Pengunjuk rasa memegang plakat ketika anggota organisasi sayap kiri Belgia Rupture dan Renouveau memprotes solidaritas terhadap rakyat Palestina di Sint-Jansplein di Antwerp, Belgia, 29 Oktober 2023. | EPA-EFE/OLIVIER MATTHYS

Geni

Seruan Gencatan Senjata Bergema dari Hollywood

Lebih dari 5.000 orang telah terbunuh dalam satu setengah pekan terakhir.

Lebih dari 100 seniman Hollywood bergabung menyerukan gencatan senjata konflik Israel-Palestina. Seruan ini didukung oleh Oxfam America dan ActionAid USA. 

Para seniman itu di antaranya adalah Andrew Garfield, Atsuko Okatsuka, Bella dan Gigi Hadid, Bradley Cooper, Bonnie Wright, Channing Tatum, Diplo, Florence Pugh, Dua Lipa, Drake, Joe Alwyn, Kirsten Dunst, Hasan Minhaj, Mark Ruffalo, Milla Jovovich, Rupi Kaur, dan lain-lain.


Bella Hadid dan kawan-kawan  membuat seruan tertulis yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Di paragraf pertama, mereka menuliskan “Presiden Biden yang terhormat, Kita berkumpul sebagai seniman dan advokat, tetapi yang paling penting adalah sebagai manusia yang menyaksikan hilangnya banyak nyawa dan kengerian yang terjadi di Israel dan Palestina.” 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bella (@bellahadid)


Mereka kemudian meminta Biden dan Kongres AS menyerukan segera deeskalasi dan gencatan senjata di Gaza sebelum ada korban jiwa lagi. Menurut seruan tertulis tersebut yang ada di laman artists4ceasefire.org, lebih dari 5.000 orang telah terbunuh dalam satu setengah pekan terakhir.

Jumlah yang diketahui oleh siapa pun yang mempunyai hati nurani adalah sebuah bencana besar. Dilansir artist4ceasefire, Senin (30/10/2023), para seniman ini percaya semua kehidupan adalah suci, tidak peduli agama atau etnis. Mereka juga mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel. 


“Kami mendesak pemerintahan Anda, Kongres, dan semua pemimpin dunia, untuk menghormati semua nyawa di Tanah Suci dan menyerukan serta memfasilitasi gencatan senjata tanpa penundaan, diakhirinya pemboman di Gaza, dan pembebasan sandera secara aman. Setengah dari dua juta penduduk Gaza adalah anak-anak, dan lebih dari dua pertiganya adalah pengungsi dan keturunan mereka terpaksa meninggalkan rumah mereka. Bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada mereka,” tulis mereka. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hasan Minhaj (@hasanminhaj)


Seniman-seniman tersebut percaya, AS dapat memainkan peran diplomatik yang penting dalam mengakhiri penderitaan ini. Mereka juga menyuarakan pendapat kepada Kongres AS, UNICEF, Doctors Without Borders, Komite Internasional Palang Merah dan banyak pihak lainnya. “Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral. Hal ini sejalan dengan pernyataan UNICEF, “Kasih sayang dan hukum internasional harus berlaku".


Selain itu, di dalam seruan tertulis ini  juga diberitahukan bahwa saat tulisan dibuat, lebih dari 6.000 bom telah dijatuhkan di Gaza dalam 12 hari terakhir. Hal ini mengakibatkan satu anak terbunuh setiap 15 menit.

Para seniman ini juga menyertakan kutipan pernyataan juru bicara UNICEF James Elder di dalam seruan itu. “Anak-anak dan keluarga di Gaza praktis kehabisan makanan, air, listrik, obat-obatan, dan akses aman ke rumah sakit, setelah berhari-hari terjadi serangan udara dan terputusnya semua jalur pasokan. Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar pada Rabu sore, sehingga listrik padam, pengolahan air dan air limbah. Kebanyakan warga tidak bisa mendapatkan air minum dari penyedia layanan atau air rumah tangga melalui saluran pipa. Situasi kemanusiaan telah mencapai titik terendah yang mematikan, tetapi semua laporan menunjukkan adanya serangan lebih lanjut. Kasih sayang dan hukum internasional harus berlaku," kata juru bicara UNICEF, James Elder. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hasan Minhaj (@hasanminhaj)

Selanjutnya, para seniman juga menyampaikan, di luar rasa sakit dan duka mereka terhadap semua orang di sana dan orang-orang yang mereka cintai di seluruh dunia, mereka termotivasi oleh kemauan yang teguh untuk membela kemanusiaan bersama. Bella Hadid dan kawan-kawan seniman lainnya menyatakan mereka memperjuangkan kebebasan, keadilan, martabat, dan perdamaian bagi semua orang, dan keinginan mendalam untuk menghentikan lebih banyak pertumpahan darah. 

Kepala Bantuan Darurat Martin Griffiths kepada UN News menyampaikan, pihaknya menolak untuk menceritakan kisah diam kami kepada generasi mendatang, bahwa kami hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa pun. “Sejarah sedang menyaksikan,"  katanya menegaskan. 

 

 
Menyelamatkan nyawa adalah keharusan moral. 
 
 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Aksi Damai Bela Palestina di Kedubes Amerika Serikat

Mereka menolak segala bentuk penjajahan yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.

SELENGKAPNYA

Memahami Masalah Palestina-Israel

Masalah Israel-Palestina adalah masalah kemanusiaan dan perilaku kesewenangan yang bersifat manusiawi.

SELENGKAPNYA

Menlu Turki: Palestina Merdeka atau Perang Dunia

Sekjen PBB menyebut serangan Hamas adalah reaksi atas penjajahan Israel.

SELENGKAPNYA