
Ekonomi
Cadangan Beras Pemerintah Terus Ditambah
Saat ini sebanyak 27 ribu ton beras dari Vietnam sedang melalui proses bongkar muat.
JAKARTA -- Pemerintah terus menambah stok beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menekan harga. Pada Rabu (4/10/2023), sebanyak 27 ribu ton beras dari Vietnam tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, beras tersebut didatangkan untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP). "Hari ini setelah memastikan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog terjaga di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) bersama Bapak Menteri BUMN, kami lengkapi dengan memastikan proses bongkar muat beras dari luar," kata Arief Prasetyo, Rabu.
Ia menyebutkan, saat ini sedang dilakukan bongkar muat sebanyak 27 ribu ton. Proses bongkar muat beras sebanyak itu membutuhkan waktu sekitar enam hari.

Arief memastikan beras Bulog sebagai CBP akan siap setiap saat dan nantinya transfer stok ke awal 2024 akan ada sebanyak 1 juta ton lebih. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang meminta bahwa stok CBP di Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta.
“Bahkan diminta terus ditingkatkan hingga 1,5 juta sampai 2 juta ton. Stok Bulog hari ini aman di 1,7 juta ton," bebernya.
Arief pun mengimbau masyarakat bersikap tenang dalam menyikapi isu seputar beras. Dia memastikan stok beras nasional yang dimiliki pemerintah tersedia dan cukup.
"Masyarakat agar senantiasa tenang, kita punya stok beras yang cukup. Ini merupakan bagian dari 2 juta ton seperti yang diperintahkan Bapak Presiden dan akan masuk seluruhnya sebelum November," ungkapnya.
Lebih lanjut, Arief menjabarkan mulai ada depresiasi harga beras di PIBC setelah penggelontoran beras SPHP. Begitu juga pada pasar turunan PIBC yang telah mendapat penyaluran beras SPHP.
Stok di PIBC saat ini sudah mencapai 31 ribu dari target 35 ribu ton. Sedangkan, Bulog telah memenuhi lebih dari 5.000 ton beras dari purchase order (PO) sebanyak 8.000.
"Tadi kami juga berkunjung ke Pasar Rawamangun yang merupakan downline dari Inkoppas (Induk Koperasi Pedagang Pasar, Red) dan melihat langsung beras SPHP telah tersedia di outlet-outlet dengan harga jual maksimal Rp 10.900 per kg. Ke depan penyalurannya akan terus ditambah ke pasar turunan di luar Jakarta. Tentunya dengan berkolaborasi bersama Food Station," jelasnya.

Ketua Satgas Pangan Polri Kombes Pol Hermawan memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan di pasar-pasar turunan. "Kami tentunya setelah sampai ke pasar turunan akan melakukan pengawasan. Hari ini pun kami mendampingi Kepala NFA untuk melakukan pengawasan mulai dari awal datang sampai nanti ke tingkat konsumen akhir. Harganya harus tetap sama di Rp 10.900 per kg," kata Hermawan.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso atau akrab disapa Buwas, membuka peluang untuk mengimpor beras seberat 1 juta ton dari Cina untuk mengantisipasi mundurnya panen di dalam negeri akibat El Nino.
“Kami antisipasi El Nino. Prediksinya kan Januari, Februari, Maret, belum ada panen atau panennya mundur semua,” kata Buwas di Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan seusai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut Buwas, antisipasi tersebut penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan beras nasional.
“Pemerintah harus sudah menyiapkan. Jangan sampai begitu kita lihat kurang, baru ribut mencari impor,” kata Buwas.
Saat ini, Buwas menambahkan, Indonesia bekerja sama dengan Cina untuk menyiapkan 1 juta ton beras. Nantinya beras tersebut akan diekspor oleh Cina ke Indonesia apabila produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional akibat El Nino.
Buwas menambahkan bahwa Indonesia tidak akan secara langsung menerima 1 juta ton beras. Jumlah beras yang diimpor dari Cina tergantung dengan selisih kebutuhan nasional dengan produksi dalam negeri.
“Kita lihat dulu kebutuhannya. Tetapi, dalam hal ini, Cina sudah menyiapkan,” kata Buwas.
Kerja sama impor tersebut menjadi salah satu solusi bagi Indonesia ketika membutuhkan beras dalam keadaan darurat. Terkait stok beras Bulog yang mencapai 1,7 juta ton, Bulog memerinci bahwa sebanyak 1,67 juta ton merupakan CBP. Adapun sisanya sekitar 69 ribu ton merupakan beras komersial.
Sementara itu, penyaluran beras telah mencapai angka 1,7 juta ton. Jumlah itu terdiri atas realisasi SPHP sebanyak 799 ribu ton, bantuan pangan tahap pertama sebesar 640 ribu ton, dan bantuan pangan beras tahap kedua yang saat ini terus digenjot dengan realisasi terakhir telah mencapai 98,5 persen untuk bulan pertama sebesar 197 ribu ton.
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan agar impor dan produksi beras dapat berjalan beriringan, tidak sendiri-sendiri. Ia menyoroti pentingnya integrasi data antara impor dan produksi beras sehingga tidak merugikan rakyat, khususnya petani. “Tidak bisa impor jalan sendiri, produksi jalan sendiri,” kata Erick Thohir.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan stok beras di DKI Jakarta aman. Dengan ketersediaan yang aman, persoalan harga beras yang sempat melonjak belakangan ini kini diklaim telah mengalami penurunan sekitar 10 persen.

Asisten Perekonomian DKI Sri Haryati mengatakan, semakin hari stok kebutuhan beras di DKI Jakarta bertambah baik. Bahkan, pada Rabu (4/10/2023), stok sudah sampai 31 ribu ton dari target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang. Sri menyebut pihaknya terus memantau perkembangan dan pendistribusian beras, termasuk di pasar turunannya yang tersebar di 196 titik di Jakarta.
"Pemprov DKI punya tanggung jawab dan berkontribusi dalam pengendalian inflasi di tingkat nasional. Kontribusi DKI sekitar 27 persen untuk nasional dan di Jakarta saat ini inflasinya 1,89 persen, dibanding nasional 2,8 persen. Jadi, di Jakarta masih on the track," kata Sri dalam keterangannya, Rabu.
Sri mengakui bahwa selama kurun waktu tujuh tahun terakhir ini terjadi kenaikan harga beras yang paling tinggi di dunia sehingga pemerintah pusat bersama Pemprov DKI perlu mengecek jumlah produksi serta kebutuhan masyarakat. Dengan makin banyaknya beras digelontorkan di Jakarta, menurut Sri Haryati, harga kebutuhan pokok tersebut terus menurun. "Saya imbau masyarakat agar tetap tenang karena di gudang-gudang beras cukup banyak," tutur dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.