Para pengunjuk rasa mendukung rakyat Palestina di Praha, Republik Ceko, Rabu, (18/10/2023) | AP Photo/Petr David Josek

Kabar Utama

Unjuk Rasa Pro Palestina Pun Dibungkam

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memberlakukan larangan nasional terhadap protes pro-Palestina pekan lalu.

Ketika puluhan ribu orang turun ke jalan di seluruh dunia pada 13 Oktober untuk menyuarakan perjuangan kemanusiaan dengan mendukung Palestina, ternyata pada saat yang sama, semua massa pejuang kemanusiaan pro Palestina di Jerman dan Prancis dilarang dan terancam ditindak aparat.

Kedua negara tersebut merupakan rumah bagi komunitas Yahudi dan Muslim terbesar di Uni Eropa. Namun, kedua negara itu telah menindak kelompok-kelompok pro Palestina sejak Hamas menyerbu perbatasan dari Gaza dan menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel pada 7 Oktober lalu.

Kedua pemerintah mengatakan, pembatasan tersebut dilakukan untuk menghentikan gangguan publik dan mencegah antisemitisme. Namun, para pendukung Palestina mengatakan bahwa mereka merasa terhalang untuk mengekspresikan dukungan kepada nilai kemanusiaan atau keprihatinan mereka secara terbuka. 

photo
Pendukung Palestina melakukan aksi long march mengecam penyerangan Israel di wilayah Palestina di Chicago, AS, Kamis,(12/10/2023)WIB. - ( Tyler Pasciak LaRiviere/Chicago Sun-Times vi)

Para pengunjuk rasa ini pun berani mengambil risiko ditangkap. Termasuk menerima risiko kehilangan pekerjaan atau status keimigrasian. Semua itu demi menyuarakan nilai kemanusiaan yang telah dilecehkan Israel.

Lebih dari 3.500 orang telah terbunuh di Gaza sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman balasan. Sementara blokade yang menghalangi masuknya makanan, bahan bakar, dan obat-obatan telah menciptakan krisis kemanusiaan yang memprihatinkan.

"Kami takut, kami khawatir dituduh membenarkan terorisme, padahal kami hanya ingin mendukung tujuan kemanusiaan," kata Messika Medjoub, seorang mahasiswa sejarah Prancis-Aljazair berusia 20 tahun.

Ia berbicara dalam sebuah demonstrasi yang dilarang di Paris pada Kamis (19/10/2023). Mereka juga terancam ditahan dan dibubarkan paksa oleh polisi dengan gas air mata dan meriam air.

photo
Orang-orang berkumpul di luar konsulat Israel selama protes untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina, di Istanbul, Turki, Selasa, 17 Oktober 2023. - (AP Photo/Emrah Gurel)

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memberlakukan larangan nasional terhadap protes pro Palestina pekan lalu, dengan alasan adanya risiko kekacauan publik. Sembilan demonstrasi pun kini telah dilarang di Paris sejak 7 Oktober 2023.

Selama akhir pekan, polisi Paris mengeluarkan larangan terhadap "kehadiran dan peredaran orang-orang yang menampilkan diri mereka sebagai pro Palestina". Sejak 12 Oktober, mereka telah mengeluarkan 827 surat tilang dan menangkap 43 orang.

"Di Jerman, polisi Berlin telah menyetujui dua permohonan untuk melakukan protes pro Palestina sejak serangan Hamas yang pertama," kata seorang juru bicara polisi. Keduanya diajukan sebagai aksi diam.

photo
Seorang pendukung Palestina memegang poster saat demonstrasi di Vancouver, Selasa, (10/10/2023)WIB. - (Darryl Dyck/The Canadian Press via AP)

Namun, sedikitnya tujuh aksi, termasuk satu aksi yang dinamakan Yahudi Berlin Menentang Kekerasan Timur Tengah dan aksi lainnya yang berjudul Pemuda Melawan Rasisme, ditolak izinnya. Sedikitnya 190 orang telah kini ditahan karena aksi-aksi protes tersebut.

Selama akhir pekan, polisi Paris mengeluarkan larangan terhadap "kehadiran dan peredaran orang-orang yang menampilkan diri mereka sebagai pro Palestina". Sejak 12 Oktober, mereka telah mengeluarkan 827 surat tilang dan menangkap 43 orang.

Pemerintah Prancis dan Jerman mengatakan, mereka perlu melindungi komunitas Yahudi karena meningkatnya kekerasan antisemit sejak serangan Hamas. Di Jerman, masalah ini sangat akut karena pembunuhan enam juta orang Yahudi Eropa dalam Holocaust oleh Nazi.

"Sejarah kita, tanggung jawab kita atas Holocaust menjadikannya tugas kita setiap saat untuk membela keberadaan dan keamanan Israel," kata Kanselir Olaf Scholz kepada para anggota legislatif, pekan lalu.

photo
Anggota kelompok hak asasi manusia memegang tanda untuk mendukung Palestina dan memprotes Israel dan aliansinya dengan Amerika Serikat dalam unjuk rasa di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina (18/10/2023). - (EPA-EFE/ROLEX DELA PENA)

Darmanin mengatakan, pada Selasa bahwa 327 tindakan antisemitisme telah terjadi di Prancis sejak 7 Oktober, dengan 183 penangkapan atas tuduhan antisemitisme. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan, komunitas Yahudi harus dilindungi, tapi mereka khawatir bahwa protes yang sah sedang ditindas.

