Sejumlah kucing yang telah disterilisasi di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (DKPKP), Jakarta, Senin (20/3/2023). DKPKP mengadakan sterilisasi kucing dengan menukarkan 100 botol plastik bekas bagi pemilik yang kurang mampu dan kucing | Republika/Putra M. Akbar

Gaya Hidup

Bicara dari Hati ke Hati dengan Anabul Lewat Animal Communicator

Sejatinya, semua orang bisa menjadi animal communicator.

Beberapa pekan lalu, Widhi Sutopo kehilangan kucing kesayangannya bernama Neo. Kucing ini hilang selama lebih kurang tujuh hari. Namun, Widhi sudah sangat gelisah saat awal-awal Neo pergi meninggalkan rumah. 

Akhirnya, Widhi memutuskan menggunakan jasa animal communicator (ancom). "Karena ada rasa khawatir dan penasaran, kenapa Neo tiba-tiba hilang. Neo adalah kucing pertama yang saya punya, sejak dia punya anak, perhatian ke Neo jadi berkurang. Jadi kami khawatir Neo pergi karena merasa sudah tidak disayang lagi," ujar Widhi kepada Republika, belum lama ini.

Widhi mendapatkan rekomendasi mengenai ancom dari teman yang sudah pernah pakai jasa ancom karena kucingnya juga hilang. "Awalnya teman saya wanti-wanti kalau pakai jasa ancom harus terima apa pun hasilnya, seperti misalnya anabul hilang karena mati atau dibuang orang," ujar Widhi.

photo
Neo, kucing yang sempat pergi dan dikontak melalui jasa animal comunicator. - (Dok Widhi Sutopo)

Setelah bersiap dengan apa pun hasilnya, Widhi kemudian mengirimkan pesan kepada ancom yang dipilihnya. Setelah itu, Widhi mengirim tiga pertanyaan atau pesan untuk Neo. Lalu Widhi diminta kirim dua foto, yaitu mata anabul menghadap kamera dan foto anabul seluruh badan. "Dan tidak sampai 24 jam, saya mendapatkan info tentang si anabul (anak berbulu--Red)," ujar Widhi.

Sebelum semua proses tersebut, Widhi harus mentransfer uang sebesar Rp 200 ribu pada ancomnya. Setelah informasi didapatkan oleh Widhi, ia mencari Neo sesuai dengan arahan yang diberikan ancom, tapi tidak ketemu. "Jadi besoknya setelah pakai jasa ancom, saya, kakak dan keponakan nyari-nyari keliling komplek, tapi tidak ketemu," ujar Widhi.

Ia mengaku sempat putus asa dan ingin mengikhlaskan saja. Namun, ternyata tiga hari kemudian tiba-tiba Neo pulang sendiri. "Memang masih berjodoh ya. Alhamdulillah sesuai ekspektasi," ujarnya.

Jembatan Komunikasi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Latte and krucils (@ibulatte)

Elsa merupakan salah satu orang yang menawarkan jasa sebagai animal communicator. Menurut dia, animal communicator itu profesi yang menjembatani komunikasi antara hewan (biasanya hewan peliharaan) dan guardian-nya atau yang merawat hewan tersebut. Biasanya komunikasi dilakukan agar guardian tersebut lebih mengenal hewan peliharaannya.

Bisa juga dilakukan untuk bertanya mengenai kondisi kesehatan atau keberadaan hewan yang hilang. "Mungkin iya masih banyak yang belum tahu, tapi kalau di kalangan animal lover itu sudah banyak yang tahu karena sejak 2020 banyak sekali profesi ini bermunculan," ujar Elsa.

Oleh karena itu, tak heran bila saat ini sudah banyak sekali ya pengguna jasa ancom sekarang ini. Elsa mengungkapkan fakta bahwa ternyata semua orang bisa menjadi animal communicator karena semua orang mempunyai intuisi dan profesi ini bekerja menggunakan intuisi.

