Presiden Indonesia Joko Widodo berfoto selfie dengan media saat konferensi pers di akhir KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Indonesia, Kamis, 7 September 2023. | AP Photo/Achmad Ibrahim

Geni

Swafoto, Alat Komunikasi yang Kerap Terlupakan

Foto diri sudah menjadi bagian dari sejarah seni selama ratusan tahun.

Sudah berabad-abad lamanya foto diri digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi mengenai diri sendiri kepada orang lain. Kehadiran kamera digital saat ini pun semakin mempermudah orang-orang untuk berbagi foto diri kepada orang lain.

Ketua tim peneliti dari University of Bamberg, Jerman, Tobias Schneider, mengungkapkan, foto diri sudah menjadi bagian dari sejarah seni selama ratusan tahun. Foto diri dalam bentuk lukisan sudah ada sejak lebih dari 500 tahun lalu, sedangkan foto diri dalam bentuk fotografi sudah ada hampir selama 200 tahun.

Tak hanya itu, istilah selfie atau swafoto juga sudah lama lahir di tengah masyarakat modern saat ini. Menurut Schneider, istilah swafoto setidaknya sudah digunakan selama 21 tahun. "Terlepas dari itu semua, kita tidak memiliki klasifikasi yang jelas mengenai beragam jenis-jenis swafoto," kata Schneider, seperti dilansir Phys pada Selasa (31/10/2023).

photo
Orang-orang India mengambil foto dan selfie dengan latar belakang layar lebar selama siaran langsung Museum Industri dan Teknologi Birla (BITM) tentang pendaratan Misi Chandrayaan-3 di Bulan, di Kolkata, India 23 Agustus 2023. Chandrayaan-3 adalah yang ketiga dan misi eksplorasi bulan India terbaru di bawah program Chandrayaan dari Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) dan India menjadi negara keempat yang pernah menyelesaikan misi tersebut ketika pesawat tersebut mendarat di dekat kutub selatan Bulan pada 23 Agustus. - (EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY)

Bila mengacu pada beberapa studi terdahulu, tim peneliti menemukan, orang-orang biasanya memiliki tiga tujuan utama ketika melakukan swafoto. Ketiga tujuan utama tersebut adalah ekspresi diri, dokumentasi, dan pertunjukan.

Dalam studi terbaru, Schneider dan timnya ingin memahami lebih jauh mengenai makna tersirat yang biasanya dikomunikasikan oleh seseorang melalui swafoto. Untuk melakukan hal ini, Schneider dan tim menggunakan sebuah basis data berisikan swafoto yang disebut dengan Selfiecity.

Studi ini menggunakan 1.001 swafoto yang hanya menampilkan foto diri seseorang tanpa ada teks yang menyertai di dalam foto. Foto-foto yang digunakan dalam studi ini diambil sendiri oleh masing-masing individu melalui kamera ponsel.

photo
Seorang pria mengambil selfie di dekat kereta api berkecepatan tinggi saat test ride di Stasiun Halim di Jakarta, Indonesia, Senin, 18 September 2023. Kereta api berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, sebuah proyek utama di bawah inisiatif infrastruktur Belt and Road, Cina, menghubungkan ibu kota, Jakarta, dan Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat yang padat penduduknya dan akan memangkas waktu perjalanan antara kedua kota tersebut dari tiga jam saat ini menjadi sekitar 40 menit. - (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Tim peneliti lalu merekrut 132 partisipan secara daring. Tiap-tiap partisipan diberikan 15 swafoto berbeda secara acak.

Tim peneliti lalu meminta para partisipan untuk menulis reaksi spontan mereka terhadap swafoto yang mereka lihat. Tim kemudian mengelompokkan beragam reaksi spontan yang diberikan oleh para partisipan ke dalam 26 kategori.

Tim peneliti lalu menemukan bahwa hal yang paling sering ditunjukkan melalui swafoto adalah estetika. Swafoto estetika biasanya menonjolkan gaya atau pengalaman estetik dari individu yang melakukan swafoto.

Jenis swafoto lain yang juga tak kalah populer adalah swafoto imajinasi. Swafoto imajinasi merupakan jenis swafoto yang dapat membuat orang lain tergelitik untuk menerka-nerka mengenai di mana swafoto tersebut diambil atau apa yang dilakukan oleh individu dalam foto ketika swafoto tersebut diambil.

photo
Warga berfoto selfie lukisan batu di situs arkeologi Ponta das Lajes, di kawasan pedesaan Manaus, Brasil, Sabtu, 28 Oktober 2023. Situs arkeologi tersebut terungkap menyusul kekeringan di Sungai Negro, mengungkap lukisan batu yang menurutnya bagi para arkeolog, berumur antara 1.000 dan 2.000 tahun. - (AP Photo/Edmar Barros)

Jenis swafoto yang juga cukup banyak ditemukan adalah swafoto yang berkaitan dengan sifat. Swafoto seperti ini biasanya menonjolkan hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian individu yang melakukan swafoto.

Ada pula jenis swafoto yang kurang begitu populer, tetapi masih cukup substansial. Jenis swafoto ini dikenal sebagai swafoto state. Swafoto jenis yang satu ini biasanya menonjolkan suasana hati atau suatu atmosfer tertentu di dalam foto, yang membuat orang lain terdorong untuk berasumsi mengenai motif atau identitas individu dalam foto.

Dari temuan ini, tim peneliti mengungkapkan, swafoto telah menjadi salah satu cara untuk mengomunikasikan beragam aspek diri kepada orang lain dengan cara yang berbeda. Di sisi lain, orang-orang yang melihat swafoto tampak memiliki kemampuan untuk memahami bahasa visual yang ditampilkan dalam swafoto. Hal ini pun disebut Schneider. Sebagai bukti yang menunjukkan seberapa efektif swafoto bisa diandalkan dalam hal berkomunikasi. 

 

 
Tiga tujuan utama tersebut adalah ekspresi diri, dokumentasi, dan pertunjukan.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat