
Kronik
Siapa di Balik Penjajahan Israel dan Perlawanan Palestina?
Sejumlah tokoh kunci memainkan perang dalam penjajahan Israel dan perlawanan Palestina.
Sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina sudah merentang jauh akarnya sejak abad ke-19. Berikut tokoh-tokoh kunci dalam penjajahan yang menahun dan terus menimbulkan sengsara di Palestina tersebut.
Theodor Herzl (1860-1904)

Ia merupakan seorang jurnalis dan aktivis politik Yahudi kelahiran Hungaria yang merupakan bapak Zionisme politik modern. Herzl yang mula-mula membentuk Organisasi Zionis dan mendorong migrasi Yahudi ke Palestina dalam upaya membentuk negara Yahudi.
Walter Rothschild (1868-1937)

Bankir Yahudi berkebangsaan Inggris ini adalah salah satu penggagas negara Zionis sejak abad ke-19. Dengan kekayaannya, ia melobi pemerintah kolonial Inggris untuk membentuk negara itu. Persekusi terhadap etnis Yahudi di Eropa jadi motivasinya terkait agenda Zionisme tersebut.
Arthur Balfour (1848-1930)

Menteri Luar Negeri Inggris ini adalah peneken Deklarasi Balfour pada 1917 yang merupakan dukungan Inggris terkait pembentukan negara untuk bangsa Yahudi di wilayah Palestina. Surat ini dinilai titik awal terjajahnya Palestina. Selepas deklarasi itu, gelombang imigran Yahudi mulai membanjiri Palestina dan memulai penggusuran warga Arab di Palestina.
Orde Wingate (1903-1044)

Perwira Inggris ini disebut-sebut berperan penting dalam pembentukan militer Israel. Ia yang melatih Haganah, milisi teroris imigran Yahudi di Palestina pada 1930-an untuk melakukan penyerangan ke desa-desa Arab. Penyerangan-penyerangan itu bertujuan mengosongkan wilayah untuk pendirian negara Israel untuk etnis Yahudi semata. Keyakinan Kristennya yang kuat jadi motivasi mendorong pendirian Israel.
David ben Gurion (1886-1973)

Keturunan Yahudi dari Polandia ini adalah pemimpin gerakan Zionis menjelang deklarasi pendirian Israel pada 1948. Sejarawan Ilan Pappe menyimpulkan bahwa Ben Gurion adalah otak dari rencana pembersihan etnis Arab dari Palestina yang sudah dirancang sejak sebelum deklarasi. Ia kemudian menjabat perdana menteri Israel perdana.
Izzuddin Al-Qassam (meninggal 1935)

Ulama dari Lebanon ini adalah pendiri kelompok perlawanan Arab pertama terhadap milisi imigran Yahudi dan kolonial Inggris pada 1920-1930. Ia membentuk kelompok jihad Al Kaff Al Aswad guna melawan rencana pendirian Israel serta berupaya mengusir penjajah Inggris. Ia dibunuh Inggris pada 1934. Namanya diabadikan jadi nama sayap militer Hamas.
Syekh Amin Al-Husseini (1895-1974)

Ulama dari Gaza ini adalah mufti Yerusalem yang memimpin pemberontakan Arab pada 1936-1939. Ia menentang pendudukan Inggris, juga melawan kebijakan kedatangan imigran Yahudi yang bertujuan membentuk negara Israel. Diburu Inggris, ia mengungsi ke Jerman di bawah Nazi, langkah yang kontroversial sampai saat ini. Ia ikut mendeklarasikan kemerdekaan Palestina pada September 1948.
Yasser Arafat (1929-2004)

Pada 1950-an, ia mendirikan kelompok perlawanan sekuler Fatah untuk memerdekakan Palestina. Ia kemudian didapuk menjadi pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang juga melancarkan perlawanan. Menjelang akhir hayatnya, Arafat mengakui solusi dua negara dan terlibat perjanjian damai dengan Israel. Ia wafat pada 2004, kematian yang jadi pukulan bagi perdamaian di Palestina dan solusi dua negara.
Yitzhak Rabin (1922-1995)

Perdana menteri Israel ini terpilih dengan janji mendamaikan Israel dan Palestina. Ia terlibat sejumlah kesepakatan perjanjian yang memungkinkan solusi dua negara dan memenangkan Nobel Perdamaian bersama Yasser Arafat dan Shimon Peres, perdana menteri Israel properdamaian lainnya. Mimpinya hancur seiring pembunuhan terhadapnya yang dilakukan kelompok Yahudi sayap kanan pada 1995.
Sheikh Ahmad Yassin (1937-2004)
Ulama Palestina anggota Ikhwanul Muslimin ini mendirikan kelompok perlawanan Hamas di Gaza seiring meletusnya Intifada Pertama pada 1987. Hamas yang berhaluan politik Islam kemudian jadi salah satu kelompok perlawanan utama di Palestina dan berhasil memenangkan pemilu pada 2006. Penolakan Israel dan Barat atas kemenangan Hamas memicu blokade Gaza dan penyerangan berulang Israel.
George Habash (1926-2008)

Dokter Kristen Palestina ini adalah pendiri Front Populer Perlawanan Palestina (PFLP) yang berhaluan Marxis-Leninis. PFLP yang berdiri pada 1967 adalah yang pertama menggunakan metode pembajakan pesawat, bom bunuh diri, serta penyanderaan sebagai alat perlawanan Palestina.
Ariel Sharon (1928-2014)

Jenderal di militer Israel ini menjabat sebagai perdana menteri pada 2001. Ia bertanggung jawab mendukung pembantaian pengungsi Palestina di Sabra-Shatila, Lebanon. Sejak kepemimpinan Sharon, Israel kian agresif mencaplok wilayah Palestina.
Benjamin Netanyahu (1949-)
Jabatan perdana menteri Israel yang menjabat sejak 1996 ini ditandai konflik dengan Hamas. Di bawah Netanyahu, militer Israel berulang kali membombardir Gaza, termasuk yang paling mematikan pada 2023. Ia juga mendorong perluasan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang memicu gelombang kekerasan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Memahami Masalah Palestina-Israel
Masalah Israel-Palestina adalah masalah kemanusiaan dan perilaku kesewenangan yang bersifat manusiawi.
SELENGKAPNYAMenlu Turki: Palestina Merdeka atau Perang Dunia
Sekjen PBB menyebut serangan Hamas adalah reaksi atas penjajahan Israel.
SELENGKAPNYAAl-Nakbah dan Semangat Juang Palestina
Israel tidak mungkin bertahan di atas kekuatannya sendiri.
SELENGKAPNYAPalestina, Duri dalam Kejahatan Israel
Apakah dunia masih mempunyai hati membiarkan segala ketikdakadilan Israel pada Palestina?
SELENGKAPNYA