Elsa menjelaskan profesi ini ada dari zaman dulu, tapi mungkin tidak disebut sebagai profesi. Contohnya suku Indian (penduduk asli Amerika) percaya bahwa setiap hewan yang datang kepada kita, memiliki suatu ajaran untuk kita.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Latte and krucils (@ibulatte)

Suku Indian memang dikenal sangat menghormati hewan dan selalu minta izin bila harus melewati teritori hewan buas dan saat ingin berburu. Ia mengatakan cara kerja animal communicator itu sendiri dengan menggunakan intuisi atau mungkin lebih familiar-nya telepati. "Intuisi ini harus dilatih secara terus-menerus agar bisa lebih tajam dan akurat, meski tentunya tidak bisa 100 persen akurat," ujarnya.

Dimulai dengan meditasi, tenang dan sadar akan pikiran kita lalu komunikasi bisa dimulai. "Untuk kasus hilang sendiri tidak ada jaminan bisa diketemukan karena yang saya bisa bantu hanya berkomunikasi untuk menanyakan kabar dan di mana letaknya berdasarkan apa yang hewan tersebut lihat," kata Elsa menjelaskan. 

Lalu seberapa akurat informasi dari ancom terhadap hewan yang hilang? Elsa mengatakan dirinya tidak pernah mempertanyakan keakuratannya, apalagi dalam kasus binatang hilang. Karena hasil komunikasi itu berupa gambaran dan bukan alamat atau lokasi persis. "Yang benar-benar bisa mengerti hanya guardian sendiri karena mereka yang familiar dengan lokasi sekitar. Tapi kalau harus pakai angka, mungkin 50:50 dan semua kembali ke jodoh dan kehendak Tuhan," ujar Elsa.

Memakai Jasa Ancom

Menurut Elsa yang bisa dihubungi di Instagram dengan akun @ibulatte ini, setelah menghubungi ancom, tentu ada beberapa data yang dibutuhkan. Biasanya, setiap ancom berbeda. Tapi, secara umum guardian akan diminta untuk mengisi data, pertanyaan dan pesan, lalu foto hewan tersebut.

Data yang diminta sama saja dengan yang lainnya. Biasanya berupa nama hewan, nama guardian, usia dan jenis kelamin. Mungkin yang berbeda ada di pertanyaannya. "Kalau kasus hilang pasti pertanyaannya tentang lokasi, apa bisa pulang sendiri, dan lainnya," ujar Elsa.

Agar tak Tertipu 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Latte and krucils (@ibulatte)

Masyarakat masih ada yang ragu bahkan tidak percaya dengan jasa ancom ini. Mereka takut tertipu karena harus membuat sejumlah uang sebelum mendapatkan informasi dari ancom. Elsa sendiri mengaku pernah mendengar kabar tersebut.

"Buat saya pribadi, milih ancom itu jodoh-jodohan juga. Sebelum belajar tentang ancom saya juga pakai jasa mereka dan bener-benar jodoh-jodohan karena setiap ancom punya style-nya sendiri," ujar Elsa.

Namun, lanjut Elsa, yang pasti tidak ada ancom yang bisa menjanjikan hewan hilang pasti ketemu. "Kalau ada yang seperti itu udah pasti bohong," ujar Elsa.

Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan hal ini sebelum memilih ancom

1. Cek apakah ancom tersebut telah mengikuti workshop animal communicator. Karena untuk jadi ancom yang membuka jasa ke luar, harus belajar dan banyak latihan. Jadi pastikan apakah ancom tersebut memang benar sudah mengikuti workshop atau pembelajaran tentang animal communication.

2. Cek testimoni hasil komunikasi ancom tersebut. Biasanya akan di-posting di media sosial.

 

 
Untuk kasus hilang sendiri tidak ada jaminan bisa diketemukan karena yang saya bisa bantu hanya berkomunikasi. 
 
ELSA, Animal Communicator
 
 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat