Hikmah
Jangan Kikir dan Boros
Cinta berlebihan terhadap harta akan jadi serakah, kikir, takut miskin, tapi bisa juga boros.
Oleh SIGIT INDRIJONO
Allah SWT berfirman mengenai pembelanjaan harta pada dua ayat berikut.
Pertama, “Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS at-Talaq [65]: 7).
Kedua, "Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar." (QS al-Furqan [25]: 67].
Dua ayat di atas menerangkan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan ketika membelanjakan harta.
Namun jangan pula kikir yang menjadikan seseorang merasa berat untuk membelanjakan hartanya, apalagi untuk orang yang menjadi tanggungan, menunaikan kewajiban zakat atau bersedekah.
Pertama, cermat dan wajar, adalah sesuai dengan penghasilan dan kebutuhan. Kedua, menghindari boros, yaitu secara sewenang-wenang dan berlebihan. Ketiga, menghindari kikir, ketika merasa berat untuk mengeluarkan harta.
Maka hendaklah membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhan dan tidak boros karena mengikuti keinginan. Orang yang boros akan mengeluarkan hartanya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat dan cenderung untuk memamerkan kekayaan.
Namun jangan pula kikir yang menjadikan seseorang merasa berat untuk membelanjakan hartanya, apalagi untuk orang yang menjadi tanggungan, menunaikan kewajiban zakat atau bersedekah.
Hal ini akan menyebabkan sikap serakah dan menumpuk harta (QS al-Humazah [104]: 2 – 3), juga kecintaan berlebihan terhadap harta. (QS al-Fajr [89]: 20), (QS al-Adiyat [100]: 8).
Kita harus menyadari bahwa kikir adalah ajakan setan yang menakut-nakuti dengan kemiskinan (QS al-Baqarah [2]: 268). Sedangkan pemboros adalah saudara setan (QS al-Isra’ [17]: 27), hal ini memberikan indikasi bahwa tabiat seorang pemboros adalah menyerupai tabiat setan.
Orang yang cinta berlebihan terhadap harta akan bersifat serakah, kikir, takut miskin, tapi bisa juga menjadi boros.
Orang yang cinta berlebihan terhadap harta akan bersifat serakah, kikir, takut miskin, tapi bisa juga menjadi boros. Sehingga untuk mengatasi sifat-sifat buruk tersebut adalah dengan menghindari cinta berlebihan terhadap harta.
Rasulullah SAW bersabda, "Wahai anak Adam, jika kamu memberikan sedekah dari yang lebih dari kebutuhanmu, maka itu baik bagimu, tetapi jika kamu menahannya maka itu buruk bagimu. Dan kamu tidak dicela karena menahan pemberian sedekah untuk memenuhi kebutuhanmu, dan mulailah memberi sedekah (nafkah) kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah." (HR Muslim).
Hadis di atas menerangkan tentang keutamaan sifat dermawan dengan bersedekah, karena sifat kikir dapat dihindari dengan sifat dermawan. Hendaklah berinfak dengan harta secara ikhlas untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah SWT. (QS al-Baqarah [2]: 272).
Wallahu a’lam.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Menyangkal Mitos-Mitos Buatan Zionis
Banyak mitos propaganda Zionis masih beredar di masyarakat.
SELENGKAPNYAYang Terdekat dan Terjauh
Imam al-Ghazali memberikan pelajaran kepada para muridnya mengenai hal-hal yang paling jauh dan yang paling dekat.
SELENGKAPNYABiografi KH Muhammad Utsman al-Ishaqi
Murid Hadratus Syekh Hasyim Asyari ini merupakan seorang mursyid di Surabaya.
SELENGKAPNYAIsrael Mulai 'Kewalahan' Hadapi Serangan Hizbullah
Serangan-serangan Hizbullah terus membombardir utara Israel.
SELENGKAPNYA