 sampai 5.000 barel. “Ini juga merupakan upaya kita untuk bisa meningkatkan produksi liquid. Selain minyak, juga ada kondensat di situ," ujarnya. 

SKK Migas pun menargetkan kegiatan pengeboran 900 sumur minyak pada tahun ini untuk menemukan cadangan-cadangan baru. Selain pengeboran, juga dilakukan work over atau pengerjaan kembali sumur-sumur aktif agar produksi minyak yang diperoleh bisa kembali meningkat. 

“Jadi, kita ini sudah di titik sprint. Kita sudah mendekati finis, jadi harus melakukan kegiatan yang sifatnya lebih mengakselerasi untuk mendapatkan cadangan yang akan diproduksi pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Nanang. 

Nanang mengatakan, untuk bisa mencapai target 1 juta barel minyak per hari dibutuhkan investasi sekitar 15 miliar-18 miliar dolar AS. Bahkan, pada 2030 mendatang dibutuhkan 26 miliar dolar AS.

Tak hanya kegiatan pengeboran, Nanang mengatakan, studi potensi cadangan sumber-sumber minyak baru juga terus dibutuhkan. 

photo
Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Upaya peningkatan lifting migas amat dibutuhkan karena tingginya kebutuhan dalam negeri. Saat ini, rata-rata kebutuhan minyak mentah nasional sudah tembus 1,3 juta barel per hari karena produksi dalam negeri yang turun naik sekitar 600 ribu ton, Indonesia tengah bergantung pada impor sekitar 700 ribu barel per hari. 

Sementara, PT Pertamina Hulu Mahakam, bagian dari subholding upstream Pertamina Regional Kalimantan mencatatkan produksi minyak sebanyak 26.251 barel minyak per hari (BOPD) dan year to date gas sebesar 530 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD) per Oktober 2023. 

General Manager Pertamina Hulu Mahakam Sapto Edi mengatakan, pencapaian produksi tersebut merupakan hasil dari upaya maksimal teknis operasi, mengingat sebagian besar dari lapangan-lapangan minyak dan gas di wilayah kerja Mahakam telah mature dan masuk ke fase penurunan produksi alamiah (natural decline).

"Selama beberapa tahun terakhir, kami berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah yang tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas yang sudah mature," ujarnya.

Menurut dia, pencapaian tersebut berkat penerapan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas yang ada. "Selain itu, kami juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan keandalan fasilitas operasi dan produksi migas yang sudah berumur puluhan tahun," katanya.

Wilayah kerja Mahakam adalah blok migas terminasi yang telah berproduksi hampir 50 tahun dengan natural declining rate yang tinggi di kisaran 50 persen per tahun. Maka itu, selaku operator, Pertamina Hulu Mahakam dengan dukungan penuh dari SKK Migas, melakukan berbagai upaya.

“Bertujuan menahan laju penurunan produksi tersebut, memperpanjang usia produksi, hingga masa akhir kontrak dengan tetap mempertahankan tingkat keekonomian, memperhatikan aspek efisiensi, dan terus memelihara aspek keselamatan,” ujarnya.

photo
PHE ONWJ siap melanjutkan proyek Optimasi Pengembangan Lapangan (OPL) migas lepas pantai YY di perairan utara Karawang. - (Humas PHE ONWJ)

Mengingat wilayah kerja Mahakam adalah blok migas yang sudah mature, pemerintah memberikan insentif kepada Pertamina Hulu Mahakam berupa perubahan kontrak bagi hasil dan keringanan pajak. Adapun tujuannya untuk mengurangi beban biaya, agar operator dapat memproduksi migas dengan ekonomis sampai akhir masa kontraknya.

Insentif hulu migas merupakan stimulus yang diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri hulu migas untuk mengurangi pembiayaan/beban operasi. Tujuannya agar pelaku industri dapat lebih agresif melaksanakan program kerja untuk meningkatkan produksi, serta memelihara tingkat keekonomian aset.

Pemberian insentif dari Pemerintah Indonesia kepada Blok Mahakam pada 2021 telah memberikan kemampuan bagi wilayah kerja Mahakam untuk melanjutkan program kerja pengembangan secara lebih ekstensif, termasuk menjalankan program eksplorasi yang ditujukan untuk membuka potensi prospek cadangan migas di Blok Mahakam. Hal ini tentu menjadi sangat penting untuk menjamin keberlangsungan investasi dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat