Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X (tengah kiri) dan GKR Hemas (tengah kanan) menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Pamong desa berswafoto usai mendengarkan sapa aruh dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Lurah dan pamong menghadiri sapa aruh dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh kepada lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Aksi teatrikal meramaikan sapa aruh oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Saat Sri Sultan Bertegur Sapa dengan Ribuan Lurah dan Pamong

Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Sapa Aruh kepada ribuan lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali..

YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta , Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan Sapa Aruh (tegur sapa) kepada ribuan lurah dan pamong di Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023).

Pada sapa aruh yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Sri Sultan HB X berpesan kepada 7 ribu lurah dan pamong desa bahwa mari bersama berikhtiar Jogja Nyawiji Ing Pesta Demokrasi demi menjaga Indonesia pada Pemilu 2024 mendatang.

Sultan berpesan juga agar mewaspadai persaingan antarkontestan Pemilu yang dapat mempertajam polarisasi di masyarakat. Lurah dan pamong juga harus bersikap netral serta mengedepan kondusifitas untuk menjaga masyarakat yang berbeda pilihan.

  ';