"Hukum hak asasi manusia tidak mengizinkan pemerintah untuk secara luas mengatakan bahwa ada kekhawatiran akan kekerasan dan menggunakannya sebagai pembenaran untuk melarang protes," ujar Benjamin Ward, wakil direktur Human Rights Watch. "Pertanyaannya adalah apakah itu proporsional dan di situlah saya pikir ada kekhawatiran."

Hungaria dan Austria juga telah memblokir protes pro Palestina sejak 7 Oktober 2023. Sementara di negara-negara Eropa lainnya, unjuk rasa besar yang mendukung warga Palestina tetap diselenggarakan dengan sedikit pembatasan.

 

 
Kami hanya ingin mendukung tujuan kemanusiaan. 
 
MESSIKA MEDJOUB, Mahasiswa sejarah Prancis-Aljazair 
 
 

Tanggung Jawab Sejarah

photo
Warga Aljazair melakukan aksi solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza setelah ledakan mematikan di rumah sakit Al Ahli, di Algiers, Aljazair, Kamis, (19/10/2023). - (AP Photo/Anis Belghoul)

Dengan keberadaan sekitar 30 ribu warga Palestina, Berlin merupakan salah satu kota dengan komunitas diaspora terbesar di luar Timur Tengah. Dinamika yang saat ini terjadi pun terus meningkatkan kecemasan akan apa yang terjadi di Gaza.

Dalam protes tanpa izin di Berlin pekan lalu, warga Palestina yang berbicara kepada Reuters mengatakan bahwa mereka merasa gugup untuk berbicara. Karena takut dicap sebagai pro Hamas di negara yang menganggap dukungan terhadap Israel sebagai sesuatu yang sakral. "Saya merasa bahwa di Jerman kami tidak diizinkan untuk mengutarakan pendapat kami," kata Saleh Said, yang berdiri di pinggiran sebuah pertemuan yang tidak sah.

Amnesty International mengatakan pada September 2023 bahwa pembenaran polisi Jerman atas pelarangan terhadap kelompok-kelompok pro Palestina tampaknya didasarkan pada "stereotip yang menstigmatisasi dan diskriminatif". Hal ini mengutip referensi dalam perintah polisi terhadap orang-orang "dari diaspora Arab, khususnya yang berlatar belakang Palestina".

Tindakan Tegas

photo
Pendukung Palestina melakukan aksi long march mengecam penyerangan Israel di wilayah Palestina di Chicago, AS, Kamis,(12/10/2023)WIB. - (John J. Kim/Chicago Tribune via AP)

Di Prancis, kelompok-kelompok pro Palestina juga menghadapi pembatasan sebelum serangan terjadi. Sebuah upaya tahun lalu untuk melarang dua organisasi, Collectif Palestine Vaincra dan Comite Action Palestine ditolak oleh pengadilan yang lebih tinggi yang mengatakan bahwa posisi mereka yang "berani, bahkan kejam", tidak termasuk dalam ujaran kebencian atau terorisme.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengumumkan, ia telah memulai proses peradilan atas tuduhan "antisemitisme, permintaan maaf atas terorisme dan dukungan terhadap Hamas" terhadap 11 organisasi, termasuk Collectif Palestine Vaincra dan Comite Action Palestina. Keduanya menyangkal tuduhan tersebut.

Pada Rabu, sebagai tanggapan atas banding terhadap instruksi Darmanin, sebuah pengadilan mengatakan bahwa pihak berwenang setempat harus melarang protes berdasarkan kasus per kasus. Sebuah protes di Paris pada Kamis malam diizinkan pada menit-menit terakhir, setelah pengadilan membatalkan keputusan untuk melarangnya.

Dalam sebuah memo mengenai salah satu aksi protes pekan lalu, badan intelijen Prancis mengatakan, aksi tersebut akan menarik "elemen-elemen radikal dari kelompok ultra-kiri, yang dekat dengan gerakan-gerakan Islamis, dan anak-anak muda dari lingkungan-lingkungan yang sensitif".

Orang-orang yang berbicara kepada Reuters pada sebuah protes yang dilarang di Paris Kamis lalu mengatakan bahwa langkah pemerintah untuk mencegah pertemuan bagi warga Palestina tidak adil, tetapi sikap Prancis itu tidak mengejutkan. "Pemerintah mengabaikan kejahatan Israel. Mereka bersikap bias dan mereka menunjukkannya," kata Hortense La Chance, seorang juru masak berusia 32 tahun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Hari Kemarahan, Dunia Muslim Bersatu untuk Palestina

Aksi unjuk rasa mengecam pengeboman RS al-Ahli meledak di seantero Timur Tengah.

SELENGKAPNYA

Hamas Ingin Pertukaran Tawanan dengan 6.000 Tahanan Palestina

Warga non-Israel adalah tamu yang akan dibebaskan jika kondisi di lapangan memungkinkan

SELENGKAPNYA

Ehud Barak: Hamas Ada dalam Hati Rakyat Palestina

Israel memiliki keinginan untuk melenyapkan kemampuan militer Hamas.

SELENGKAPNYA

Runtuhnya Peradaban Teknologi di Palestina

Pada 2022, diperkirakan ada sekitar 5.000 pembuat kode dan pengembang dari seluruh Tepi Barat dan Gaza.

SELENGKAPNYA