Peserta aksi memperlihatkan poster berisi himbauan agar tidak melakukan pemborosan dan membuang makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Teknologi Industi Pangan Unpad, dan sejumlah organia | Edi Yusuf/Republika

Gaya Hidup

Hari Pangan Sedunia, Pengingat Penting Kesetaraan akan Akses Pangan

Tema Hari Pangan Sedunia sering kali berkaitan dengan aspek-aspek penting ketahanan pangan dan pertanian.

Setiap tahun, 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Momen tahunan ini sekaligus menjadi kesempatan penting yang mengingatkan kita akan pentingnya akses terhadap pangan dan gizi yang layak sebagai hak asasi manusia.

Sayangnya, jutaan orang di seluruh dunia masih belum memiliki akses terhadap makanan dan air yang sehat. Dilansir Hindustan Times, Hari Pangan Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu ini dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan, setiap individu di seluruh dunia diberikan haknya untuk makanan dan gizi yang memadai.

Hari Pangan Sedunia juga menggarisbawahi pentingnya keamanan pangan dan upaya memerangi kelaparan. Setiap tahun, perayaan ini merayakan berbagai inisiatif baru dan ide-ide segar yang datang dari berbagai organisasi yang berkomitmen untuk mengatasi masalah ini. Namun, mari ketahui sedikit lebih banyak tentang sejarah dan makna di balik peringatan ini.

 

Sejarah Hari Pangan Sedunia

photo
Peserta aksi memperlihatkan poster berisi himbauan agar tidak melakukan pemborosan dan membuang makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Teknologi Industi Pangan Unpad, dan sejumlah organiasasi terkait lainnya di car free day (CFD) Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (15/10/2023). Dalam aksi itu peserta menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran menghargai makanan sebagai salah satu respon terkait isu krisis pangan dunia. - (Edi Yusuf/Republika)


Dilansir Days Of The Year, Hari Pangan Sedunia ditetapkan pada 1945 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk mempromosikan pertanian yang berkelanjutan dan mengatasi masalah kelaparan global. Namun, baru pada 1979, dalam Konferensi FAO ke-20, Hari Pangan Sedunia diakui sebagai hari libur dunia. Sejak saat itu, lebih dari 150 negara merayakan peringatan ini setelah mendapat pengakuan resmi dari PBB.

 

Tema Utama


Salah satu prinsip utama yang ditekankan dalam peringatan Hari Pangan Sedunia adalah peningkatan ketahanan pangan global, terutama dalam menghadapi krisis. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB berperan penting dalam mewujudkan tujuan mulia ini.

Perayaan tahunan ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya peran lembaga ini. Termasuk juga, membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebijakan pertanian yang berhasil diterapkan oleh pemerintah di seluruh dunia. 

Tema Hari Pangan Sedunia sering kali berkaitan dengan aspek-aspek penting ketahanan pangan dan pertanian. Beberapa tema yang pernah diusung dalam beberapa tahun terakhir melibatkan isu perubahan iklim, peran komunitas nelayan, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

 

Akses Terhadap Air dan Makanan

photo
Peserta aksi memperlihatkan poster berisi imbauan agar tidak melakukan pemborosan dan membuang makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Teknologi Industi Pangan Unpad, dan sejumlah organiasasi terkait lainnya di car free day (CFD) Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (15/10/2023). Dalam aksi itu peserta menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran menghargai makanan sebagai salah satu respons terkait isu krisis pangan dunia. - (Edi Yusuf/Republika)


Tema Hari Pangan Sedunia tahun ini adalah "Air adalah kehidupan, air adalah makanan. Jangan tinggalkan siapa pun." Tema ini menekankan betapa pentingnya air dalam kehidupan di Bumi.

Air meliputi sebagian besar permukaan bumi, membentuk lebih dari setengah tubuh kita, menghasilkan makanan, dan mendukung seluruh ekosistem. Namun, sumber daya air terbatas, penting bagi kita untuk menggunakan air dengan bijak dalam produksi makanan.

Apa yang kita makan dan bagaimana makanan itu diproduksi berdampak besar pada ketersediaan air. Perayaan Hari Pangan Sedunia adalah pengingat bahwa bersantap bersama keluarga dan teman di meja makan adalah hak istimewa yang tidak boleh diabaikan. Semua orang di seluruh dunia seharusnya memiliki kesempatan untuk menikmati makanan yang cukup dan gizi yang memadai.

 

Tanggal Penting

photo
Peserta aksi memperlihatkan poster berisi himbauan agar tidak melakukan pemborosan dan membuang makanan dalam rangka Hari Pangan Sedunia bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Teknologi Industi Pangan Unpad, dan sejumlah organiasasi terkait lainnya di car free day (CFD) Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Ahad (15/10/2023). Dalam aksi itu peserta menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran menghargai makanan sebagai salah satu respons terkait isu krisis pangan dunia. - (Edi Yusuf/Republika)


Mengapa Hari Pangan Sedunia jatuh pada 16 Oktober? Dilansir dari Dinas Pangan Sumatra Barat, tanggal ini dipilih karena ini adalah berdirinya FAO pada 1945. Karena itu, setiap tahun pada tanggal ini, negara-negara anggota FAO dan masyarakat internasional bersatu untuk merayakan pencapaian dan berkomitmen mencapai tujuan yang lebih baik dalam memastikan ketersediaan pangan untuk semua.

Hari Pangan Sedunia adalah saat yang baik untuk merenungkan dan bertindak. Baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat global untuk memastikan bahwa hak dasar untuk akses terhadap pangan yang cukup dan gizi yang layak terpenuhi untuk semua manusia di seluruh dunia. 

 

 
Perayaan Hari Pangan Sedunia adalah pengingat bahwa bersantap bersama keluarga dan teman di meja makan adalah hak istimewa yang tidak boleh diabaikan.
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat